#Balas_Dendam_Evan
#chapter_31 penutupAhirnya sidang penentuan. waktu yang ditunggu datang juga ya hari ini adalah hari penentuan apakah kasusku bisa diputuskan tidak bersalah atau tetap sebagai terpidana di penjara seumur hidup.
Aku memakai baju putih dan celana hitam dan pake kopiah hitam, aku dibawa mobil tahanan pergi menuju ruang sidang.
Aku dikawal sipir penjara, kepergian ku menuju sidang mendapatkan semangat dari kawan kawan sesama napi, mereka mendoakan agar aku bisa memenangkan kasus ku dan bisa bebas seperti ujang kata mereka. Mendengar itu aku hanya bisa tersenyum dan mengucapkan terima kasih atas doa doa meraka.
Di dalam ruang sidang yang luas ada majlis hakim, jaksa pengacara, Nampak antony, adikku maria, orang tua antony, para sahabatku aldo, Edward, yuri,rafa,rafi, bahkan kenji,budi,angga,heru, dan Richard juga Nampak hadir, mereka semangat dan memberikan dukuangan semangat kepadaku.
Dan yang lebih surprise ya ada asep lagi duduk di kursi roda dia diapit antony dan aldo.Bahkan para budak sex ada 99 orang pun juga hadir ya untungnya ruangan sidang luas sehingga bisa muat semua belum lagi ada wartawan yang meliputnya.
Bukti demi bukti yang memberatkan semuanya dilampirkan baik foto termasuk rekaman cctv aku, kejadian aku menyik dan membunuh mr.x dan semua tuduhan seperti aku menculik asep walaupun akhirnya dibantah oleh kesaksian rafa, rafi, Edward dan yuri.
Pengacara tetap kekeh bahwa aku hanya melakukan membela diri karena kejahatan mr.x yang menyiksa asep.
Namun dibantah jaksa penuntut karena karakter aku juga tidak baik terbukti aku juga memperkosa ricky seorang pemuda cina ganteng di diskotik.
Ditengah alotnya suasana sidang ya harapan ku tipis sebetulnya namun aku yakin sama keajaiban, yang benar pasti akan menang mengalahkan kebohongan itu yang ku yakin ya walaupun jujur aku juga harap harap cemas ya karena ini adalah kesempatan terakhir dari nasib aku.
Tiba tiba asep berteriak “setop” ruang sidang jadi heboh semua perhatian ke asep, ya asep menangis sembil berkata terima kasih kak evan katanya sambil berlinang air mata. Para wartawan heboh langsung memfoto asep, majelis hakim, jaksa, pengacara semua sempat terdiam.
Maria adikku memeluk antony suaminya, alhamdulilah akhirnya esep sadar katanya lirih. Ya para sehabatku semua menangis terutama rafa,rafi,Edward, yuri. Begitu juga para budak sex ya suasana sidang jadi Nampak haru.
Hakim menenangkan ruang sidang setelah itu meminta asep untuk memberikan kesaksian setelah pengacara mengajukan asep sebagai saksi baru.
Setelah asep disumpah dan berjanji akan mengatakan semuanya dengan sebenar benarnya tanpa paksaan dari siapapun dengan sejujur jujurnya.
Asep menceritakan bahwa dia hampir dijadikan sebagai boneka menekin sex toys oleh mr.X, setelah disiksa semalaman di pukulin dan dinjak injak para algojo,belum lagi di penetrasi dengan sangat kasar di sundut rokok dan di cambuk ya saat itu aku memang sudah tidak ada harapan hidup lagi kata asep berkata sambil menangis.
Ya aku rela mati disiksa asalkan kak Antony tidak disiksa kata asep lagi. Mendengar itu suasana diruangan sidang semakin mencekam.
“Kenapa kamu rela disiksa dan iklas kehilangan hidupmu” Tanya hakim lembut dan agak bergetar Nampak dia juga agak terpengaruh.
“Kak evan adalah satu satunya orang yang ingin membebaskan aku ya aku baru kenal beberapa hari dengan kak evan namun dia rela membahayakan hidupnya bahkan ingin menebus ku 50 juta sayangnya ditolak mr.x.” asep menceritakan bahwa dia bukan anak angkat mr.x dia hanyalah sebatas boneka budak sex yang siap kapan saja kehilangan nyawa katanya lagi. Ya bagi para budak sex nyawa tidak lebih berharga dari kecoa ataupun nyamuk sewaktu waktu siap tidak siap harus rela kehilangan katanya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Balas Dendam Evan
Fiction généralekisah ini menceritakan seorang personal trainer gym merangkap pelatih karate di kepolisian dan angkatan Darat, adik kandung satu satunya yang bernama Maria diperkosa Antony seorang anak pejabat yang punya pengaruh dan terkenal dari keluarga kaya ray...