"Heh, Bule!"
"Gue majikan Lo, baik-baik Lo sama gue!"
"Majikan? Majikan gue itu, bapak Lo bukan elo, sapi."
"Dih!"
Punya bodyguard karna paksaan Papa? Bagus sih ada yang ngejagain, tapi jangan orang yang namanya Shakara Kamal Adiba dong! Dia ngese...
Laki-laki yang tengah berdiri sendiri dengan tubuh tegap itu tersenyum pada Kamal dan Rachel. Ia melambai pelan sambil tersenyum manis.
"Kak Ata." Gumam Rachel membalas senyuman nya.
"Maaf—"
"Udah reda, Ayo Chel." Ajak Kamal lalu menarik tangan Rachel untuk pergi dari tempat itu.
"Huh." Desah Atlanta lirih, laki-laki dengan kacamata itu segera menarik 1 pundak Kamal agar mereka tak pergi dari halte yang mereka tempati.
"Apaan lagi?" Tanya Kamal sinis. Atlanta terkekeh.
"Gue mau ngomong. Sama Lo." Ucap Atlanta lalu mendorong pelan dada kanan Kamal menggunakan jari telunjuknya.
Kamal diam sejenak, ia beralih menatap Rachel yang tengah menatap nya juga, Kamal tersenyum lalu segera berbisik pelan pada Rachel.
"Tutup bentar telinga Lo, ada yang harus Ata omongin sama gue." Bisik Kamal, Rachel mengangguk, gadis itu segera menutup kedua telinganya menggunakan telapak tangan nya. Hujan sudah mereda Dan di gantikan dengan rintikan grimis.
Rachel hanya diam, ia hanya mendengar sedikit suara rintikan hujan yang berdengung kecil di telinga nya, sambil terus memperhatikan 2 laki-laki di depan nya yang sedang bertengkar mulut.
Setelah 3 menit mereka mengobrol dan Rachel yang terus menutup telinga nya, tiba-tiba saja perut nya terasa sakit, ia mencoba untuk menahan nya karna takut 2 laki-laki yang sedang mengobrol dengan mengerutkan kedua alis masing-masing itu, terganggu.
"Shh..." Rintih Rachel tak kuat, 1 tangan nya segera melayang dan mendarat pas di perut nya.
Rachel mencoba untuk berbaring saja di kursi halte yang memang manyambung itu, Kamal dan Atlanta mengira bahwa Rachel kecapekan hingga membuatnya mengantuk, namun mereka salah. Rachel tengah menahan sakit yang bergejolak aneh dalam perutnya.
"Awhhh," kembali merintih, Rachel semakin menahan nya hingga wajah nya memerah.
Namun, kali ini suara itu terdengar oleh 2 laki-laki yang tadinya sedang berdebat, mereka segera menoleh kebawah melihat ke arah Rachel yang sudah memeluk perut nya hingga seluruh tubuh nya melengkung seperti kucing tertidur. Ia tak menutup telinga nya lagi, perut nya sudah terlalu sakit sampai-sampai ia tak fokus dengan pembicaraan 2 laki-laki itu.
"Achel!" Teriak Atlanta dan Kamal, Rachel sekuat tenaga mencoba untuk bicara.
"Sakittt" keluh Rachel seolah mengadu pada 2 laki-laki di dekat nya.
"Maagh Lo kambuh, Chel." Ungkap Kamal setelah tahu gejala tersebut.
"Gue titip Achel." Pamit Kamal pada Atlanta, laki-laki itu sedang bersiap untuk menerobos grimis yang ada.
Kamal berlari dengan cepat menuju apotek yang seharusnya ada di daerah tersebut, di sisi lain ada Atlanta yang menatap Rachel yang tengah merintih kesakitan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.