Happy Reading
💐💐💐
"GAK!" Herdik ustadzah Marwah
"Ustad Rama harus nikahi saya. Anda sudah menjamah saya. nikahi saya ustadz." ustadzah Marwah menangis sambil memohon dengan memeluk lengan Rama.
Sementara Nilam yang melihatnya sudah tidak tahan dengan drama ini. Ia melangkah dengan tatapan penuh amarah, langkahnya mulai semakin dekat dengan ustadzah Marwah.
Dan,, "PLAK" satu tamparan melayang tepat di pipi kanan ustadzah Marwah. Yang menyaksikannya pun ikut dibuat terkejut dengan apa yang dilakukan Nilam barusan. Nilam lah yang menampar Ustadzah Marwah.
"Sudah cukup ustadzah Marwah!" Bentak Nilam hingga seluruhnya pandangan terfokuskan menatap keduanya.
"Lepaskan tangan kotor anda dari lengan suami saya!" Nilam menghempaskan tangan Ustadzah Marwah dengan kasar dari lengan Rama, ia menarik Rama dan membuatnya berada ditengah tengah Rama dan Ustadzah Marwah.
"Anda pikir dengan cara seperti ini anda bisa mendapatkan ustadz Rama?! Anda lupa kalau sekarang ustadz Rama adalah suami saya?" Nilam menatap ustadzah Marwah dengan penuh amarah. Sebelumnya ia tidak pernah sekasar ini dengan siapapun, hingga yang melihat kemarahan Nilam sekarang dibuat cukup terkejut.
"Saya masih bisa mentoleransi perbuatan anda yang kemarin, tapi tidak dengan ini. Anda sudah sangat keterlaluan!" Yang mendengar serta menyaksikan ucapan Nilam memasang ekspresi bingung, mereka sama sekali tidak mengerti maksud dari ucapan Nilam. Apa yang sebenarnya terjadi? Pikir mereka.
"Apa maksud mu nduk?" Tanya kiayi Usman
"Maaf abah, tapi apa yang terjadi murni bukanlah perbuatan Mas Rama. Ini semua hanya rencana ustadzah Marwah agar dia bisa mendapatkan Mas Rama" jelas Nilam.
"Itu semua bohong kiayi. saya difitnah" saut Ustadzah Marwah cepat dengan ekspresi melasnya
"Anda difitnah? Bukannya anda yang memfitnah suami saya?" Balas Nilam
"Saya sudah feeling kalau anda pasti ada rencana lain. Anda mungkin bisa menipu semua orang, tapi tidak dengan saya yang memang sudah tau rencana kotor anda sejak awal"
"Tolong jelaskan dengan jelas apa yang sebenarnya terjadi nduk, apa maksud dari semua ini?" Tidak ingin larut dengan ucapan yang tidak mereka mengerti, kiayi usman meminta kebenarannya langsung dengan Nilam.
"Kamu tidak punya bukti jangan bicara sembarangan." Ustadzah Marwah terlihat begitu takut sekarang. Hancur sudah harga dirinya jika semuanya sampai terbongkar, pikirnya.
"Diam! Biarkan semua orang tau niat busuk anda" bentak Nilam.
"Saya mohon jangan larut dalam kemarahan, ucapkan istighfar didalam hati kamu" bisik Rama, ia hanya menjaga martabat istrinya. Terlalu banyak pasang mata yang menyaksikan mereka, status Nilam sebagai seorang Ning wajib menjaga akhlak serta sikapnya bukan.
"Astagfirullah" batin Nilam. ia memejamkan matanya sekilas.
"Sebenarnya kemarin saya mempergogi ustadzah Marwah memasuki obat p*rang*ang kedalam minuman yang ingin ia berikan dengan Mas Rama" jelas Nilam
Mereka yang mendengar ucapan Nilam begitu terkejut, jika alasannya untuk mendapatkan Rama maka mereka tidak akan menyangka seorang ustadzah akan melakukan hal serendah itu.
"Itu semua bohong!" Elak Ustadzah Marwah dengan cepat
"Saya bicara kebenarannya." Bantah Nilam lagi
"Alasan saya meminta pernikahan saya dilangsungkan kemarin malam karena saya memang sudah menduga jika anda pasti memiliki rencana lainnya untuk menggagalkan pernikahan saya. Dan itu terbukti sekarang" Nilam bicara dengan lantang. Dan disisi lain Rama memahami semuanya, ia mengerti apa yang terjadi dengannya sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rama Nilam
FanfictionAssalamu'alaikum wr.wb "Jangan rendahkan martabatmu hanya karena rasa cintamu, rasa cinta bisa berangsur memudar tapi rasa malu akan tetap berbekas" - Ustadz Rama "Berjuanglah untuk merebutnya. Namun, jika saya lauhul mahfudz-nya kalian bisa apa?"...