“a dulu”
kantin kampus. menjadi saksi bisu yang melihat dengan jelas bagaimana dua lelaki ini bersenggama. duduk berdua, menepi dari semua orang yang bersinggah di tempat yang sama.
semua mata ke arahnya, namun keduanya ga menghiraukan. sibuk dengan dunia masing-masing.
“hoon” panggil yang lebih tua.
namanya lee heeseung, pemuda bersurai merah menyala yang menginjak status sebagai mahasiswa semester 4. sama dengan lelaki bersurai silver di sampingnya, sunghoon. mereka masuk di angkatan yang sama.
yang lebih muda menolehkan kepalanya, namun masih dengan mata yang fokus pada ponselnya. jemari yang bergerak, mengetuk layar dengan cepat. alis yang sedikit menukik dengan serius. “apa?”
heeseung menghela nafas, menatap lebih tajam tanpa yang lebih muda sadari. “a dulu gua bilang. lo kalo ga gua suapin ga bakal makan anjing”
“bentar, gue lagi main—aduh”
belum sempat melontarkan protes, saat tangan besar heeseung bertengger di rahang bawahnya. memegang sedikit kuat dengan tujuan memaksa sunghoon untuk melihat ke arahnya, membatalkan semua fokus yang sunghoon berikan untuk ponselnya.
saat mata sunghoon yang terkejut dan tatapan tajam dari heeseung bertemu, tangan kanan yang lebih tua terangkat, menyuapkan sesuap nasi goreng yang sudah mulai dingin itu ke dalam mulut sunghoon.
yang lebih muda semakin terkejut, menepis tangan heeseung. beruntung nasi sudah masuk ke dalam dan genggaman heeseung di sendok itu cukup kuat. sehingga seluruh benda di tangan heeseung ga berhamburan ke lantai.
sunghoon mengusap sisa nasi yang menempel di bibirnya. “lo apaan sih?” pekiknya kesal.
“kunyah.”
masih dengan raut wajah kesal, bibir yang mengerucut, dan alis yang menukik, sunghoon menurut. tangannya bergerak menyeret piring nasi goreng dari meja heeseung.
“seneng lo digituin”
“bacot” balas sunghoon galak.
anteng.
suasana tiba-tiba tenang. sunghoon yang sibuk (terpaksa) mengunyah makanannya dengan mata elang heeseung yang mengawasi.
“gausah diliatin—”
“kunyah yang bener, jangan langsung telen”
sunghoon terpaksa kembali mengatupkan mulutnya. “lo lagi badmood ya?”
heeseung hanya melirik, menatap mata yang menunggu jawaban itu beberapa detik sampai akhirnya kembali dialihkan. “kaga”
“terus?”
mungkin bagi beberapa orang kalimat terakhir sunghoon sedikit membingungkan, namun tidak bagi heeseung. si marga lee tau kalau sunghoon merasa dia ga se-ceria biasanya.
sayangnya, heeseung ga minat memberikan jawaban. maka yang dia lakukan adalah kembali menyeret piring nasi goreng yang sisa setengah itu ke arahnya.
yang lebih muda belum sempat mengeluarkan protes, namun si surai merah lebih dulu menyuapkan sendok besar makanan itu ke dalam mulutnya. habis hanya dengan satu menit.
kemudian heeseung berdiri, memasukkan dompet hitam yang tadi tergeletak di meja ke dalam kantongnya. “beli tiramisu ayo”
“kak yeji ya?” tanya sunghoon tiba-tiba, ikut terburu-buru mengemas semua barang yang ada di meja. kemudian berdiri menyusul heeseung yang sudah satu langkah di depan.
heeseung berhenti sejenak, menunggu sunghoon menyelaraskan langkahnya agar mereka berjalan sejajar. “iya, jangan diba—”
jawaban selanjutnya membuat yang lebih tinggi memutar bola matanya. sunghoon memang paling buruk dalam memahami situasi. “pacaran sama kak yeonjun. pasti lo lagi patah hati—”
“sunghoon, tiramisu ilang”
KAMU SEDANG MEMBACA
hubungan tanpa status ; heehoon
Fanfic"ngewe bisa, pacaran ga bisa" "ASTAGHFIRULLAH"