(4) Am I missing something here?

50 5 5
                                    

Aku sudah pernah bilang kan kalo hidupku berubah setahunan ini, setelah Meila masuk tanpa ijin? Salah satunya, aku jadi mau menunggu seseorang. Dan siapa lagi orang itu kalo bukan dia : Meila. Padahal tidak ada yang aku lakukan di cafe setelah pulang kantor tadi, niatanku hanya mampir.

Kalo saja kemarin aku tidak mengiyakan permintaan mama yang menyuruhku ke swalayan, mungkin aku juga akan pulang saja, tapi karena aku tidak tahu apa - apa soal pasar swalayan itu, tawaran Meila untuk membantu tidak aku sia - sia kan. Bahkan ini sudah setengah, eh tidak satu jam? Bagaimana mungkin dia telat selama ini, mungkin sebaiknya aku menunggu di luar cafe agar tidak buang - buang waktu.

Setelah menyempatkan mengobrol basa - basi dengan beberapa pelanggan lalu menyerahkan kunci ke Sri, pekerja di cafe ini, dengan malas aku menuju ke bagian luar cafe. Dan langkah ku terhenti sebelum aku sempat membuka pintu. Dari dinding kaca besar ini, aku bisa melihatnya ada disana bersama Rio. Aku mematung.

Apa sebenarnya yang mereka bicarakan? Kenapa Meila salah tingkah begitu? Dan hey, mukanya sampai memerah setelah Rio mengatakan sesuatu padanya. Apa mereka punya hubungan khusus? Apa barusan Rio merayu nya? Kenapa pula rasanya aneh melihat mereka berdua seperti itu, am I missing something here? Tapi bukannya Meila memang akrab dengan siapa saja? Dia bahkan lebih banyak menghabiskan waktunya denganku - mengikutiku lebih tepatnya - jadi, harusnya aku tahu sesuatu. Dan bukannya dia menyukaiku? Pemandangan di depanku ini terasa tidak masuk akal.

Rio meninggalkan Meila yang sepertinya masih dengan banyak hal di pikirannya ketika akhirnya aku membuka pintu.

"La, sini deh", panggilku menyadarkannya.

"Kamu kok telat?", lanjutku bertanya.

"Ah, tadi aku harus mampir ke rumah Tante Ve dulu, kak. Kamu nungguin aku? Jadi ke swalayan kan? Ayo! ", jawabnya cepat sambil menarik tanganku menuju tempat parkir.



Aku melirik tangannya yang sekarang ada di genggamanku, rasanya ini lebih benar daripada melihat malu - malu karena Rio. Atau harusnya aku bertanya dulu mereka punya hubungan apa?

***



A/N : Ciyeehh, Adit kepo sama Meila *akhirnya* *tabur confetti*. Ternyata udah sebulanan ya saya nggak update, dan ini makin nggak jelas -_-

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 21, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ParfaitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang