"Sudah ku katakan untuk berhenti menggangguku!"
Renjun geram bukan main dengan Jaehyun sekarang. Bagaimana tidak, pria pemilik dimples di kedua pipinya ini terus menbuntutinya kemana kaki rubah mungil itu berjalan. Bahkan hari ini Jaehyun sampai tidak pergi bekerja karena terus menganggu Renjun.
"Mark bantu mommy" kini Renjun meminta bantuan pada bayi berusia dua tahun disana untuk mengusir Jaehyun.
"Dwaddy no!" serunya dengan bangkit daru duduknya lalu berjalan mendekati Renjun dan berakhir memeluk tubuh itu dengan erat.
"Yak! Berbagi sebentar dengan daddy. Kau terus menempeli mommymu sepanjang hari"
"Mwommy Molk"
Renjun menjulurkan lidahnya mengejek Jaehyun yang kalah dengan anaknya sendiri. Setelahnya ia membawa bayi itu ke dalam gendongannya dan berlalu meninggalkan ruang tengah.
"Jae"
Yang dipanggil menoleh, melihat Renjun dan Mark yang terdiam di ambang pintu utama tanpa melihatnya. Jaehyun mendekat saat tidak mendapati Renjun yang menoleh ke arahnya. Netranya mengikuti kemana arah pandang rubah mungil itu dari belakang.
"Tidak mau menemui mereka sebentar?" tanya Renjun mendongak melihat wajah Jaehyun.
"Tidak"
"Temui saja sebentar. Dengarkan apa yang mereka inginkan. Kasihan, mereka sudah jauh-jauh dari Amerika untuk bertemu denganmu"
Jaehyun menghembuskan nafas besarnya. Netranya masih memandang sebuah mobil yang berhenti tepat di depan rumahnya. Ia masih hafal jika mobil itu yang dipakai orang tuanya saat mengunjunginya tempo hari lalu.
"Mungkin maksud mereka baik. Aku dan Mark akan ke kamar, kau temui mereka"
"Baiklah. Jangan turun jika belum ku panggil"
Kali ini Jaehyun akan mendengarkan saran dari rubah mungilnya. Renjun ada benarnya, mungkin dirinya harus menurunkan ego terlebih dahulu dan mendengarkan apa yang diinginkan orang tua yang telah membuangnya dulu.
Sakit hati jelas masih terasa di lubuk hatinya. Bagaimana tidak? Ia dibuang oleh kedua orang tuanya sendiri yang begitu amat ia sayangi. Dan kini dua orang tersebut hadir kembali di kehidupannya yang sudah jauh lebih baik dengan keluarga baru yang begitu menyayanginya.
"Biarkan mereka masuk" intrupsinya pada penjaga rumah.
Setelahnya mobil sedan berwarna hitam tersebut terlihat masuk ke pekarangan rumahnya. Tidak lama turunlah sepasang paruh baya yang wajahnya amat ia kenali.
"Masuk, aku tidak memberikan kalian banyak waktu"
Jaehyun masuk kembali ke dalam rumah dan diikuti kedua orang tuanya dari belakang. Setelahnya mereka bertiga duduk di ruang tamu dengan Jaehyun yang menampilkan wajah tegasnya melihat orang tua kandungnya.
"Apa maksud kalian kembali menampakkan diri di hadapanku setelah dulu kalian membuangku seperti sampah?" tanya Jaehyun langsung. "Apa uang kalian sudah habis? Atau anak yang kalian idam-idamkan itu tidak mau merawat kalian?"
Belum mengucapkan sepatah kata apapun, wanita paruh baya pemilik rambut pirang telah meneteskan air matanya. Jaehyun sama sekali tidak bergeming dari tempatnya dan tetap dengan riak datarnya.
"Kami datang kemari untuk meminta maaf padamu, Jeff. Papa tau jika kau tidak akan dengan mudah memaafkan kami setelah apa yang kita perbuat padamu dulu"
KAMU SEDANG MEMBACA
TUAN JUNG | JAEREN
FanfictionHadirnya melengkapi setengah dari hidupnya yang hampa.