1

4.4K 333 8
                                    

Attention.

Hello to the readers who are interested in this book, I am the author of this story, rurupie. I'm very happy if you are interested and like my story. Once again I emphasize, please for those of you who have read, of course you can be inspired by my story or any story you read (I myself sometimes write stories based on my inspiration with various stories that I read) but it is strongly emphasized not to repost, rewrite, imitate, copycat, and claim my writing (as well as other authors, if possible) as your own. Imagination and wordsmithing are not as easy as one might think, please respect the writers who have provided the stories you may be looking for. I would be happy if you enjoy reading all the stories, and thank you very much for your support.

Note: sorry for the strange language, poor plot or also the way of writing that is not yet correct, the author of this account can also be called still learning in terms of writing or diction. BROKEN ENGLISH sometimes be used as narration or dialogue, I'm still learning to understand the international language, so if you are rude grammar police, please leave this book and my account immediately.

...


Mobil taksi yang di tumpanginya berhenti, Asahi menatap keluar jendela dan berganti pada kertas di tangannya untuk memastikan dirinya berada di tujuan yang tepat.

Membawa dirinya untuk keluar dari kendaraan beroda empat itu setelah yakin dirinya kini telah sampai di tempat yang ia tuju, meraih tas koper yang sudah di keluarkan oleh sang pengemudi taksi.

Sempat berterimakasih sebelum dia membawa langkahnya untuk mendekat pada pagar besar yang hampir menutupi seluruh dari pemandangannya.
⠀  ⠀ ⠀ㅤ 
⠀  ⠀ ⠀ㅤ 
T.R.E4-12
⠀  ⠀ ⠀ㅤ 
⠀  ⠀ ⠀ㅤ 
Itu yang tertera pada papan yang tergantung di jeruji pagar, ya artinya Asahi tak salah tempat.

Kini, lelaki yang memiliki nama Hamada Asahi itu berdiri di depan gerbang sebuah indekos, dirinya memutuskan untuk pindah dari indekos lamanya karena dirasa terlalu jauh tempatnya berkuliah.

Tangannya terulur untuk menekan bel yang berbeda disana sebanyak dua kali, dan membuahkan hasil saat akhirnya seseorang– atau lebih tepatnya perempuan paruh baya yang sedikit lebih tinggi darinya menampakkan dirinya keluar dari dalam pagar.

"Oh, ada yang bisa saya bantu, tuan?"

Asahi mengangkat kertas yang sedari tadi ia pegang untuk menunjukkan pada wanita di depannya.

"Eum ini, aku yang menelfon kemarin. Hamada Asahi."

Sontak membuat raut wajah wanita itu berubah, Asahi melihat raut wajah senang dan sorotan mata yang begitu antusias.

"Oh! Kau anak baruku~ astaga maafkan aku, aku lupa tentang akan ada penghuni baru disini"

Asahi sedikit di buat heran dengan tingkah wanita di hadapannya, walaupun canggung, Asahi hanya menimpalinya dengan tertawa.

Asahi merasa wanita itu menggenggam tangannya, melihat ia menggeser dan mengenyampingkan tubuhnya seolah mengundang Asahi untuk masuk.

"Silahkan masuk, akan ku tunjukkan dimana kamarmu!"
⠀  ⠀ ⠀ㅤ 

"Silahkan masuk, akan ku tunjukkan dimana kamarmu!"⠀  ⠀ ⠀ㅤ 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
T.R.E4-12 [hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang