8. Pusat Kota

86 13 2
                                    

    
     Aku sekarang berada di tempat yang jauh dari pekarangan Kediaman Marquiss Azalea tepatnya di Kota Decal, Kekaisaran Decelise.

Terkesan berlebihan kalau bilang tempat ini jauh dari kediamanku tapi ini kebenarannya. Kota Decal  jauh dari daerah Marquiss Azalea. Untungnya aku naik kereta kuda dengan bantalan empuk karena Array pemendek jarak yang entah kenapa tiba-tiba rusak, kami harus melewati jalan memutar.

Kekaisaran sangat besar dan seramai itu tidak seperti wilayah Marquiss Azalea yang terlihat lebih damai. Aku mengintip melihat jajanan dan perhiasan serta toko-toko yang tidak terhitung jumlahnya. Oh My God! apakah ini saatnya memuaskan jiwa Shopaholicku yang sudah terkubur....

"Kita tidak bisa sembarang keluar jalan-jalan."

Suara ini terdengar sinis membaca gerak-gerikku.

"Kenapa?" Tanyaku pada Soule yang sebelumnya menginterupsi.

"Banyak penipu, pencuri dan orang jahat di daerah kekaisaran. Apalagi di daerah yang tidak terlindungi." Jawab Soule.

"Astaga kakak! Apa gunanya tentara kekaisaran yang berpatroli? Lagi pula aku tidak mungkin masuk daerah yang tidak dilindungi kesatria."

"Kstaria kekaisaran tidak lebih baik daripada milik Keluarga kita. Aku tidak akan membiarkanmu di bawah perlindungan mereka."
Mengapa pria perjaka tua ini menjadi begitu angkuh? Aku hanya ingin jalan-jalan...

"Kalau begitu..."

Aku menghentikan Kereta dan menarik kedua orang di dalam kereta keluar bersamaku,"Aku akan berjalan bersama Ksatria paling kuat yang sekarang bersamaku. Bagaimana?"

Ayah Soleil dan Soule tidak bisa menjawab apa-apa dan pasrah mengangguk. Kami berjalan bertiga, ayah meminta beberapa pengawal mengikuti kami sementara yang lain membawa barang-barang kami di peristirahatan terdekat selama kami sekeluarga berjalan-jalan bersama.

Keberadaan kami terkesan biasa saja di mata para penjual. Mungkin karena kota kekaisaran, mereka sudah terbiasa melihat para bangsawan berkeliaran toko ke toko. Sepertinya tempat kami berhenti juga kawasan elit tidak seperti yang dikatakan oleh Soule.

"Hm...Kita ke sana dulu." Tunjukku pada toko baju.

dan berlanjut dengan jalan-jalan yang entah kenapa terasa seperti quality time (meskipun aku yang kebanyakan berbicara)

"Ayah! Kakak!Coba ini!" Aku mengangkat tanghulu Mangga dan Strawberry.

Soule mengambil mangga sementara Ayah Soleil mengambil anggur. Aku mengambil rasa Strawberry dan memakannya. Ini enak.

Ada sebuah kedai kue yang terlihat enak membuatku membawa langkah kearah sana dan mendapati roti isi kacang. Aroma yang menarik membuatku membeli empat. Aku hendak kembali ketika seseorang menabrakku. Tubuh itu sangat ringkih membuatnya jatuh terduduk. Aku menjulurkan tangan untuk membantunya namun anak kecil itu malah menatap tangan dan mataku. Butuh beberapa detik Aku melihat tangan itu terangkat hendak membalas uluran tanganku namun tiba-tiba ia tersentak dan menurunkan tangannya.

"Minggir." Dia menepis dan berlari menjauh meninggalkanku. Sialan anak ini.

Kepergian anak itu bersama dengan kedatangan para Ksatria yang sepertinya sedang mencari seseorang.

"Soleil."

Ayah Soleil memanggilku. Tanpa sadar aku sudah terpisah dari mereka membuat mereka mencariku dan terlihat khawatir. seneng deh dikhawatirin.

"Tuan Azalea." Seorang ksatria memberi hormat kepada Ayah Soleil. Ia melepaskan helmnya menampakkan wajah yang OMG GANTENG BANGET ASTAGA.

Soule tiba-tiba menutup mataku. Apaansih!?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Menjadi suami seorang second lead? [Sungsun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang