4.kunjungan kerumah kakek dan nenek

4 0 0
                                    

"Masa lalu aku terlalu kelam qina,aku takut kamu bakal ninggalin aku setelah tau..."

-zahirashln

Saat ini Zahir dan Nana tengah menikmati sarapan yang baru saja dimasak nana.dari bangun tidur,sholat subuh hingga sarapan,tidak ada yang memulai percakapan antara Zahir dan Nana,kecuali disaat Zahir membangunkan Nana untuk shalat.

"Kamu knp diem aja?." Tanya Zahir mencoba memulai  percakapan.

"Suka suka gue lah!"ketus Nana.

Zahir yang mendengar itu hanya mengulum senyum tipis.ia tau bahwa istrinya masih belum bisa menerima hubungan mereka.

"Qina,besok boleh temenin aku kerumah kakek aku?aku pengen ngenalin istri aku kemereka karena kemaren aku sengaja ngga ngundang mereka biar bisa jadi kejutan."ujar Zahir.

Nana yang mendengar itu tersedak air liurnya sendiri,Zahir yang melihat itu dengan segera memberi air minum kepada Nana.

"Kamu gak papa?lain kali hati hati."ujar Zahir,sangat terlihat dari wajahnya kalau pria satu ini tengah khawatir.

Nana menatap Zahir."Lo manggil gue apa tadi?"tanya Nana,dari ekspresi gadis itu sudah terlihat bahwa dia agak risih dengan panggilan yang disebut Zahir tadi.

Zahir tersenyum."qina....itu panggilan aku kekamu mulai sekarang."

Nana yang mendengar itu langsung membelalakkan matanya baru kali ini ada orang yang memanggilnya dengan namanya yang satu itu.

"Gue gak suka!"protes Nana.

"Tapi aku suka,karena syauqina artinya rindu dan itu mencerminkan kamu yang kedepannya bakal jadi orang yang aku rinduin kalau kamu jauh."jelas Zahir."dan menurut aku panggilan itu cantik,sama seperti pemiliknya."sambung Zahir lagi sembari tersenyum manis.

"Gombalan Lo gak ngaruh ke gue!"

"Tapi aku gak lagi gombal,karena aku gak laki laki yang bisa kayak gitu,apa yang aku omongin itu kenyataan qina." Ujar Zahir serius.

Perkataan Zahir barusan mampu membuat Nana bersemu."a..apaan sih! Ngaco banget Lo!."

                          🐧🐧🐧

Pagi pagi sekali Nana sudah menyiapkan barang barang yang akan mereka bawa untuk mengunjungi kakek dan nenek Zahir di Yogyakarta.sebenarnya Nana sangat malas,tapi mau tak mau ia harus ikut karena statusnya sebagai istri Zahir.

"Segini cukup kali ya."gumam Nana sembari menutup sebuah koper berukuran sedang.Nana menghela nafas."capek juga nyusun barang segini,gini ni kalo ngerjainnya gk ikhlas."sambungnya lagi.

Setelah itu Nana keluar dari kamar untuk melanjutkan pekerjaan yang lain,yaitu memasak.namun saat Nana sampai didapur ia mengerutkan alisnya ketika melihat diatas meja makan telah tersaji dua piring nasi goreng dan zahir yang sedang tersenyum kearahnya.

"Sini qina,aku udah masakin nasi goreng untuk kita tapi maaf kalau semisalnya ga seenak punya kamu."panggil Zahir.

Qina menyambut panggilan Zahir,ia duduk di kursi depan Zahir."kenapa Lo punya inisiatif buat masak?" Tanya Nana.

"Karena aku tau,pasti kamu cape abis beres beres barang,makanya aku mau ngeringanin pekerjaan kamu.nanti setelah kita pulang dari Yogya aku bakalan sewa pembantu untuk bantu bantu kamu bersih bersih rumah."jelas Zahir

"Hm.."

                        🐧🐧🐧

Setelah perjalanan jalur udara dana darat yang memakan waktu hampir satu jam,akhirnya Zahir dan Nana sampai di kota Yogyakarta,dan saat ini mereka telah sampai didepan rumah mewah milik keluarga Zahir.dan kebetulan sekali kakek dan nenek Zahir tengah duduk di teras rumah.zahir dan Nana menghampiri keduanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 01, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

hati Zahir untuk qinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang