19

2.1K 257 87
                                    

Dia mengangguk dan kembali menundukkan tubuhnya sekilas sebelum akhirnya dia beranjak dari sana untuk pergi ke kamarnya meninggalkan Asahi yang membereskan ruang tamu juga mematikan televisi sebelum dia juga pergi ke kamarnya.

Asahi sepertinya akan tidur dengan Junghwan malam ini, mengingat tidak mungkin dia menyuruh Junghwan yang sedang sakit untuk pindah ke kamarnya sendiri. Ya, Asahi tidak masalah juga sih. Jadi, selamat malam.

Asahi meregangkan tubuhnya dengan suara erangan kecil yang keluar dari bibirnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Asahi meregangkan tubuhnya dengan suara erangan kecil yang keluar dari bibirnya. Ini masih terlalu pagi untuk bangun di hari minggu, tetapi karena ranjangnya di kuasai oleh bocah bongsor itu Asahi tak ada pilihan lain selain untuk bangun.

Kalau di ingat-ingat, semalam juga Asahi tidak terlalu nyenyak dalam tidurnya. Junghwan selalu berusaha menangkapnya kedalam pelukan berotot anak lelaki itu.

Asahi tidak pernah masalah dengan sebuah pelukan. Hanya saja lengan Junghwan semalam terasa seperti akan meremukkannya, itu sebabnya Asahi selalu menghindar kesana-kemari dalam tidurnya.

Berakhir dengan dia yang akhirnya mengalah dan jatuh tidur dipelukan Junghwan, walaupun agak sesak.

Omong-omong, saat ini Asahi sedang mencoba menghabiskan waktu pagi harinya dengan melakukan peregangan di halaman belakang.

Inginnya sih Asahi lari pagi, tetapi daerah ini masih terlalu baru untuknya. Bisa-bisa dia akan tersesat nanti kalau sembarang melangkah keluar.

"Oh, selamat pagi, Asahi!" Teriakan itu sontak membuat sang pemilik nama menoleh.

Asahi terdiam sebentar dan tersenyum ramah saat melihat Doyoung melambai padanya, Asahi rasa lelaki itu habis melakukan olahraga pagi. Jihoon hanya mengenakan sleeveless shirt putih yang terlihat basah akan keringat.

Karena, tubuhnya tercetak jelas.

"Apa yang kamu lakukan disana?" Doyoung bertanya, beriringan dengan dia yang berangsur menghampiri Asahi.

"Hum? Umh ya, hanya melakukan peregangan! Inginnya aku lari mengitari sekitar sini, tapi kalau di pikir-pikir aku belum tahu jelas seluk-beluk didaerah ini. Bisa-bisa aku tersesat."

Doyoung mengangguk. "Kenapa tidak bilang padaku? Maksudku, kita bisa olahraga bersama dengan aku yang menuntun jalannya."

Asahi terlihat canggung, dia menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal.

"Aku.. tidak terpikirkan sampai kesana sih :D"

Yang lebih muda tertawa renyah, dia menatap lekat pada sosok Asahi yang terlihat menggemaskan untuknya. Bagi seseorang yang katanya ingin lari pagi, pakaiannya terlalu tertutup di bagian atas. Dan sangat pendek di bagian bawah.

Dan juga, sepertinya Asahi benar-benar suka mengenakan kaus kaki kemanapun itu. Kaus kaki panjang hampir mencapai lekukan antara paha dan betisnya terlihat lucu karena itu bermotif beruang.

T.R.E4-12 [hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang