Sejauh apapun aku melangkah untuk menjauhimu, titik terakhirku selalu berbalik lagi padamu. Lana, sosok sempurna dimataku, sulit sekali mencari kesalahan darimu. Sulit sekali rasanya untuk tidak mengetahui kabarmu, sulit rasanya jika semua hal harus tentang kamu. Tapi semua memang tentang kamu.
Raga kita tidak pernah jauh, karena kita masih selalu tinggal dalam satu pulau yang sama. Hanya saja, jiwa kita terlanjur jauh, bahkan seperti tidak pernah dekat. Apa semua memang seperti itu atau masih tetap hanya imajinasiku?
Mendung kala itu benar-benar selalu menghantuiku sampai sekarang. Setiap derap langkah masih menggema dengan jelas dalam telingaku. Ketika kaki kita mulai berjalan berlawan arah. Ketika bus selanjutnya telah datang untuk mengantarkanmu pada tujuan baru, yang kutahu perjalanan itu tidak akan menyebut namaku. Bahkan hari-hari kemudian kau akan selalu disibukkan dengan segala aktivitas barumu.
Tidak apa, kita bisa bertemu dilain waktu. Aku tau kisah ini tidak akan berakhir dengan Bahagia, tapi hari-hari bersamamu selalu membuatku bahagia. Hari-hari yang penuh celotehanmu akan menjadi bagian penting dalam hidupku.
Senang rasanya bisa mengenalmu, kamu adalah kisah masa remajaku yang tak akan pernah terulang.
"hati-hati di jalan, Lana, "
Jane mengatakan itu dengan penuh pertahanan diri agar tidak menangis di depan Lana. Hari ini Lana akan melanjutkan hidupnya, tidak bersamaku, tidak bersama semua kenangan yang lalu.
**
Maka, kisah ini akan selesai pada titik dimana ketika mengenangmu rasanya sudah tidak sesakit dulu
KAMU SEDANG MEMBACA
LANA DAN JANE
Teen FictionSejauh apapun aku melangkah untuk menjauhimu, titik terakhirku selalu berbalik lagi padamu. Lana, sosok sempurna dimataku, sulit sekali mencari kesalahan darimu. Sulit sekali rasanya untuk tidak mengetahui kabarmu, sulit rasanya jika semua hal harus...