Part 01.Your passion and scent.

85 14 1
                                    

Lantunan alat musik terdengar begitu indah seakan-akan merasakan ketenangan dan kedamaian hati. Cahaya lampu menyinari seorang pria tampan sedang memainkan alat musik yakni biola itu—sangat mendukung aura dan karisma yang begitu kuat. Visual nan begitu khas dipandang mata lalu posisi wajah tersebut menyamping. Mata sipitnya terpejam di detik nada rendah dari alat musiknya, lalu berhenti menggesekkan busur perlahan hingga lantunan musik pun berakhir.

Prok... Prok... Prok...

Vincent Jang yang tadinya masih terpejam karena terbawa suasana alunan musik, terkejut seketika saat tepukan tangan saudara lelakinya yaitu Jang Heeseung—membuat keheningan ruang aula sekolah menjadi rusak.

" Hey! Aku tidak menyuruhmu untuk bertepuk tangan-"

"Bravo!! Bravo!! "

" Ishhh awas kau! " Geram Vincent yang tengah mencengkram busurnya itu.

Jang Heeseung langsung berdiri dan berjalan santai menghampiri kakak kandungnya. Tapi Vincent tanpa rasa takut memasang tangan ke atas seolah-olah busurnya tersebut akan terlempar ke arah Heeseung, maka dari itu adiknya menghindar sekilas lalu lanjut menghampiri dirinya.

" Bagaimana bisa kau lancar dalam memainkan alat musik ini. Seharusnya Yoongi Sunbaenim lah yang lancar memainkannya, benar bukan? "

" Maksudmu?! "

" Bersabarlah! Aku hanya bergurau, mengapa kau terus menganggap serius leluconku ini hyung. "

" Karena kau selalu saja membawa hal lelucon di setiap suasana, apalagi kejadian dimana kita berdua masih di adopsi keluarga Jang. " Ucap Vincent sambil menutup buku not balok milik adiknya itu.

Heeseung terdiam saat keluarga Jang disebut oleh kakaknya itu. Ia memberi tatapan mengenaskan kepada kakaknya karena terlalu mudah membawa masa lampau. Tatapannya berubah menjadi sinis karena pahitnya ekspresi Vincent terlihat sangat ingin menjahilinya.

" Bisa-bisanya kau mengubah tatapanmu menjadi sinis adik kecil. "

" Kita hanya beda 6 Tahun saja Hyung!



◆◇◆◇◆◇◆◇




30 menit Jungkook menunggu adiknya yang masih sibuk siap-siap, Jeong-won terlihat seperti perempuan. Sangat lama untuk bersiap.

" Lama sekali anak ini. Woni-ya!! Kau masih mandi atau sedang berpakaian?! " teriak Jungkook yang tangah mengecek jam tangannya.

Suara hentakan kaki terdengar begitu cepat mendekat ke belakang tubuh Jungkook, ia menoleh ke belakang dan mendapati kehadiran adiknya yang tersenyum manis menatap wajah kakaknya itu.

Sudut bibir Jungkook sekilas terukir lalu kembali ter pout agar ia bisa menahan senyum di depan adiknya. Kepalanya tergeleng sambil memijat pelipisnya. " Untuk apa kau memakai kacamata minus ku? "

" Ini kacamataku hyung! " balas Jeong-won dengan nada sungutnya. Ia mengecek kembali apakah benar kacamata yang dipakai adalah milik kakaknya atau tidak. Mata nya terbuka lebar sekaligus sadar bahwa apa yang di bilang kakaknya benar saja.

" Haa, maaf hyung aku tidak tahu. Akan ku letakkan kembali. "

" Tidak usah, waktunya sudah menipis jadi pakai saja. Lagi pula kau juga akan memberikannya lagi kepadaku. "

" Tapi bagaimana jika aku lupa? "

" Aku ambil langsung tanpa sepengetahuanmu. "

Let me touch it (Jungwon) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang