Chapter 2 (Revisi)

4.8K 80 0
                                    

SYRA POV

Aku memasukkan berkas-berkas yang harus kukerjakan ke dalam tas. Sudah waktunya jam pulang kantor. Harusnya sih aku lembur memeriksa laporan dari bagian pemasaran. Tapi aku sedang malas lembur di kantor, jadi kukerjakan saja nanti di apartemenku.

Sudah hampir setengah jam aku menunggu taksi di halte dekat kantor. Namun tidak ada taksi yang lewat. Mana hari sudah mulai gelap. Sebuah mobil Maybach berwarna putih berhenti di depan halte. Beberapa orang yang berada dihalte berbisik kagum. Aku tidak terlalu peduli, aku memilih menatap ke arah samping, berharap akan ada taksi yang datang, karena yang kutunggu adalah taksi!

"Nona Asyra."

Aku langsung menoleh kearah sumber suara. Seorang pria berbadan kekar dengan pakaian jas serba hitam dan kacamata hitam sudah berdiri di depanku. Aku mundur satu langkah karena sedikit takut.

"Ya? Anda siapa?" tanyaku sambil berusaha tersenyum. Tiba-tiba dia melangkah mendekat. "A...apa yang akan kau lakukan?" tanyaku ketakutan, dan....

Hup!!

"HEY! TURUNKAN AKU!!" apa-apaan ini? Kenapa aku dipanggul seperti karung beras? Aku terus saja meronta sambil memukul-mukul punggung laki-laki aneh ini. "Lepaskan aku! Heey!!! Apa yang kau lakukan?? Kyaaa!!!!" Tiba-tiba saja aku diturunkan dengan kasar kedalam mobil dan pintu mobil di tutup. Aku berusaha membukanya namun ternyata di kunci. "Hey! Siapa kau! Lepaskan aku!"aku terus saja berteriak sambil menggedor-gedor kaca mobil.

"Aah, senang bertemu denganmu lagi, Asyra."

Suara ini? Aku segera menoleh.

Glek!

Dia? Pria itu? Kenapa dia bisa disini?

"Terkejut, eh? Tenang saja, aku tidak akan menculikmu, aku hanya ingin mengantarmu pulang," ucapnya dengan seringaian licik yang membuatku berkeringat dingin. "Ke..kenapa kau bisa disini?" tanyaku. Bukannya menjawab, dia justru tertawa. "Haha....apa kau sebegitu takutnya denganku? My little bunny? Ah, sudahlah. Aku kesini karena ada keperluan bisnis sekaligus ingin sedikit bermain," jawabnya sambil tersenyum licik. "Sedikit bermain?"ulangku "ya! Aku ingin sedikit bermain denganmu, sweety. I really miss you, don't you?" Kutepis tangannya yang menyentuh pipiku. "Don't touch me with your evil hand!" geramku "Ouch! Kau semakin ganas saja, honey. Tenang saja, aku suka wanita agresif dan ganas." Keberanianku yang sempat muncul tadi kini menguap dan ketakutan mendera. Sudah bertahun-tahun aku berusaha melupakannya, tapi kenapa dia kembali. Dia adalah mimpi burukku.

"Kita sudah sampai, Tuan."

Mendengar ucapan sopir, aku segera membuka pintu mobil yang tidak terkunci dan berlari memasuki gedung apartemen dan memasuki lift.

Ting!

Akhirnya lift sampai di lantai 10 tempat apartemenku. Dengan cepat aku memasuki apartemenku dan berlari menuju kamar. Tanpa ganti baju dan melepas stiletto aku langsung merebahkan diri diranjangku yang empuk. Memejamkan mata, berusaha menata pikiranku yang kacau.

Dia kembali.

Dia sudah kembali.

Kenapa disaat aku mulai hidup damai, luka lama harus kembali lagi? Apakah aku tidak pantas untuk hidup nyaman dan bahagia? Aku sudah lelah dengan semua itu.

Ting tong!

Sial. Jangan bilang dia menyusulku kemari. Oh Tuhan, aku benar-benar takut saat ini. Aku tidak bisa membayangkan apa yang akan kualami jika dia mendatangiku. Saat ini dia sudah tahu apartemenku, bukan tidak mungkin dia akan melakukan hal gila seperti dulu lagi. Apartemen ini bukan tempat aman untukku bersembunyi. Aku harus segera membicarakan hal ini dengan Rey. Hanya dia yang bisa membantuku.

I'M STILL LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang