Tiba-tiba mendengar kalimat Xue Yang, hati Xiao XingChen tidak bisa tidak berdebar, maksudnya adalah dia benar-benar tidak mengingat pernah bertemu dengan pria berwajah tampan dihadapannya saat ini!Sedikit memiringkan kepalanya, Xiao XingChen bertanya dengan bingung, "Apakah kita pernah bertemu sebelumnya?" Jawabannya jelas tidak, dan Xue Yang akhirnya kembali mengingat jika sekarang Xiao XingChen jelas melupakan siapa dirinya. Jika saja itu orang lain, maka bisa dipastikan mereka akan meminta maaf dan segera memperkenalkan diri dengan baik, tetapi Xue Yang tetaplah Xue Yang.
Wajah dengan senyum kekanakan itu menyeringai puas, gigi taring kecil terlihat saat ia mendekatkan wajahnya dengan wajah Xiao XingChen, membuat pria yang wajahnya tengah babak belur itu terlonjak tanpa sadar. Xue Yang melepaskan kekehan kecil melihat reaksi menggemaskan Xiao XingChen, "Tidak perlu terkejut seperti itu...hehe, tentu saja kita pernah bertemu sebelumnya, bagaimana kamu bisa lupa?"
Pupil mata Xiao XingChen membesar seketika, ia jelas tidak menyangka jika Xue Yang akan mengatakan hal sepeti itu. Lagipula ia bukan pemabuk atau sejenisnya hingga akan melupakan momen dimana ia mabuk dan melupakan orang yang pernah ia temui sebelumnya. Panik mulut Xiao XingChen terbuka dan tertutup, tampak seolah ingin mengatakan sesuatu namun tidak ada satupun kata yang terdengar.
Xue Yang menambahkan santai, "Gege, ini tidak seru sama sekali, kamu benar-benar melupakanku."
Xiao XingChen, "Tidak...bukan begitu, aku benar-benar minta maaf karena tidak berhasil mengingatmu. Kalau begitu katakan namamu, aku berjanji setelah ini aku tidak akan melupakan namamu lagi!"
"Xiao Gege, itu tidak akan sama lagi." Persetan dengan ia yang akhirnya bertemu dengan Xiao XingChen setelah ratusan tahun menunggu, lupakan sejenak dendamnya pada pria itu, Xue Yang hanya ingin menggodanya sebentar seperti di masa lalu. Menatap lurus ke sepasang mata jernih Xiao XingChen, Xue Yang memasang tatapan anak anjing kecil yang menggemaskan. Ayolah, ia tidak akan pernah menyia-nyiakan wajah tampannya ini.
Pastinya Xiao XingChen semakin gelagapan oleh tingkah aneh dari Xue Yang dan mulai menyalahkan dirinya sendiri tentang, 'Bagaimana bisa aku berpapasan dengan orang gila diantara ribuan manusia di dunia ini?'.
Sembari melambaikan tangannya di depan mata Xue Yang, Xiao XingChen menghela napas pendek, kemudian berkata pasrah, "Kalau begitu apa yang bisa aku lakukan untuk menebus kesalahanku sekaligus berterimakasih karena telah membantuku hari ini?" Percayalah, Xiao XingChen, bahkan dikehidupan keduanya hanya akan berakhir menggali kuburannya sendiri setiap kali ia berpapasan dengan Xue Yang. Itu semua karena begiitu mendengar pertanyaan yang begitu murah hati dari sosok tampan Xiao XingChen, hal pertama yang keluar dari mulut Xue Yang adalah, "Baiklah, kalau begitu aku tidak akan sungkan lagi. Aku Wang Haoxuan, Xiao Gege...ayo tidur bersama." Senyuman licik terpasang di wajah tampan Xue Yang begitu mengatakannya.
"A-apa?"
"Kenapa? Apa Gege sudah melupakan kata-katamu barusan? Bukankah kamu bilang akan melakukan apapun untuk meminta maaf dan berterimakasih?"
Jangan pasang wajah meminta belas kasihan itu lagi! Xue Yang, kau sungguh keparat, bajingan tidak tahu malu! Bisa-bisanya kau kembali memanfaatkan Xiao XingChen bahkan di kehidupan keduanya! Sejujurnya Xiao XingChen sudah menangis di dalam hatinya, di salah, sepertinya ia lebih baik babak belur di jalanan tadi daripada harus dihadapkan pada orang gila macam Xue Yang.
Erangan putus asa terdengar dari bibir tipis Xiao XingChen, "Ja-jangan bercanda...kita tidak mengenal satu sama lain, bagaimana....bagaimana kamu bisa mengatakan agar kita tidur...ugh tidur bersama."
Belum sempat kalimat itu selesai dengan baik, Xue Yang membalasnya dengan semangat, "Itu bukan masalah besar! Xiao Gege, kalau begitu kita bisa berteman mulai sekarang, lalu setelah itu mari tidur bersama!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ENDLESS : Love Story
FanfictionSemua orang mengutukku di masa lalu. Namun, sekarang dan entah sampai kapan, bahkan Dewa juga turut mengutukku. Keadilan apa yang ada di mata Surga? Kebencian macam apa yang bisa membuat dewa-dewa menanamkan penderitaan tanpa akhir? Lantas mengapa j...