10

1.8K 297 67
                                    

"Karena itu, kamar kita dekat. Tidak ada salahnya kamu menginap, dan kantukmu bisa hilang karena berjalan nanti, iya kan?"

Asahi berfikir kembali.

Saat lelaki itu melihat tak ada reaksi dari Asahi, dia kembali menepuk sisi ranjangnya yang kosong. Memberi kode kepada Asahi untuk menghampirinya.

"Kemari, kita bukan orang asing lagi."

Yasudah deh, itu yang ada di benak Asahi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yasudah deh, itu yang ada di benak Asahi. Dia memilih mengalah untuk hal ini, dan ucapan lelaki itu juga benar. Kalau berjalan kembali ke kamarnya, rasa kantuknya bisa hilang dan mungkin akan lama untuk pulas dengan cepat.

Asahi ikut bangkit dari lantai dan menghampiri lelaki itu untuk duduk di sampingnya, tempat tidur ini lebih tinggi dari milik Asahi, itu membuat dia harus sedikit melompat untuk naik.

"..tidak papa memangnya? Nanti kamu tidur dimana?" Asahi menatapnya dengan mata yang setengah terpejam.

"Dimana, ya di sampingmu? Ranjangku besar, lebih dari cukup untuk kita berdua."

Dan Asahi merespon dengan mengangguk, dia tidak masalah kalau harus tidur berdua. Masalahnya, Asahi adalah tipe orang yang suka memeluk apapun di dekatnya saat terlelap.

Tapi pemikirannya tak sampai ke sana, Asahi terlalu mengantuk untuk memperingati lelaki itu tentang kebiasaan tidurnya. Kan memang lebih baik Asahi tidur di kamarnya sendiri.

Lelaki itu turun dari ranjangnya, mempersilahkan tamunya untuk merebahkan dirinya.

Dia kembali terkekeh karena Asahi yang menjatuhkan tubuhnya dengan pasrah, dia benar-benar mengantuk sepertinya.

Dengan berhati-hati, dia berinisiatif untuk menarik dan menutupi tubuh mungil yang berbaring di atas ranjangnya dengan selimut.

"Kamu besok bersekolah atau..?"

"..Asahi berkuliah, tapi sedang di liburkan." Suaranya terdengar begitu kecil, membuat dia harus sedikit mendekatkan telinganya pada pipi Asahi.

Setelahnya dia mengangguk, kemudian dia kembali ke kursinya untuk melanjutkan tugas kuliahnya.

"Baiklah kalau begitu, selamat tidur Asahi."

Asahi menutup matanya dan menyamankan posisi tidurnya, sebelum akhirnya dia teringat akan perkataan lelaki itu.

"Hung, bukan orang asing ya? Tapi Asahi kan belum tahu siapa nama kamu.." Sontak dia menoleh kebelakang, mengira kalau Asahi masih tergaja dengan kondisi dirinya yang sudah mengantuk berat tadi.

Tapi nyatanya Asahi bergumam sembari terlelap dengan posisi menyamping dan menghadap padanya.

Astaga, Asahi benar-benar lucu.

Ia menggelengkan kepalanya dan dia terkekeh tanpa suara, lantas dia menjawab pertanyaan Asahi.

"Namaku Junkyu, Kim Junkyu."
⠀ ⠀ ⠀ㅤ

T.R.E4-12 [hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang