Jiso sedang menikmati kopinya sembari menyicip roti panggang yang sudah tersedia di meja. tak lama turun seseorang lalu duduk di kursi depannya.
"kenapa rapi sekali??"
Jiso mendongak, menyesap kopinya lalu kembali meletakkan di meja.
"kenapa sudah pulang, bukankah ada kerja di China??" ucap Jiso mengabaikan pertanyaan tadi
"bisa jawab pertanyaan ku tadi??"
"apa yang mengharuskan ku menjawab pertanyaanmu Kim Suho??" ucap Jiso tanpa menoleh
"karena kau mencurigakan, aku hanya takut kau menjual rumah lalu kabur" ucapnya asal
Jiso tersenyum remeh, mengubah posisi duduknya lalu mengeluarkan ponsel dari tas mahalnya.
"aku ingin menjual kakakku yang cerewet nan kepo ini" ucap Jiso yakin
alis Suho menukik, semakin mendekat ke arah Jiso
"jangan bercanda Kim Jiso" ucap Suho penuh penekanan
"aku hanya ada pertemuan dengan klien. hanya saja, klien kali ini cukup istimewa"
"siapa??" kepo Suho penasaran
"Kim Seokjin,"
"jangan membuat masalah, dia orang yang ribet" peringat Suho
Jiso tak berniat menjawab, fokus pada layar ponselnya. sementara Suho sedang menghubungi seseorang dengan ponselnya.
"bilang Sehun dan Jongin, kawal Jiso"
"baik"
Jiso melirik ke arah Suho,
"kenapa repot??"
"jangan terlalu meremehkannya Jiso" ucap Suho lalu pergi.
Jiso melihat jam di ponselnya, berkemas lalu beranjak ke luar. mengemudikan mobilnya dengan kecepatan normal lalu menuju tempat yang sudah di tentukan sesuai arahan peta di layar ponsel.
Jiso telah sampai terlebih dahulu, keluar dari mobil dan berjalan masuk. menemukan Sehun dan Jongin sudah berdiri di depan pintu.
"ada 2 pelayan mencurigakan, kau harus waspada" jelas Sehun
"dan satu lagi, aku yakin dia mata mata Seokjin" imbuh Jongin
"yang mana??" kepo Jiso
Jongin membuka pintu, menunjuk Jimin yang sedang merapikan meja dengan dagu.
"bersikap biasa saja, jangan gegabah." ucap Jiso kepada Sehun dan Jongin
ketiganya masuk ke dalam lalu berjalan menuju salah satu ruangan di sana.
Jimin yang melihat Jiso masuk dengan 2 pengawal hendak melapor kepada Seokjin, tapi urung ketika melihat 2 pelayan mengendap endap ke arah pintu.
"mencurigakan" gumam Jimin
tak lama Seokjin datang bersama Taehyung, lalu berjalan ke ruangan lain. tak berselang lama, datang seorang laki laki yang seperti mencari sesuatu. Jimin berinisiatif menyapa.
"ada yang perlu di bantu tuan??" ucap Jimin ramah
sang lawan tak langsung menjawab, mengamati Jimin lalu menganggukkan kepala.
"aku Suho, bisa kita bicara??"
"maaf, tapi ada apa ya??" ucap Jimin tak yakin
"aku hanya ingin kau mengawasi dan jangan sampai ketahuan, apa yang mereka lakukan di tempat ini, dan barang apa yang mereka bawa, laporkan padaku" jelas Suho