08 ›Memang takdir

189 17 0
                                    

"Sombong amat si lo!!! "

Arvel menegur Elita tetapi elita tidak memperdulikannya dan langsung masuk ke dalam toilet. Arvel juga masuk kedalam toilet setelah menegur Elita tetapi tidak di respon

"Duh... Kok ketemu mulu si sama tu orang,gue kan jadi ketar-ketir... Eumm... Oke. Gue keluarnya agak lama aja biar gak ketemu sama tu iblis"

berbicara dengan dirinya sendiri dan di dalam toilet

Setelah 30 menit elita di kamar mandi,ia merasa jika itu sudah waktu yang cukup lama dan dirinya fikir kalau si iblis,yaitu arvel,pasti sudah keluar dari toilet

Dengan PD elita keluar dari toilet dan ternyata apa yang dirinya pikirkan itu salah. Secara bersamaan elita dan arvel keluar dari toilet

"Lo... Kok lo masih di toilet si kak? Lo
30 menit di sana ngapain?"

bertanya pada arvel

"Suka-suka gue lah mau 1 jam juga
terserah gue,lah lo juga 30 menit
di toilet ngapain hah? "

membalikan pertanyaan pada elita hingga elita tidak bisa berkutik sama sekali

Arvel pergi meninggalkan elita
dan berjalan menuju kantin sekolah.
Setelah arvel sampai di kantin
dan memesan makanan,tak lama
kemudian elita sampai ke kantin juga. Memesan makanan lalu berkumpul
dengan teman-temannya di meja yang
biasa mereka tempati

"Duh.. Sial.. Sial.. Sial banget gue hari
ini... Duhh... "

elita mengeluh kepada temannya

"Lo kenapa lit"

Tanya Mozza kepada Elita

"Gue tadi kan ke toilet dulu, nah gue
ketemu si iblis. Padahal udah
nunggu 30 menit di dalem toilet
nunggu tu iblis pergi dari toilet biar
gak barengan, eh...tapi masih tetep ketemu dong. Sial banget anjj hari ini gue..."

Elita menceritakan kejadian tadi pada
mereka sambil menutup mukanya

"Iblis? Emang iblisnya siapa?"

qia bertanya dengan heran

"Kak arvel lah qia..sapa lagi coba"

elita menjawab pertanyaannya qia

"Owhh kak arvel. Cocok si kalau
di panggil iblis"

Qia mendukung elita

"Terus toba-tobanya kak kory hahaha... "

entah otak qia terbuat dari apa. Bisa-bisanya ia berfikiran seperti itu

"Gak papa lit, lupain aja semua
kejadian tadi... Gue ambilin ya persenan lo"

sanju menawarkan diri membantu
elita

"Iya...thanks ya san"

Sanju berdiri mengambil pesanannya
elita. Dan di saat bersamaan michaell
juga mengambil pesenan yang ia dan
arvel pesan. Sanju yang berada di
samping michaell merasa canggung
dan salting

Sanju sama michaell emang pacaran.
Tapi mereka belum pernah sedekat itu di depan banyak orang

Pesanan elitapun sudah jadi dan sanju langsung mengambil makanannya. Tapi sanju tiba-tiba kaget karena makanannya panas

"Ehhh.... Hati-hati. Nanti jatoh kena
tangan kamu melepuh nanti"

michaell menasehati sanju sambil
membenarkan tangannya dalam
memegang makanan yang masih
panas milik elita

Suara detak jantung sanju terdengar sangat jelas oleh michaell


Jedag... Jedug.. Jedag.. Jedug


MARVELANGGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang