Mina mengunjungi resto Jimin, sengaja membawa makanan untuk Jimin. Mina sudah duduk selama kurang lebih setengah jam, namun tak melihat sosok Jimin, bahkan tidak ada tanda tanda Jimin disini.
Mina melambaikan tangannya, seorang pelayan datang.
"apa Jimin tidak datang??" tanyanya
"maaf nona, bos belum kembali" jawabnya
Mina mengernyit, ada apa gerangan Jimin tidak datang?? bukankah Seokjin bilang Jimin sudah pulang tadi malam?? seharusnya Jimin datang hari ini.
Mina menatap bekal yang di bawanya, niatnya akan makan siang bersama Jimin.
"apa Jimin terluka sehingga tidak ke resto??" tebak Mina
Mina bergegas keluar resto, masuk mobil dan melajukannya menuju apartemen Jimin. awalnya Mina ingin menuju rumah Jimin, namun urung. hubungan Jimin dengan keluarganya kurang harmonis, mana mungkin Jimin pulang ke rumah.
Mina sampai di gedung apartemen Jimin, langsung menuju unit milik Jimin. sudah beberapa kali menekan bel tapi tidak ada respon. Mina berbalik menuju resepsionis di bawah, untuk memastikan apakah Jimin sudah datang atau belum.
"maaf, pemilik unit 108 apa sudah kembali??"
"sebentar saya cek nona"
si resepsionis mengecek catatan, mencari pemilik unit nomor 108.
"maaf nona, pemilik unit 108 pergi sejak 5 hari lalu dan belum kembali" jelasnya
Mina mengerutkan kening, dimana Jimin sekarang?? apa sengaja menghindarinya?? apakah Jimin sudah menyerah??
Mina semakin pusing, memutuskan untuk duduk di sofa. pikirannya berkecamuk, perkataan Seokjin terus terngiang ngiang.
"apa aku sudah keterlaluan dengan Jimin??" gumamnya
Mina melirik sekitar, mengambil ponselnya menghubungi Seokjin.
"ada apa??"
"kak, Jimin tidak ada?? kakak pasti tahu di mana Jimin kan??" desak Mina
"mana mungkin Hoseok berbohong. kau sudah cek rumah??"
"tidak mungkin Jimin pulang ke rumah,"
"apartemen??"
"tidak ada, aku sudah mengeceknya"
"resto??"
"tidak ada juga. kak, please beritahu di mana Jimin" mohon Mina
"tapi Mina, aku juga tidak tahu di mana Jimin."
"apa Jimin menyerah padaku??"
"entahlah, aku bantu cari"
Mina menutup panggilan, entah kenapa rasanya ingin menangis di sini. Mina beranjak menuju mobilnya, bingung mau kemana mencari Jimin.
.
.
.
.Taehyung menyibak selimut, mengucek matanya lalu terduduk di kasur. Taehyung menoleh ketika bokongnya di tendang, pelakunya adalah Jimin.
"bangun Jim, resto kebakaran" ucap Taehyung asal
tak ada tanggapan dari Jimin, masih terpejam bahkan meski di terpa badai dan gempa. Taehyung beranjak ke kamar mandi, niat hati ingin mencuci muka malah berujung mandi.
Jimin menggeliat, meluruskan tubuhnya lalu perlahan membuka matanya.
"eh, dimana aku??" tanyanya
Jimin menguap, menoleh sekitar yang ternyata bukan kamar miliknya. Jimin merasa sangat malas hari ini, bahkan untuk sekedar mempertahankan matanya tetap terbuka, kembali tidur dan menarik selimut.