Terinspirasi dari lagu Make A Wish - NCT U
****
"Kau masih perjaka, Jie?! Kok bisa?!! Memangnya Jaem-hmphh---"
Jisung membekap mulut Beomgyu, saat mulut ember sahabatnya itu tidak bisa diajak kompromi. Beberapa orang di cafe yang mendengar ucapan keras Beomgyu barusan menoleh kearah mereka dan memberi tatapan aneh.
Keduanya lantas berdiri dan meminta maaf pada orang-orang yang merasa terganggu lalu kembali duduk setelah orang-orang tidak memperhatikan mereka lagi.
"Jangan keras-keras, buat malu saja" Jisung menatap kesal Beomgyu, melipat tangannya di depan dada dengan pipi yang menggembung lucu.
"Hehe, maaf. Habisnya aneh, ku kira kau sudah dibobol Jaemin dari lama. Kalian pacaran 3 tahun dan belum melakukan apapun, sungguh menentang hukum konsep pacaran ala Beomgyu"
"Aku juga tidak tahu, padahal aku sering menggodanya. Iya, aku tahu aku tidak semontok barisan mantannya tapi setidaknya yeah....."
"Mungkin Jaemin punya alasan tersendiri Jie"
"Tapi Beom, dia itu seperti jaga jarak dengan ku. Kami pacaran 3 tahun tidak pernah berciuman apalagi bermain di ranjang bahkan akhir-akhir ini dia cuek padaku"
"Hmm, rumit sih! Kau tahu 'kan Jisung sampai sekarang aku masih belum bisa menebak jalan pikiran kekasih mu itu. Dia seperti punya benteng terhadap dunia luar yang mana dia tidak ingin dunia luar itu tahu tentang dia, yeah sebagai kekasihnya kau pasti sudah tahu tentang itu"
"Apa mungkin Jaemin memang tidak ingin menyentuh ku sekarang dan menunggu setelah menikah saja?"
"Bisa jadi Jie. Tapi apa kau tidak curiga, bagaimana jika Jaemin memiliki yang lain sebagai pemuas nafsunya?"
"Maksud mu?"
"Ya, dia tidak ingin merusak dirimu dan memilih meluapkan nafsunya pada yang lain"
Jisung mengalihkan pandangnya ke arah lain. Ia jadi takut sekarang. Berterimakasih lah pada Beomgyu yang telah membuat Jisung overthinking sekarang.
"Aku tidak ingin berbagi. Jaemin itu punyaku" manik hamster Jisung berkaca-kaca menatap Beomgyu. Ia lemah jika menyangkut Jaemin. Lelaki yang telah mendampinginya selama 3 tahun itu tidak akan Jisung biarkan siapapun merebut nya.
"Ututu bayi jangan nangis dulu, itu hanya dugaan ku saja. Mungkin saja itu salah 'kan?"
"Lalu aku harus bagaimana Beomgyu? Aku tidak ingin kehilangan Jaemin"
"Jie, kau harus percaya pada Jaemin. Oh ya sebentar lagi Jaemin ulang tahun, apa kau punya hadiah untuk nya?"
"Entahlah, aku masih bingung. Aku belum pernah memberinya hadiah karena dia selalu menolaknya katanya dia akan menagih hadiahnya di waktu yang tepat"
Beomgyu mengangguk-anggukkan kepalanya mendengar jawaban Jisung. Ia baru tahu mengenai fakta ini. Tapi hal yang wajar mengingat Jaemin sebagai anak tunggal kaya raya yang sangat disayangi oleh kedua orangtuanya. Apapun yang ia butuhkan, orang tuanya sudah lebih dulu menyediakan nya.
"Beomgyu, saat Taehyun ulang tahun kau memberikan nya apa?"
"Tergantung. Kalau bulan kemarin aku membuat pesta kecil-kecilan dirumahnya, membawa kue ulang tahun dan memberi hadiah jam tangan"
"Emm, begitu ya? Tapi Jaemin sudah punya banyak koleksi jam tangan, apa aku harus membelikannya juga?"
"Kenapa kau tidak tanyakan pada Jaemin apa yang dia inginkan?"
"Kau benar juga, baiklah akan kutanya nanti. Terimakasih Beomgyu, sudah mendengar ceritaku"
"Tidak masalah, sayang. Apapun untuk mochi kesayangan ku"
KAMU SEDANG MEMBACA
Song About Us [Jaemsung oneshoot]
Fanfiction~~ Losing him was blue like I'd never known Missing him was dark grey all alone Forgetting him was like trying to know somebody you've never met But loving him was red ~~ ∆ BxB! ∆ No Salpak!