_Minah Hartika_
"Jadi?"
"Usapan di dada dan juga helaan nafas tetap ia coba lakukan. Membuat tubuhnya kembali membaik semenjak serangan mendadak terjadi. Wajah yang cantik namun mampu membuat jantungnya seperti diremas. Inilah apa yang dirasakan Wang Chengxin."
"Apa kau merasa ngilu?"
"Tidak! Seharusnya gege menikah! Bukan hanya memikirkan orang lain.."
"Apa dayaku jika Chengxin tak setuju, huh? Aku lebih memilih menjaga kalian untuk saat ini. Apa cukup?"
[CHAPTER 13]
Xiao Zhan bungkam ketika Yibo tengah mendorong kursi rodanya, membawanya keluar dari ruangan therapi. Ia hanya diam dengan keringat membasahi wajah dan juga tubuhnya yang lain. Membuat Yibo tiba-tiba bertanya, "apa kau tak merasa ngilu?"
"Huh?"
Sekali lagi Yibo harus mengulang pertanyaannya, karena Zhan nampak tak menangkap pertanyaannya dengan utuh. "Apa saat therapi tadi, kau tak merasakan sakit sedikitpun pada kakimu?" ulangnya. Lama Zhan tak menjawab, atau memang tak berniat untuk menjawabnya.
Bahkan ketika Yibo telah sampai mengantar Zhan hingga menuju ruangannya. Tepat di sisi ranjang. Ia menatap Zhan yang terlihat melamun dalam posisi duduknya. "Zhan?" panggil Yibo.
"Hm?" jawab Zhan dengan cepat dan menatap Yibo.
Yibo heran. Satu bukti bahwa Zhan tidak melamun. Namun ia merasa ada yang lain dengan sorot matanya. "Kau baik-baik saja?" tanya Yibo. Ia lalu menyentuh lutut kiri Zhan. "Katakan jika sakit. Jangan ditahan!" peringatnya.
Namun Zhan menggeleng keras. "Sungguh tidak sakit!" kilahnya. Ia segera menarik kain pada baju sang kakak. "Gege akan mengajakku bertemu Chengxin, kan? Kau berjanji padaku tadi!" ucapnya tiba-tiba.
Yibo menghela nafasnya. "Mungkin tidak sekarang," jawabnya sambil menyibak rambut di kening Zhan. Helaian rambut yang nampak basah. Ia tengah menyeka keringat di wajah Zhan dengan telapak tangannya. mengusap wajah yang nampak lelah dan pucat itu dengan lembut. "Kurasa kau lebih butuh banyak istirahat," ungkapnya.
Tak ada rengekan atau ucapan yang membuat Zhan nampak keras kepala. Kali ini dia hanya diam sambil berkedip perlahan. Matanya nampak sayu, dan seperti berat untuk ia gerakkan. Diusapnya kedua mata itu, lalu berkata "sepertinya aku mengantuk," dalam nada pelannya. "Aku akan tidur setelah memastikan Chengxin baik-baik saja. Aku ingin melihatnya sebentar saja."
Yibl menggeleng. Ia sedikit mengangkat tubuh Zhan dari posisinya. Ia bantu Zhan untuk terbaring di tempat tidurnya. "Gege yang akan melihatnya nanti. Dan gege yakin dia baik-baik saja. Tidurlah.."
Entah, mungkin ini nampak aneh! Xiao Zhan benar-benar seperti telah kehilangan tenaganya. Ia tak mempertahankan inginnya kali ini. Tak bersikap terlalu manja, dan dengan cepat menutup matanya sesuai dengan perintah sang kakak. Ia jatuh terlelap ke dalam tidurnya dengan cepat.
Tersisa Yibo yang menyelimuti Zhan. Sejenak menatap wajah sang adik dan lalu mengusap rambutnya. Ia sedikit tersenyum dan lalu meninggalkan Zhan yang sudah nampak jauh terbawa ke alam mimpinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AGEUSIA [Remake]
FanfictionAkan seperti apa di penghujung cerita nanti? original author @MinaHhaeElf