Assalamu'alaikum wr.wb
"Jangan rendahkan martabatmu hanya karena rasa cintamu, rasa cinta bisa berangsur memudar tapi rasa malu akan tetap berbekas"
- Ustadz Rama
"Berjuanglah untuk merebutnya. Namun, jika saya lauhul mahfudz-nya kalian bisa apa?"...
Sebelumnya, jika berkenan silahkan silahturahmi ke Ig ya^^
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
jangan lupa difollow hehe
Happy Reading..
💐💐
"Sebenarnya tujuan kami semua memanggil ustadz kemari untuk membahas perihal perjodohan ustadz Rama dengan putri kedua saya, Nilam Puspita"
Kata kata itu terus terngiang dikepala lelaki bernama Rama atau lebih dikenal dengan panggilan ustadz Rama. Kini dirinya tengah berada didalam kamarnya, ia membaringkan tubuhnya dikasur berukuran size king.
Setelah kembali dari ndalem, Rama terus saja memikirkan ucapan kiayi Usman pemilik pondok pesantren Abdul Rahman tempat dirinya mengajar sekarang.
Rencana perjodohan dirinya dengan putri bungsu kiayi Usman membuat perasaannya gelisah. bagimana bisa dirinya menikah dengan wanita yang sama sekali tidak ia kenal, jangankan melihat wajah nya, mendengar namanya saja ustadz Rama tidak pernah. Selama ia mengajar dipondok pesantren itu, ia hanya mengetahui jika putri kedua kiyai Usman sedang kuliah di Kairo.
Flashback on..
"Segera setor hapalan kalian pada saya. Saya tunggu kalian setelah shalat isya, jika kalian tidak menemui saya maka kalian pasti tau hukuman apa yang akan saya berikan pada kalian!" Ucap tegas Rama kepada para santri yang tengah berdiri dengan kepala tertunduk dihadapannya.
Rama terkenal dengan ketegasannya dalam mengajar, hingga dirinya banyak ditakuti oleh para santri dan santriwati. Namun bukan hanya ditakuti, dirinya pun banyak dikagumi oleh para akhwat dikarenakan rupanya yang nyaris sempurna. tidak heran jika santriwati atau ustadzah dipondok pesantren tersebut sering kali mencari perhatian bahkan sampai ada yang terang terangan menyatakan cinta mereka padanya secara langsung, walau ujung sudah pasti akan ditolak.
Rama mendapat julukan kulkas berjalan, iritnya dalam berbicara terutama pada wanita membuat penghuni pesantren sering kali segan untuk berbicara langsung kepadanya.
"Na'am ustadz" timbal para santri pelan
Saat tengah serius, pandangan Rama dan para santri terlalihkan dengan kedatangan ustadz Yusuf . Yusuf adalah salah satu ustadz yang mengajar di pondok pesantren Abdul Rahman.
"Assalamu'alaikum" salam ustadz Yusuf
"Wa'allaikumsallam" timbal ustadz Rama
"Ada apa ustadz Yusuf?" Tanya Rama, the point..
"Saya kesini untuk menyampaikan pesan kiyai usmanbahwa anda diminta datang ke-ndalem sekarang" ujar ustadz Yusuf menyampaikan tujuannya.
