Bab 8

25 6 0
                                    

Happy weekend besti✨
Selamat membaca, jangan lupa tinggalkan jejak, terima kasih.

*

"Pergi, Yu! Kalau aku yang ditangkap, mungkin kamu masih bisa selamatin aku. Tapi kalau kita berdua yang tertangkap, siapa yang bisa selamatin kita hah?" teriak Putri histeris.

Ia pun mendorong kasar Ayu sekali lagi, kemudian dirinya mencoba sebisa mungkin untuk menyerang iblis itu dengan keahlian bela diri yang dimilikinya, walaupun hal itu hanyalah sia sia saja mengingat perbandingan kekuatan diantara mereka.

Ayu yang merasa perkataan Putri benar segera menjauh dari mereka berdua. Dia bersembunyi di balik pohon beringin yang berada di tengah tengah kuburan.

Tak berlangsung lama, Putri sudah dapat dikalahkan oleh sosok bertudung tersebut.

Ayu menangis lebih histeris setelah sosok berjubah itu membawa Putri pergi. Kemudian, Ayu berlari menjauh untuk meminta bantuan dari seseorang.

"Aku berjanji akan menyelamatkanmu, Put. Maafkan aku."

Ayu berhasil keluar dari area sekolah. Ia berlari sembari menangis, tak mampu untuk melihat ke belakang lagi. Dirinya sangat kalut saat ini, sampai sampai ia tak memperhatikan jalan dan tersandung.

Ayu meringis, kemudian menoleh untuk melihat apa yang ia tabrak tadi.

Bertepatan pada saat ia melihat, suara riuh kembang api mulai memenuhi telinganya.
Ayu melihat sosok mayat di depannya, dan berteriak sekencang mungkin.

Namun karena suara kembang api yang masih bersahutan dan jalanan yang sepi, tidak ada yang mendengar suara jeritan yang penuh dengan penderitaan itu.

Ayu hanya bisa berdiri dan mengabaikan lututnya yang kini bercucuran darah. Ia berlari lebih kencang, berusaha menghindari mayat tersebut.

"Tolong!"

Di tengah suara sahutan kembang api dan teriakannya, Ayu samar samar bisa mendengar suara orang lain yang sedang merintih meminta tolong, sama dengannya.

Dengan ragu, Ayu mendekat ke sumber suara tersebut. Dari kejauhan saja ia dapat melihat Iblis yang bertudung tersebut sedang membawa anak kecil bersamanya.

Karena kepribadian tulusnya, Ayu ingin menyelamatkan anak tersebut. Namun jika ia mendekat, maka usaha Putri yang menyelamatkannya akan menjadi sia sia.

Apa yang harus ia lakukan sekarang?

Berpikir sebentar, akhirnya Ayu memilih untuk menyelamatkan anak tersebut. Ia melemparkan sebuah batu dan mengenai iblis tersebut tepat di kepalanya.

"Eh, aku tidak bermaksud memukulnya tepat di kepala!"

Sekarang, Ayu lebih panik dari sebelumnya. Wajahnya semakin pucat saja. Syukurlah lemparan Ayu berhasil membuat anak kecil tersebut melarikan diri dari sang Iblis, membuatnya sedikit lega.

Dengan kecepatan kilat, Ayu berlari sekencang yang ia bisa. Seperti dugaannya, Iblis itu sedang mengejarnya saat ini. Berulang kali Ayu melapalkan doa di dalam hatinya, berharap bahwa seseorang akan datang dan menolongnya.

Tak jauh di depannya, Ayu melihat sebuah bangunan megah yang terlihat bercahaya walaupun masih di kejauhan. Wajah gadis yang semula suram ini, menjadi tercerahkan ketika melihat sebuah masjid tak jauh di depannya.

Dengan sisa sisa kekuatannya, Ayu berlari sekencang mungkin tanpa melihat ke belakang. Ia semakin dekat dengan masjid tersebut.

Di depan gerbang masjid yang masih terbuka lebar itu, seorang lelaki kebetulan keluar dan melihat seorang gadis yang sedang berlari di depannya.
Melihatnya, ia segera menghampiri gadis tersebut tanpa berpikir panjang.

Sang Iblis di belakang Ayu sudah mengulurkan tangan kanannya, hendak menangkap Ayu.

Ayu merasakan jari jari tangan dari Iblis tersebut yang menggores tangannya saat ingin menangkapnya. Untungnya, Ayu berlari lebih cepat.

Sang Iblis merasa jengkel karena kehilangan mangsanya, namun ia tiba tiba merasakan sebuah aura yang dimiliki oleh seorang pemuda yang tak jauh di depannya, dan membuatnya merasa sangat kepanasan.

Mau tak mau, dirinya harus segera menghilang dari pandangan mereka berdua.

Merasa sudah tidak merasakan kehadiran iblis tersebut, Ayu memutuskan untuk berhenti berlari dan meraup oksigen sebanyak mungkin.

TBC.

NIGHT DRIVE ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang