PART FIVE

325 43 3
                                    


Lily terdiam diantara murid-murid lainnya yang heboh akan kedatangan orang spesial.

Lily tidak mengerti dengan murid-murid lebih tepatnya dan lebih banyak nya kaum cewe yang terkagum-kagum menatap kagum tamu itu.

Lily menatap mereka lewat jendela kelasnya,di luar sangat penuh dengan cewek-cewek.

"Siapa orang itu? sehingga mereka seperti itu?"tanya Lily pada dirinya sendiri.

"Kau tahu kan kalo keluarga mereka itu keluarga terkaya di Korea?kau tahu juga kan anak perempuan nya sangat lah cantik dan sangat berbakat,dan hebatnya dia memegang 4 perusahaan sekaligus,dia sangat terkenal di Korea,tak kalah terkenal nya adiknya sungguh sangat terkenal akan ketampanan dan ke imutan nya,namun sangat di sayangkan dia tidak terlalu terlihat di media"ujar satu siswi di luar kelas.

Lily mendengar nya,gadis itu mengangguk mengerti mendengar penjelasan orang lain.

"Pantes saja"gumam Lily.

"eh kenapa mereka berteriak"kaget Lily saat murid lainnya semakin heboh.

Bruk

Pintu terbuka keras,Lily melongo menatap kehadiran cowok itu, berbeda dengan cowok itu yang menatap Lily bahagia.

"Barbie lilyyyyyy "pekik nya berlari pada Lily.

Lily sontak berdiri dari duduknya,dan tubuhnya langsung di terjang oleh kookie.

Yaa orang yang membuat heboh satu sekolah ialah kookie.

"Kookie ngapain?"bisik Lily tepat di telinga kookie.

"Kookie mau ketemu Barbie Lily,kookie sudah rindu bangetttttttt sama Barbie Lily"bisik kookie.

Semua mata tertuju pada Lily dan kookie yang masih saling berpelukan.

"Lily mau belajar dulu kookie"

"Yasudah kookie bakal tungguin Lily di depan kelas ya"ujar kookie lembut menatap wajah Lily.

Lily menarik nafas lalu mengangguk singkat.

Kookie melepaskan pelukannya lalu mengecup pipi chubby Lily.

Kookie sangat bar bar sekali arghhh

Lily terkejut mendapatkan kecupan dari kookie.

"Kookie tunggu di luar ya Lily"pamit kookie melambaikan tangannya keluar.

Lily mematung dengan tangan yang memegang pipinya.

"Heh Lily kamu kasih dia pelet apa hah?"sentak cewek teman sekelas Lily.

Lily tersadar lalu gadis itu duduk semula di kursinya.

"Dasar ganjen "cibir salah satu siswi kelas sebelah.

Lily menelungkup kan kepalanya saat ia melihat wajah kookie tertempel di jendela.

Ingin rasanya Lily menangis,ia yakini bahwa penderita an nya tak akan pernah berakhir.

™•••™

"Kookie ga sekolah?"tanya Lily menatap kookie yang tengah meminum susu pisangnya.

Sebagian mata tertuju pada kedua insan yang tengah duduk di pojok kantin itu.

"eummm sekolah kookie libur"bisik kookie.

Lily mengangguk saja,gadis itu kembali memakan kimchi miliknya.

"kookie ga akan di cariin Sooya?"

"engga dong karena kookie udah bilang mau ketemu Barbie Lily"jawab nya antusias.

"Kenapa sih semua orang merhatiin kita,risih tau"gerutu kookie saat menatap sekeliling kantin yang tengah memperhatikan nya.

"Lily juga tidak tau"

"Kookie abis ini kookie minta jemput Sooya atau siapapun itu ya biar kookie pulang"ujar Lily.

Kookie menarik Lily dengan mata yang berkaca-kaca.

"Lily malu berduaan sama kookie?"

"Eh engga bukan gitu maksud Lily kookie, kookie udah daritadi di sini kan,pasti kookie cape nah untuk sementara kookie pulang dulu istirahat biar nanti kita ketemu lagi"

"Lily sama sekali engga malu kok berduaan sama kookie,kan kookie anak baik"lanjut lily.

Ini pertama kalinya Lily berbicara panjang lebar pada manusia, karena sebelum-sebelumnya nya kan Lily sangat jarang berbicara,hingga orang mengira jika Lily bisu,namun saat kookie hadir Lily sendiri merasa jika dirinya menjadi lebih sering berbicara,dan lebih sering bereaksi.

"Nanti kookie samperin Lily ke toko bunga lagi yaaa"kookie sambil mengedipkan kedua matanya.

Lily memalingkan wajahnya tak kuat melihat wajah kookie yang terlalu gemoy.

"Barbie Lily gemoyyyyy bangetttttttt"pekik seru kookie membuat seisi kantin terkejut.



























Kookie  gemes bangettt siii

Kookie  gemes bangettt siii

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


L I L Y  AND  K O O K I ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang