Kringggg.....
Bel sekolah di jam terakhir berbunyi memenuhi lorong sekolah hingga 7 lantai dari bawah sampai lantai atas. Jeong-won sibuk merapikan alat tulis dan buku pelajaran—memasukkan seluruh yang berada di atas meja ke dalam tas ransel hitam nan gelap itu.
Begitu juga Hana, ia sudah siap untuk berjalan keluar dari kelas sambil membenarkan tas ransel putih miliknya sendiri. Ia menyodorkan tangan kanan pada lelaki yang sudah siap juga untuk berjalan keluar kelas. Jeong-won sadar akan gerakan tangan dari Hana yang mendekat ke arah perutnya.
" Waw, kau terlihat senang. " Puji Jeong-won dengan memegang tangan Hana.
" Aku ingin pulang bersamamu. "
" Kau yakin ingin ikut mobilku? "
" Tentu saja aku mau wonie-ah. Lagipula aku juga ingin kau melihat aku melambaikan tangan untukmu, ya kan? "
Jeong-won tersenyum mendengar perkataan Hana yang mengandung godaan itu. Kepalanya bergerak mengangguk sambil tersenyum manis di hadapan gadis rambut pendek itu.
" Ayolah! Sudah jam dua siang, kau malah tersenyum seperti orang tidak waras. "
" Ya! Aku tersenyum karena melihat tingkahmu yang dari awal seperti anak polos. "
Hana melepaskan genggaman tangan Jeong-won kemudian berjalan meninggalkan teman lelakinya itu. Jeong-won bukannya ikut berjalan di belakang ia justru masih merasa senang melihat sikap Hana seperti anak kecil.
" Ya! Kau ini ingin pulang atau tidak?!! "
.・゜゜・
Suara deringan ponsel berbunyi secara bersamaan dengan rem sebuah mobil. Jungkook, laki-laki yang sedang diselimuti kekesalan akibat dari sang ayah—tengah memasang wajah datar dari awal menyetir hingga sampai tujuan, yakni sekolah adik laki-lakinya.
Wajah datar milik kelinci besar itupun berubah saat panggilan tersebut dari seorang perempuan. Siapa lagi kalau bukan mantannya sekaligus mantan kekasih adiknya juga. Ia bergegas mengangkat panggilan dari Sohee dengan secepat mungkin dan menyapa halus pada gadis itu.
" Halo? "
" Jungkook, bisa kau ajak adikmu untuk bertemu denganku nanti malam? "
" Ah.. " Suaranya terjeda sejenak begitu melihat sang adik dan teman perempuannya sudah memasuki mobilnya sendiri.
Jeong-won juga ikut menatap mata si kakak yang tengah diam melihat dirinya sambil mengangkat telponnya itu. Sang adik kini mengangkat kedua alis untuk mengartikan, siapa yang sedang ia telpon. Tapi Jungkook justru mengalihkan pandangan ke depan dan lanjut menjawab panggilan.
" Sohee, sepertinya kau saja yang bilang padanya. Sebentar akan ku berikan ponsel ku.. " Titah Jungkook memberikan ponsel miliknya pada sang adik.
" Tapi jungkook-"
Jeong-won mengambil ponsel milik si kakak lalu mulai menempelkan layar ponsel tersebut ke telinga sebelah kanan.
" Jika kau ingin bertemu denganku, kau datang saja ke rumahku-"
" Tapi aku hanya ingin membicarakan hal ini berdua denganmu di taman, Jeong-won. "
Hembusan nafas kesal Jeong-won mulai terdengar jelas di telinga si kakak dan teman perempuannya itu. Hana melihat Jeong-won yang merasa tertekan dengan keinginan mantan kekasihnya—membuat hatinya panas serta merasa cemburu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let me touch it (Jungwon)
FanfictionJang Hana, terlibat dalam permasalahan kehidupan keluarganya sendiri yang terbilang gila akan perusahaan dan bisnis dimana-mana. Sampai nama kedua kakak laki-laki nya tersingkirkan oleh kedua orang tua kandung mereka. Entah mengapa cukup gila dan ti...