Renjun membuka matanya saat mendengar suara dari jam digital yang ada di atas nakas. Tangannya bergerak memencet sebuah tombol disana yang membuat suara itu berhenti. Sebentar ia melihat langit-langit kamar untuk mengumpulkan kesadarannya, setelahnya ia melihat pada sisi ranjang dimana selain Mark, Jaehyun pun juga turut ada dalam ranjang yang sama dengannya.
Renjun membenarkan posisi tidur Mark dari kepala yang ada di atas perut ayahnya kembali ke posisi yang benar, takut jika Jaehyun tidak mengetahui keberadaan sang anak disana. Jika seperti ini mereka terlihat seperti keluarga kecil bahagia, melupakan fakta bahwa hanya sebatas majikan dan pengasuh.
Tidak lama dari dirinya bangun, Jaehyun pun juga turut terbangun. Pria itu mengubah posisinya menjadi menyamping, tangannya memeluk tubuh Mark dan mencium pipi gembul itu dengan gemas.
"Nanti Mark bangun jika seperti itu" peringat Renjun.
Benar saja, tidak lama mata dengan bulu mata lentik itu terbuka. Tangan yang menggenggam itu mengusap matanya. Hal pertama yang dilihat bayi itu adalah Renjun, Mark lebih memilih mencari pengasuhnya daripada sang ayah yang mendekap tubuhnya. Renjun merapikan rambut pirang anak itu saat Mark menghadap ke arahnya.
"Nen" serunya memegang kaos Renjun bagian dada. "Mwommy nen!"
"Mark" cegah Jaehyun saat anaknya membuka kaos yang dipakai Renjun hingga memperlihatkan dadanya. Dimana anaknya langsung menyerbu puting tersebut saat terlihat di depan mata.
"Tidak akan keluar, sayang" timpal Renjun. Dirinya bahkan belum pernah hamil ataupun melahirkan, mustahil jika asi keluar dari sana. Renjun sampai menutup matanya menahan sensasi geli yang baru pertama kali ia rasakan saat lidah basah dan hangat Mark menyapu putingnya, terlebih anak itu sudah memiliki gigi.
"Nen! Mwom nen"
Bayi singa itu menangis kemudian saat tidak merasakan asi yang keluar dari dada Renjun. Renjun segera merapikan lagi pakaiannya dan membawa Mark dalam dekapannya, menenangkan anak yang masih menangis tersebut.
"Mau susu saja? Mommy buatkan ya?" entah sejak kapan Renjun menyebut dirinya sendiri sebagai mommy.
"Nen"
"Belum lama ini memang dia baru lepas dari ibu susunya" ucap Jaehyun memberitahu.
Renjun mengangguk paham, ia beranjak dari ranjang dengan membawa Mark dalam gendongannya meninggalkan sang tuan di dalam sana yang masih terbeku dan tidak percaya dengan apa yang ia alami dan lihat di pagi hari ini.
"Arrghh kenapa harus pagi hari?!"
.
Tiga jam dari kepergian Jaehyun bekerja seperti biasanya, harinya berjalan lancar dengan Mark yang tidak rewel seperti saat bangun. Suasana rumah juga tidak terlalu sepi seperti kemarin karena Jaehyun kembali mempekerjakan pelayan rumah seperti dulu. Terlalu beresiko juga jika harus meninggalkan Renjun berada di rumah hanya dengan Mark.
Kini Renjun sedang ada di pekarangan rumah dengan Mark yang mencoba bermain sepak bola. Hidup di komplek elit seperti ini membuat tidak leluasa berinteraksi dengan tetangga karena mereka juga punya urusan masing-masing.
Renjun duduk di anak tangga seraya mengawasi Mark bermain hingga netranya melihat sebuah mobil sedan hitam yang berhenti di depan rumah. Tidak lama penjaga rumah terlihat berbicara dengan seseorang yang turun dari mobil. Pagar rumah terbuka dan masuklah sebuah mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
TUAN JUNG | JAEREN
FanfictionHadirnya melengkapi setengah dari hidupnya yang hampa.