Tubuh pria bersurai ash grey terguncang keras ketika tanpa sengaja menabrak seseorang saat sibuk berkutat dengan sebuah benda pergi panjang.
Mata mereka saling bersinggungan sejenak. Keduanya membungkuk dan mengambil ponsel masing-masing yang terjatuh.
"Maaf." ucap mereka bersamaan. Keduanya terdiam beberapa detik, tapi tak lama suara nyaring keluar dari mulut si pria bersurai ash grey.
"Ponselmu baik-baik saja, kan? Kalau iya saya harus segera pergi."
Si pria asing menggelengkan kepala dan tangannya terulur menunjukkan sebuah goresan padanya. Satu alis diangkatnya tatkala si pria yang berpostur tubuh lebih pendek darinya memberikan sebuah kartu nama.
'Kang Taehyun'
"Sekarang saya sedang terburu-buru ke suatu tempat. Jadi hubungi nomor ini jika anda menginginkan ganti rugi."
Belum sempat membuka mulut, lelaki bernama Kang Taehyun sudah berlari meninggalkannya yang dimana netranya masih setia menatap punggung yang semakin lama hilang dari penglihatannya.
"Sajang-nim sudah menunggu di ruangan Anda."
Rahang pria bermarga Choi mendadak mengeras. Tangannya dikepalkan kuat-kuat menahan amarahnya.
Disisi lain Taehyun sibuk mengelap peluh di dahinya. Jarinya kini bergerak membuka notifikasi pesan pada ponsel pintarnya.
"Aish, sialan, ternyata hari ini profesor tidak masuk. Tahu begini aku tadi tidak perlu terburu-buru hingga menabrak orang." Tunggu, menabrak orang? Tangannya bergerak meremat surai ash grey nya, Taehyun merasa bodoh.
Dalam hati ia berdoa agar sosok yang tadi ditabraknya tidak menghubunginya. Taehyun hanya mahasiswa dengan kantong pas-pasan, jadi mana mungkin punya uang untuk mengganti ponsel orang.
•••
Derap langkah bergema di penjuru lorong. Matanya terfokus pada pintu ruangan yang sangat familiar baginya. Tanpa basa-basi tangannya mendorong pintu. Sesampainya didalam ia mendapati sosok pria tua berdiri memunggunginya.
"Kau sudah datang, Soobin?" Pria tua itu berucap tanpa membalikkan badan.
"Ada keperluan apa Anda kemari?"
Senyum miring terukir, Tuan Choi dapat melihat dengan jelas raut kesal sang putra.
"Untuk apa lagi jika bukan membahas pertunanganmu dengan Lee Saerom."
Lagi-lagi rahangnya mengeras. Soobin muak dengan yang namanya perjodohan bisnis. Dulu ayahnya sempat menjodohkannya dengan wanita bernama Kim Yerim. Tapi untungnya Yerim sudah memiliki kekasih, jadi dengan mudah mereka berkompromi membatalkan pertunangan.
Namun kali ini berbeda, Lee Saerom tidak seperti Kim Yerim yang mau diajak kerjasama membatalkan pertunangan. Alasannya? Lee Saerom mengaku jatuh cinta pada pandangan pertama padanya.
Bullshit. Sebagai orang yang melabeli dirinya sebagai anti romantic tentu Soobin tidak akan percaya pada hal aneh seperti yang dikatakan Saerom.
"Bisakah Anda keluar? Saya harus kembali bekerja."
Tuan Choi berjalan dengan dipapah sebuah tongkat untuk menyangga badannya yang sebenarnya belum bisa dikatakan 'renta'. Hanya saja sejak kecelakaan dua tahun lalu Tuan Choi terpaksa menggunakan tongkat untuk membantunya berjalan.
Soobin tidak berniat membantu, yang ada pria bermarga Choi itu berjalan menuju meja yang diatasnya terdapat papan bertuliskan CEO.
Tuan Choi berhenti sejenak diambang pintu. "Kali ini kau tidak bisa mengelak lagi dari perjodohan."
Blamm.
Pintu tertutup, menyisakan Soobin seorang di ruangan.
Soobin membanting papan nama di lantai hingga hancur berkeping-keping. Berkas-berkas yang sebelumnya ada dimeja juga ikut melayang.
Tangannya menjambak surai hitamnya. Sekelebat bayangan sosok asing bersurai ash grey tiba-tiba terlintas dipikirannya. Kartu nama milik orang yang tadi siang menabraknya kini sudah berada ditangannya.
Soobin menyeringai, ide gila terlintas di otaknya.
May, 2022
![](https://img.wattpad.com/cover/309697344-288-k457603.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Persona [Beomtae & Bintae] ✓
RomanceTaehyun dihadapkan pada dua pilihan sulit, memilih Soobin atau Beomgyu. "Apa aku tidak boleh memiliki keduanya?" Warning bxb !