Hari keberangkatan Cale ke Kingdom Academy tiba. Si sulung Henituse berpamitan dengan keluarganya yang dengan sengaja meluangkan waktu untuk memberikan restu.
"Semuanya sudah di urus, Cale. Tidak akan ada guru yang terlalu memaksa mu untuk melakukan sesuatu."
Ayahnya, Deruth, sangat baik dalam menangani permintaannya, agar selama di academy nanti dia akan mendapatkan lebih banyak waktu bersantai dengan alasan fisiknya yang lemah.
Keluarga Henituse masuk dalam jajaran keluarga donatur terbesar Kingdom Academy dan membuat hal-hal di academy menjadi mudah untuk Cale.
Memang benar.
Uang bukan segalanya, namun segalanya membutuhkan uang.
Meskipun, aku tergolong dalam orang-orang yang menganggap 'Uang adalah segalanya, dan segalanya membutuhkan uang.'
Cale juga.
Siapa yang tidak butuh uang?
"Terima kasih, Ayah. Aku sangat menghargainya." Cale memberikan Deruth senyum tipis yang tulus.
"Apapun agar kau merasa nyaman, anakku."
"Ibu."
"Ya??"
"Terima kasih untuk anting yang kau berikan. Ini sangat cantik." Cale menyentuh anting dengan permata ruby kecil yang terpasang apik di telinga kanannya.
Itu hanya anting satu sisi, yang tampak sangat pas dan cocok dengan rambut merahnya.
"Kalian berdua juga."
Basen dan Lily mengepalkan kedua tangan masing-masing dan memasang senyum sedikit canggung saat Cale memanggil mereka bersamaan.
"Terima kasih banyak."
Senyum Cale benar-benar keindahan murni.
Cara bibir merah muda tipis itu melengkung ke atas membuat garis lengkung yang indah, matanya yang menyipit membentuk bulan sabit, dan efek imajiner bunga-bunga bermekaran di belakangnya(:v) menambah pesona seorang Cale Henituse.
Kalau dia tidak terkenal sebagai sampah sebelumnya, sudah ada banyak gadis bangsawan yang melamar untuk menjadi istrinya.
Bahkan jika hanya berhasil mendapatkan janji kencan dengan Cale, para gadis bangsawan itu pasti akan sangat kegirangan.
Walaupun saat ini, ada satu gadis yang terus bersikeras mengirimkan surat kepada Cale, sekedar untuk bisa menemuinya.
Tapi Deruth mengabaikannya.
"Aku pamit dulu, semuanya."
Cale masuk ke dalam kereta kuda dan melambaikan tangannya dari jendela yang gordennya terbuka.
"Hati-hati di jalan, Cale. Perhatikan kesehatan mu, jangan sampai kau sakit!"
"Makan lah dengan baik, jangan juga memaksakan diri mu!"
"Selamat jalan, Hyung!/Oppa!"
Cale hanya membalas seruan keluarganya dengan lambaian tangan dan senyuman.
Setelah menghabiskan waktu bersama mereka- meskipun sangat singkat, Kim Rok Soo dapat menyimpulkan kalau keluarga Henituse tidak pernah membuang Cale bahkan jika si rambut merah adalah sampah.
Mereka sebenarnya peduli.
Dia belum melakukan apapun yang berarti dan mereka sudah mulai menunjukkan kasih sayang mereka secara terang-terangan.
Rasa bersalahnya terhadap Cale Henituse yang asli timbul tanpa bisa di cegah. Ini adalah keluarga-nya, mengapa Kim Rok Soo yang dapat merasakan kasih sayang dan perhatian mereka?
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] 𝗜𝗻𝘁𝗲𝗿𝗲𝘀𝘁 𝗦𝘆𝘀𝘁𝗲𝗺
Random[ 𝐓𝐫𝐚𝐬𝐡 𝐨𝐟 𝐭𝐡𝐞 𝐂𝐨𝐮𝐧𝐭'𝐬 𝐅𝐚𝐦𝐢𝐥𝐲 𝐇𝐢𝐠𝐡𝐬𝐜𝐡𝐨𝐨𝐥 𝐀𝐥𝐭𝐞𝐫𝐧𝐚𝐭𝐞 𝐔𝐧𝐢𝐯𝐞𝐫𝐬𝐞 (𝐀𝐔) ] ➪ Follow dulu sebelum baca ygy ✌︎ Sejak terbangun sebagai Cale Henituse, Kim Rok Soo terus mendapatkan pesan berantai yang hanya bi...