It's been a long time right. Hehehe... Sowryyyy
.
.
.
.
.
Happy reading guys...."Ma, nanti Leo mau kerumah kak Pila ya." Ucap Leo sambil menyantap sarapannya.
"Iya boleh. Tapi nanti pulang dulu. Sekalian mama nitip makanan buat Nak Pila ya."
Leo hanya berdeham menanggapi ucapan mama. Setelah sarapannya habis, Leo pun berpamitan untuk segera berangkat sekolah.
Sebenarnya setiap Leo berangkat kesekolah, ia selalu dilanda rasa was-was. Bisa saja orang itu beserta komplotannya mengikuti dia lagi. Sebenarnya ia tidak takut sama sekali dengan laki-laki itu. Bahkan Leo pun bisa melawannya. Hanya saja jika ia melawan, ia langsung ingat akan mama. Mama pasti akan kehilangan matapencahariannya.
Leo tersadar dari lamunannya dan turun dari angkot. Saat ia melewati parkiran, ia melihat Nata dan Ruby yang baru saja memarkirkan motornya. Dalam hati ingin sekali menyapa. Namun rasa segan dan takut masih saja mengganggunya.
"Eh, Leo... Tunggu."
Suara itu menghentikan langkah Leo. Ia menatap Nata dan Ruby yang berjalan kearahnya.
"Iya, kak." Jawab Leo sedikit tegang.
Nata mengernyit, "Gak usah tegang gitu. Gue cuma mau ngajak lu ke rumah kak Pila ntar abis balik sekolah. Lu mau gak?"
Leo menatap Nata dan Ruby bergantian, "Emangnya boleh bareng kak?"
"Boleh lah. Sejak kapan lu dilarang kesana? Bukannya udah sering bolak-balik?" Ucap Ruby.
"Boleh kak. Tapi nanti aku mau pulang dulu. Mama mau titip sesuatu buat kak Pila."
"Yaudah gue anterin. Ru, kalo mau ke kak Pila duluan, gak apa. Gue anterin si Leo dulu."
"Baik banget tumben. Iya gue ke sana duluan nanti."
-------
Sepulang sekolah, Ruby langsung menuju rumah Pila dan Nata mengantar Leo dahulu pulang."Yo. Gue mau tanya sama lu. Bocah itu masih gangguin lu sekarang?" Nata membuka pembicaraan.
"Dari kak Pila dateng itu, mereka gak keliatan lagi, kak."
"Bagus. Biasanya kalo udah dihajar sama Kak Pila biasanya bakalan ada 2 kemungkinan. Satu dia gak balik lagi atau dia balik lagi tapi bawa komplotan yang lebih banyak."
Tak ada jawaban dari Leo. Ia sibuk dalam pikirannya. Bagaimana jika laki-laki itu malah ada di opsi kedua? Apa yang akan terjadi?
.
.
.
.
.
.
.
.
.Sumfah... Ini udah lama banget gue g up. Maap yowwwww
KAMU SEDANG MEMBACA
CONBATTANTE
ActionCerita ini tentang mereka. Empat perempuan yang tak pernah kenal takut. Preman? "Tidak takut" Penjahat? "Bisa diatasi" Laki-laki? "Kami punya 2 pawang buaya" Hantu? "Tidak ta-" "Maybe just a little bit.. Hihi" Ya mereka tidak kenal takut. Mung...