chapter satu

2.7K 186 14
                                    


"kakak ngapain kesini?"tanya sunoo saat sunghoon masuk kedalam kamarnya dan menutup pintu. Sunghoon hanya diam, ia berjalan mendekati sunoo dengan mata yang fokus melihat paha mulus milik sunoo yang terpapang jelas didepan matanya.

Sunoo menelan salivanya gugup, ia mengambil satu bantal yang ada diatas kasur lalu menaruh bantal itu diatas pahanya guna menutup pahanya. Salahkan saja tatapan sunghoon yang membuat sunoo takut. Padahal sunoo udah biasa memakai celana pendek seperti ini jika sudah malam dan ingin tidur.

"kamu ngusir kakak?"sunghoon malah balik bertanya. Sebelah alisnya terangkat dan menatap tak suka kearah sunoo.

Sunoo gelagapan, ia menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"b bukan gitu, kak.."cicitnya merasa bersalah. Dan muka bersalah sunoo mampu membuat sunghoon gemas.

"kakak mau tidur disini, AC kakak rusak."jelas sunghoon sambil duduk diujung kasur sunoo.

"eh? tapi kasurku kecil kak. mana muat kalau berdua.."

Sunghoon mendengus. Setelah merebahkan dirinya sendiri dikasur sunoo, tangan kekar sunghoon lansung menarik pinggang sunoo untuk ikut berbaring disampingnya. Kasur sunoo yang sempit mampu membuat tubuh keduanya tidur dengan posisi berdempetan.

Sunoo mengerjap pelan, ia melenguh kecil karna merasakan nafas sunghoon berhembus dilehernya. Sunoo mengulum bibirnya sendiri karna gugup. ingin rasanya ia mendorong tubuh sunghoon agar menjauh, tapi pasti nanti kakaknya itu akan marah.

"tidur, sun"

"tapi kak, aku masi—"

"ngebantah?"

Sunoo akhirnya mengalah. Ia memejamkan matanya menuruti ucapan sunghoon.

***

"ya ampun sun! bangun kamu!, udah jam tujuh kamu masih tidur!? bangun!"teriak baekhyun heboh. tangan lelaki cantik itu terus menepuk nepuk pantat sintal milik sunoo.

Perlahan sunoo membuka matanya, dengan malas ia duduk dan menatap kearah mamanya.
"jangan pukul pukul pantatku dong ma!"rengek sunoo tak suka.

Baekhyun tak membalas, ia menatap leher jenjang sunoo yang penuh dengan tanda tanda merah berbentuk bulat kecil.
"ini apa? kok lehermu merah merah?"tanya baekhyun dengan alis yang berkerut bingung.

Sunoo sendiri menggaruk kepalanya tak mengerti. tak ingin memperpanjang masalah, sunoo menjawab asal asalan.
"di gigit nyamuk kali, ma. obat nyamuk ku kemarin habis"

Baekhyun mengangguk pelan. Walau otaknya sudah berpikiran yang tidak tidak, tapi baekhyun percaya dengan sunoo. Ia percaya anak bungsunya itu tidak akan melakukan hal yang aneh aneh.

"yaudah. sana mandi!, mama mau masak dulu"setelah menyuruh sunoo mandi, baekhyun berjalan keluar dari kamar sunoo.

***

Mata sunoo melotot kaget saat melihat pantulan dirinya dikaca kamar mandi. Kini sunoo sedang bertelanjang dada. Awalnya sunoo cuma ingin berkaca dan menatap pantulan wajah cantiknya, namun ia malah mendapat banyak tanda merah di leher, dada, bahu dan perut.

Jika ini digigit nyamuk, gak mungkin sampai ke dada dan perutkan?!.

Jangan jangan ini ulah kak sunghoon? Tapi dia kan kakak gue, gak mungkin dia lakuin ini kan?.. Pikir sunoo.

Sunoo menggelengkan kepalanya menepis pikirannya tentang sunghoon. Tidak! Sunghoon dan sunoo itu saudara. Sunoo tau sunghoon adalah orang yang cerdas, kakaknya itu pasti tidak akan membuat tanda tanda ini ditubuhnya bukan?

Tak ingin pikirannya makin traveling, sunoo memilih untuk mengisi air hangat di bath up.

