3

2K 324 43
                                    

"O-oh ya, Tunggu disini ya Junghwan!"

Asahi kemudian berlari dengan kaki kecilnya menuju dapur umum disana, meninggalkan Junghwan yang menatapnya sampai dirinya menghilangkan di balik dinding.

Jangan lupan lelaki itu yang menatap Asahi dengan senyum kecil yang menghiasi wajahnya.

"Dasar, apa-apaan sih dia."

Selain karena ada untungnya menerima tawaran Asahi, Junghwan masih berfikir kenapa juga dia mau menunggu di luar begini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selain karena ada untungnya menerima tawaran Asahi, Junghwan masih berfikir kenapa juga dia mau menunggu di luar begini. Bisa saja kan dia memilih menunggu di kamar, juga tanpa ragu meminum kopinya.

Namun, Junghwan tak mengira juga bahwa dirinya akan seperti ini dengan Asahi. Karena dari awal pun mau dirinya atau tetangga yang lain, tak pernah saling mengobrol atau bahkan sekedar menyapa.

Mungkin hanya insting bertemu orang baru, pikir Junghwan. Karena Junghwan sendiri tak bisa menyangkal bahwa dia merasa nyaman juga berada di sekitar lelaki yang baru dia temui itu, seperti di kelilingi energi positif.

Lama menunggu, Asahi tak kunjung selesai dengan kuenya. Dan Junghwan juga benar-benar tak meminum kopinya.

Sampai kembali terdengar suara pintu yang di buka dengan perlahan, itu adalah bibi Jung.

"Oh, nak Junghwan?" Bibi Jung sedikit heran, tak biasanya dia melihat anak yang lain duduk di sofa ruang tamunya.

Junghwan hanya menyapa dengan anggukan kepala dan senyuman singkat, kembali memfokuskan matanya pada televisi yang menyala di depannya.

Kemudian bibi Jung kembali bersuara.

"Tumben sekali~ menunggu tamu? Apa ada kerabatmu yang akan berkunjung?"

Junghwan tak menatapnya, dan bibi Jung memaklumi itu, namanya juga remaja.

"Asahi." Katanya.

Itu sukses membuat bibi Jung kebingungan dengan maksud ucapan remaja ini.

Rasanya ia ingin bertanya lebih lagi dari perkataan yang di maksudkan oleh Junghwan, namun bibi Jung lebih memilih menyudahi pembicaraan dan melenggang pergi untuk menaruh belanjaannya di dapur.

Dan dia menemukan Asahi yang sudah seperti habis mandi terigu.

"..Asahi?"

"Heung? Oh, bibi Jung!" Asahi bersorak gembira.

Tangannya menunjuk pada kue kering yang akhirnya sudah jadi dan siap dia sajikan.

T.R.E4-12 [hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang