KENZO 06

17 7 2
                                    

Hallo guys ketemu lagi hihihi

Call••mee••Susi

Semoga kalian suka sama chapter ini

Tetep up meski gaada yang baca:)

•Happy Reading❤•



KENZO 06

Kalo suka, suka aja jangan setengah-setengah. Sama kaya kalo benci, benci aja. Biar tau mana yang munafik sama yang sok asik.

-Author.

***

Jovi terpaksa harus berjalan kaki menuju halte sekolah, karena tadi pak Rosidi- sopir pribadinya menghubungi dirinya jika ban mobil yang digunakan saat ini sedang bocor. Mau tidak mau, pak Rosidi harus membawanya terlebih dahulu ke tukang tambal ban. Dan itu membuat Jovi mendengus sebal dan menjawab jika ia akan pulang menaiki angkot saja daripada harus nunggu mobilnya itu selesai dan pasti itu akan lama.

Jadinya begini sekarang, dengan umpatan yang tak berhenti sedari tadi, Jovi berjalan ke halte sekolah dengan berogah-ogahan. Menendang batu-batuan kecil yang menghalangi dirinya kesembarang arah. Mungkin efek karena terlalu capek akibat bersekolah, atau memang ia malas jika harus berjalan begini.

"Huh, capek banget lagi. Mana angkotnya belum dateng." Gumam Jovi setelah menunggu hampir lima menit di halte sekolah. Padahal jika dihitung, ia hanya menunggu beberapa menit, akan tetapi umpatan demi umpatan sudah ia keluarkan.

Melirik jam tangannya yang sudah menunjukk jam 15.00. Jovi celingak-celinguk melihat sekitar, berharap jika sosok penolong akan datang. Namun tidak ada tanda-tanda kendaraan umum berlalu lalang.

Jika memang akhirnya akan seperti ini, Jovi menyesali perkataannya tadi yang menolak tawaran sopirnya itu yang akan dipesankan taksi terlebih dahulu.

"Huh, bodoh banget. Tadi gak iya in aja tawaran pak Rosidi." Gerutu Jovi sambil menundukkan kepalanya. Dan Mengayun-ayunkan kedua kakinya.

Selalu seperti itu sampai-sampai ia melirik ke arah jam tangannya lagi dan menghela nafas kasar lagi. Bisa ia perkirakan jika sudah hampir tiga puluh menit ia menunggu, namun tidak ada angkot yang lewat satupun.

Mau menelfon ke orang rumah, handponenya tadi mati akibat ia gunakan untuk menghilang bosannya tadi. Jadilah Jovi, si pengharap semoga ada sosok pangeran mungkin, atau sosok malaikat, eh jangan malaikat juga dong, itu lain jalurnya. Ataupun sosok apalah yang bisa ia mintai bantuan sekarang.

Masih memejam kan matanya dengan berdoa meminta pertolongan, Jovi dikejutkan dengan suara klakson motor tiba-tiba milik seseorang.

Tin

Titin

Tititin

Seketika ia membuka matanya, dan terkejut akan kehadiran seseorang, dan lebih terkejutnya lagi saat ia berhasil dari kesadarannya jika sosok itu adalah Kenzo.

"Ngapain lo disitu. Ngemis? " Ucap Kenzo sambil membuka helmya. Turun dari motor sportnya menghampiri Jovi.

Seketika Jovi membelalakkan kedua matanya mendengar ucapan Kenzo yang menurut dirinya kurang ajar.

KENZOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang