2. Pertemuan

315 41 2
                                    

Setelah kejadian membawa piring itu, aku merasa Mine tersenyum mengejek di belakangku. Meski tidak tampak aku tahu bahwa dia menatapku dengan sorot 'Tuan muda yang konyol' aku tidak bisa melakukan apa-apa selain pura-pura terbatuk ringan.

Aku melewatinya dan berpura-pura tidak terjadi apa-apa.

"Tuan Muda Azalea, Saya seorang kusir, Aftole Polias yang akan mengantar anda menuju kediaman Duke Fronttier." Pemuda dengan tubuh besar dan janggut tebal menyapa. Aku mengangguk.

"Terimakasih Tuan Polias."

"Sama-sama Tuan Muda Azzalea."

Kulihat lambang papan catur besar terbordir di samping kereta, Huruf F berada dengan apik di tengah-tengah papan catur garis emas melingkupi font F tersebut. Kereta mahal milik Duke Fronttier.

Mine memegang tanganku dan membantuku masuk ke dalam kereta kuda. Setelah itu kami bertiga berangkat menuju kediaman Duke Fronttier yang berada di Kerajaan tetangga.

Aku menyadari bahwa hanya 2 orang yang berjalan bersamaku. Pertunangan ini masih dirahasiakan sehingga hanya beberapa orang yang tahu. Makanya hanya satu ksatria yang menemaniku. Selain itu Mine adalah Ksatria Sihir dia lebih kuat dari rata-rata ksatria jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Aku menatap keluar jendela ingin memandangi hamparan sawah penduduk namun yang kulihat adalah Mine menaiki kuda berwarna coklat berjalan di samping kereta kudaku.

Ah~ Tampannya.

Sepertinya dia merasakan tatapanku dan berbalik, aku sengaja mengedipkan sebelah mataku sambil tersenyum ke arahnya. Dia terlihat bergidik sebelum akhirnya membawa kudanya di depan keretaku.

Aku menahan tawaku dan mengelap air mata di sudut mataku. Sialan dia terlihat ketakutan.

Aku menatap hamparan sawah milik penduduk yang sebelumnya terhalang oleh wajah tampan milik Mine. Salah fokus.

Hamparan hijau terbentang luas, sawah di pelupuk mataku membuatku merasakan ketenangan. Suara kereta kuda yang melintas, aku melihat anak-anak kecil tengah bermain di lumpur sambil cekikikan membuatku entah kenapa juga merasakan euforia mereka.

"Da da kalian semua~." Itu spontan, Aku melambai ke arah mereka yang juga dibalas lambaian serta senyum girang mereka. Ini membuatku merasa seperti benar-benar memiliki kehidupan kedua karena ada manusia lain berinteraksi denganku selain para pelayan yang seperti mesin.

Polias menyunggingkan senyum dan Mine merasa heran.

、、、

Kami sampai di pos perbatasan. Perbatasan tetangga tidak terlalu jauh karena kediaman Marquis Azalea adalah yang paling pojok di wilayah kekuasaan Kekaisaran Decelise yang dekat dengan kerajaan sebelah.

Kerajaan DarkMoon adalah kerajaan tetangga. Wilayahnya lebih kecil dari wilayah Kekaisaran Decelise. Raja DarkMoon, Dores DarkMoon adalah sepupu Kaisar Decelise dari ibu Kaisar Decelise.

Pernikahan ini adalah pernikahan yang diinginkan oleh Ayah Soleil. Marquis Azzalea, Clarens, menyadari anaknya adalah seorang gay dan ingin anaknya memiliki pasangan yang baik namun kekhawatiran melanda ketika dia menyadari kemungkinan anaknya tidak akan memiliki pasangan.

Lalu ketika melakukan konferensi bersama Kaisar tentang urusan diplomatik antar Kekaisaran-kerajaan. Kaisar mengatakan bahwa duke dari kerajaan sebelah sedang mencari pasangan untuk menikah, ini bagus untuk meningkatkan hubungan antara dua kerajaan.

Selepas konferensi, Clarens bergerak cepat menghadap Kaisar. Ia meminta agar anaknya yang bernama Soleil diperkenankan menjadi pasangan sang duke. Kaisar pun menyetujuinya karena dikatakan bahwa hanya Clarens seorang yang datang meminta agar putranya di tunangkan dengan sang duke. Aku mengetahui cerita ini dari seorang pelayan yang punya banyak teman di Kekaisaran.

Menjadi suami seorang second lead? [Sungsun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang