"Si.. siapa kau?" tanya Sasuke.
"Aku adalah teman barumu, salam kenal" sosok itu tersenyum.
Disclaimer: Masashi Kishimoto
Rating: Teen
Genre: Drama, Angst, Shounen-Ai, AU
Pairing: NaruSasu
Sasuke menatap laki-laki itu seksama. Tubuh sosok pirang itu lincah memasak di dapur. Dia seperti chef terkenal.
Sosok pirang itu menyodorkan makanannya di depan Sasuke. "Makanlah!"
"Sejak tadi kau hanya membuat semangkuk ramen?" keluh Sasuke.
"Baka, cepat makan saja!" Sasuke terkekeh mendengar gerutuan sosok di depannya ini. Ia pun mengambil sumpit, dan mulai memakan ramen itu.
"Pirang, siapa namamu?" tanya Sasuke sambil mengunyah ramennya.
"Nama?"
"Ah, benar juga. Karena kau muncul dari gambarku, kau pasti tidak memiliki nama" Sasuke mengangguk paham.
"Kalau begitu, beri aku nama!" sosok pirang itu memajukan wajahnya tepat di depan wajah Sasuke. Dan hal itu berhasil membuat wajah Sasuke memerah.
"Ah.. Wajahmu terlalu dekat, dobe!" gelagap Sasuke. Sedangkan sosok pirang itu tertawa garing.
"Jadi apa namaku?"
Sasuke tampak berfikir. Dia tidak pernah memberi nama. Pandangan Sasuke jatuh ke arah mangkuk ramennya. Seketika ide muncul di kepalanya.
"Bagaimana kalau ramen?" saran Sasuke.
"Aduh" Sasuke mengaduh sakit saat sosok itu menjitak kepalanya. "Kau memberiku nama makanan?" sindirnya.
Sasuke tertawa canggung. "Kalau begitu, bagaimana dengan Naruto?" saran Sasuke lagi.
Sosok pirang itu mendengus, "Lagi-lagi makanan. Kau ini memeng tidak kreatif sama sekali ya?" ejeknya. Bukannya marah karena ejekan sosok di depannya, Sasuke malah tersenyum lebar.
"Baiklah, mulai sekarang namamu adalah Naruto"
.
.
.
Semenjak kehadiran Naruto di hidupnya, keadaan Sasuke sedikit membaik. Ia lebih sering tertawa, dan tidak merasa kesepian lagi. Meskipun tidak ada yang berubah dari penderitaannya selama ini. Namun Sasuke lebih dari bersyukur. Lagi pula ada seseorang yang akan menghiburnya, bukan.
"Dasar kau anak brengsek" bentak Fugaku dengan memukuli Sasuke.
"Ampun ayah, hiks.. ini sakit" rontaan Sasuke tidak di gubris Fugaku. Ia membanting tubuh kurus Sasuke ke lantai. Lalu menendang perut Sasuke, hingga Sasuke terbatuk-batuk.
"Kau pantas mendapatkan ini, bajingan" Fugaku keluar meninggalkan Sasuke.
Setelah kepergian ayahnya, Sasuke mencoba bangkit. Tubuhnya seperti mati rasa, namun ia memaksakan untuk bergerak. Dengan tertatih-tatih, ia melangkah masuk ke kamarnya.
Sasuke mendudukan dirinya di lantai. Kepalannya ia sandarkan di pinggiran kasur.
"Di pukuli lagi ya?" tampak raut wajah Naruto sedih. Bahkan tatapannya juga mengartikan prihatin.
Sasuke mencoba menegakkan badannya. "Tidak apa, ini sudah biasa" Sasuke tersenyum meski terpaksa.
Naruto menarik Sasuke ke dalam pelukannya dengan pelan, ia takut akan melukai Sasuke jika terlalu erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't say! GdBy
Fiksi Penggemar[Twoshots] Don't Say Goodbye Sasuke Uchiha adalah anak kesepian. Ayahnya yang tempramental dan kasar membuat Sasuke hidup di dalam mimpi buruk. Tak jarang ayahnya akan pulang dalam keadaan mabuk dan memukuli Sasuke hingga terluka. Ibunya sudah berc...