Prolog.

138 17 3
                                    

17 Tahun lamanya seorang gadis hidup di kota Busan karena kedua orang tua ia yang terlihat ketat menjaga anak perempuan satu-satunya itu. Jang Hana. Anak dari pemilik rumah sakit terbesar di Busan-terbilang cukup besar untuk penghasilan keluarga Tn.Jang ini. Tentu, keluarga pria tua itu sering dipanggil oleh pemilik usaha-usaha besar lainnya jadi tidak akan asing lagi saat nama salah satu dari mereka muncul di beberapa perusahaan tertentu. " Tapi sekolahku akan tamat, apakah aku akan tetap tinggal disini saja? "

" Mengapa kau bertanya seperti itu kepada ibu, jelas kau akan tetap disini. Ibu dan ayah tidak akan mengizinkanmu untuk bekerja di luar kota sebelum kau benar-benar dibebaskan oleh kakekmu itu. "

" Lalu, bagaimana jika aku sangat menginginkannya, bu?! "

" Berhenti lancang kepada ibu, Jang Hana!! "

Hana terdiam sejenak saat perkataannya mulai dibalas dengan bentakan dari ibunya. Jujur ia tidak pernah merasakan kebebasan dari masa kecilnya. Bahkan ia beberapa kali mencoba untuk membuatkan pesta di malam hari bersama ayah dan ibunya-namun kedua orang tua nya itu selalu beralasan sibuk dan banyak acara agar kesempatan mendapatkan sesuatu yang mewah tidak terlewatkan oleh mereka berdua. Seorang gadis seperti Hana hanya menginginkan kebebasan dan kesenangan yang begitu banyak.

Jika saja ia hidup di keluarga yang sederhana, mungkin Hana tidak terlalu sulit untuk mencari kesenangan sendiri, hingga ia memiliki banyak teman agar dirinya tidak menjadi seorang introvert parah di dekat banyak orang.

" Keluarga kami tindaklanjuti interaksi bersama para wartawan di luar sana tahun ini karena apa yang sedang kami lakukan lebih dari cukup untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Oh ya perkenalkan ini istri saya-"

Alih-alih keheningan di ruang tamu terpecah saat kedatangan Tn.Jang serta tamu yang ia undang. Hana sangat benci menyambut tamu ayahnya. Mereka hanya membicarakan perusahaan, bisnis, keuangan, tanah dan lain-lain. Sangat membuat Hana sendiri muak.

" Kemudian ini anak perempuan saya satu-satunya di keluarga ini, Jang Hana. "

Begitu namanya dikenalkan oleh tamu, manik mata Hana berhenti seketika di depan wajah tamu laki-laki ayahnya-bukan teman ayahnya tapi yang ada di belakangnya itu. Sosok wajah lelaki dengan bahu lebar lancip, tubuhnya tinggi kurus dan matanya yang cantik.

Jarang sekali Hana melihat lelaki bermata cantik. Tunggu-mata dia benar-benar sangat cantik dibanding para perempuan yang pernah Hana temui.

" Izinkan saya ikut memperkenalkan anak saya, anak pertama saya Choi Jungkook ia sudah kuliah S2. "

Pupil mata Hana ikut tertunjuk ke arah lelaki yang ada di sebelah temannya Tn.Jang-lalu langsung kembali menatap ke arah mata cantik si lelaki itu lagi sambil menunggu giliran si lelaki mata cantik itu di perkenalkan.

" Dan anak terakhir saya, Choi Jeong-won masih menjadi siswa SMA Busan, kota ini. "















Choi.... Jeong-won....

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Let me touch it (Jungwon) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang