Terhitung 2 minggu Jaemin tinggal di Seoul. Dan selama itu Jaemin menjadi supir pribadi Jisung yang mengantar Jisung berangkat ke kampus nya. Hubungan Jaemin dan Jisung sekarang cukup dekat. Keduanya seringkali menghabiskan waktu bersama dan bersenang-senang. Jisung tidak lagi menjaga jarak dengan Jaemin seperti sebelumnya malahan ia merasa nyaman bersama dengan Jaemin. Jisung bahkan tidak malu untuk bermanja-manja dengan Jaemin jika mereka hanya berdua dan Jaemin juga tidak masalah dengan itu. Jaemin sangat senang melihat Jisung bahagia bersamanya seperti dirinya yang bahagia bersama Jisung.
Seperti sekarang Jisung telah selesai bersiap-siap karena Jaemin berjanji ingin mengajak nya jalan-jalan hari ini. Jisung ke luar dari kamarnya dan melangkah riang menuju kamar Jaemin yang berada di sebelah kamar nya.
"Kak Jaemin, Jie sudah siap-siap" ucap Jisung riang sembari mengetuk pintu kamar Jaemin.
Hening.
Tidak ada sahutan.
Tidak ada tanda-tanda pintu kamar Jaemin akan terbuka.
Melihat tidak ada respon, Jisung pun meraih kenop pintu kamar Jaemin dan mendorongnya pelan. Jisung sangat terkejut saat melihat Jaemin tidak ada di dalam kamarnya. Perasaan gelisah menghampiri Jisung, takut kalau-kalau Jaemin telah kembali ke luar negeri tanpa memberitahunya. Jisung segera berlari keluar dan bergegas menuruni anak tangga mencari Jaemin di dapur sampai ke teras rumah.
"Bi, lihat kak Jaemin?" Jisung bertanya pada bibi pelayan yang sedang menyapu teras.
"Tuan muda tadi mengantar tuan besar ke bandara, katanya ada pekerjaan yang membuatnya harus tinggal di luar kota selama satu minggu"
Jisung menganggukkan kepalanya beberapa kali mengucapkan 'oh' tanpa suara. Ia ingat ayahnya ada membicarakan hal ini malam tadi saat mereka sedang makan malam dan ibunya akan ikut menemani ayah tirinya itu.
Jisung melangkahkan kakinya kembali masuk ke dalam rumah. Biasanya ia sedih saat orang tuanya pergi meninggalkannya karena urusan bisnis seperti ini. Namun untuk kali ini tidak, dikarenakan ada Jaemin yang akan menemani Jisung di rumah agar Jisung tidak kesepian.
Jisung melangkahkan kakinya kembali masuk ke dalam kamar Jaemin lalu kemudian menutup pintu kamar itu. Perhatian Jisung tertuju pada laptop Jaemin, ia melangkahkan kakinya mendekat dan menyalakan laptop Jaemin untuk melihat-lihat isi laptop kakak tirinya itu.
Tidak ada yang mencurigakan dari isi laptop Jaemin sampai kemudian Jisung membuka file yang diberi nama 'my hamster❤️' itu. Mulut Jisung terbuka kecil dan matanya melebar saat isi file itu hanya berisi foto-foto nya yang telah di edit Jaemin.
"Cantik" puji Jisung saat melihat gambar dirinya yang telah di edit Jaemin.
Jisung mematikan laptop Jaemin setelah dirinya selesai melihat-lihat isi laptop Jaemin. Membuka laci meja nakas, Jisung menemukan banyak kertas kecil yang berisi tulisan Jaemin. Dan dari banyaknya tulisan itu Jisung terpaku pada kalimat yang ditulis Jaemin.
Perasaan lucu yang tidak akan ku sesali...
Aku mencintaimu, my hamster ❤️
Jantung Jisung berdebar kencang. Pikiran tentang apakah Jaemin memiliki perasaan padanya itu memenuhi otaknya, entah kenapa Jisung merasa bahagia jika jawaban itu adalah iya. Jisung memandang Jaemin bukan hanya sebagai kakak tirinya melainkan cinta pertamanya. Jaemin adalah cinta pertama Jisung. Nama Jaemin akan jadi yang pertama yang Jisung sebut jika dirinya membutuhkan sandaran. Selama ini Jisung menyembunyikan perasaannya karena Jaemin selalu mengatakan ia menyayangi Jisung sebagai adik kesayangannya.
"Haruskah aku mengakuinya?" gumam Jisung bertanya pada dirinya sendiri.
Jisung beranjak dari duduknya setelah dirinya mengembalikan catatan kecil Jaemin itu ditempat semula lalu melangkah keluar dari kamar Jaemin. Kembali ke kamarnya dan berdiri di balkon, Jisung menunggu Jaemin pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Song About Us [Jaemsung oneshoot]
Fanfic~~ Losing him was blue like I'd never known Missing him was dark grey all alone Forgetting him was like trying to know somebody you've never met But loving him was red ~~ ∆ BxB! ∆ No Salpak!