***

"sun, lo abis kecelakaan apa gimana dah? kok leher lo di plester semua njir?"tanya jungwon sambil menatap aneh kearah leher sunoo yang dipenuhi dengan plester bewarna kulit.

"mulut lo asal ceplos aja!. gue juga gatau leher gue kenapa"ketus sunoo sebal. Ia mencubit bahu teman sebangkunya itu sehingga membuat sang pemilik bahu meringis.

"santai dong, gue kan cuma nanya. coba sini gue lihat leher lo"celutuk jungwon sambil melepas satu plester.

Jungwon mengusap satu bulatan kecil bewarna merah yang tercetak di leher sunoo, lalu setelahnya jungwon menutup mulutnya yang menganga dengan kedua tangannya.

"anjir! lo habis jub jub sama siapa anjing?"tanya jungwon penasaran. Ia menatap mata sunoo menuntut jawaban.

Bukan jawaban yang ia terima malah tampang polos sunoo.
"jub jub itu apa, won?"

Jungwon memijit keningnya, lalu tangannya menangkup kedua pipi tembem sunoo.
"jub jub itu ngewe. lo gak tau ngewe? gue praktekin aja mau?"ancam jungwon dengan mata yang melotot geram

Baru saja sunoo akan membalas ucapan jungwon, guru mereka memasuki kelas membuat sunoo harus mengurungkan niatnya.

***

"sun, pulang bareng gue yuk"

Sunoo menatap jay dengan senyuman canggung. Park jay, anak kelas sebelah yang sudah empat tahun lamanya terus terusan mendekati sunoo.

Namun tentunya sunoo terus menolak jay dengan berbagai alasan. Selama ini ia dilarang pacaran oleh sunghoon, jadi sunoo cuma bisa menurut dengan larangan kakaknya.

"maaf jay, gue gak bisa. gue dijemput sama kak sunghoon"balas sunoo tak enak hati.

Jay membuang nafasnya kasar, ia menyentuh kedua bahu sunoo lalu menatap wajah lucu itu dalam dalam.

"sunghoon, sunghoon, sunghoon dan sunghoon. kakak lo itu selalu jadi alasan lo nolak semua ajakan gue. kenapa kakak lo itu posesif banget sih ke lo?, kakak lo udah kelewatan. menurut gue, ini udah lebih dari batas wajar."

Sunoo menggeleng pelan, ia berusaha menepis tangan jay yang ada dibahunya, tapi usaha sunoo sia sia. Jay malah makin mengeratkan cengkramannya dibahu sunoo.

"maksut lo apa?, gue sama kak sunghoon cuma saudara. gak lebih"balas sunoo polos. Pemuda inut itu meringis kala jay makin menguatkan cengkraman dibahunya.

"tapi—"

"singkirin tangan lo dari bahu adik gue!"

Jay dan sunoo menoleh kesumber suara. Terlihat diujung sana sunghoon dengan wajah datar namun menyeramkannya sedang berjalan kearah jay.

Bugh!

Satu pukulan berhasil mendarat dengan mulus dirahang jay hingga jay tersungkur. Pukulan sunghoon gak main main. Ujung bibir jay lansung robek dibuatnya.

"udah ratusan kali gue ingetin ke lo, jangan deketin adek gue. kenapa lo gak paham paham?"desis sunghoon tak suka.

Duagh!

"akh!"jay berteriak kecil saat sunghoon menendang tulang keringnya begitu kuat. Dapat jay pastikan kaki nya akan lecet dan memar karna tendangan sunghoon.

"kak, udah!"pinta sunoo sambil menarik tangan kekar sunghoon agar kakaknya menjauh dari tubuh jay.

Sunghoon masih menatap wajah jay dengan tajam,
"sekali lagi gue liat lo berusaha deketin sunoo, habis lo ditangan gue!"gertak sunghoon.

Sunghoon beralih menatap sunoo. Ia segera menggendong tubuh kecil sunoo seperti karung beras lalu melangkah pergi dari sekolah. Sunoo sendiri cuma bisa nyembunyiin mukanya dibahu sunghoon karna malu ditatap oleh siswa dan siswi yang belum pulang.

***

T B C

brother complex ; sungsun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang