PART 2

19 8 0
                                    

Keesokan harinya, Gyehyeon berangkat ke sekolah seperti biasa. Di perjalanan menuju ke kelasnya dia melewati ruang kelas Kangmin, terdengar suara tawa yang riuh dari dalam. Gyehyeon pun berhenti dan mengintip. Di dalam dia melihat Kangmin yang duduk di kursinya sedang menutupi wajahnya dengan tangan.

"Ah Yoo Kangmin masa' gitu aja nangis"

"Cengeng banget lo!"

Terdengar tawa keras dengan tambahan berbagai jenis ejekan dari teman-teman sekelas Kangmin. Gyehyeon menghela nafas dalam, kayaknya efeknya mulai terasa, batinnya.

Saat istirahat Gyehyeon mengirim pesan pada Kangmin untuk menemuinya di rooftop. Kangmin sudah sampai di sana duluan saat Gyehyeon membuka pintu rooftop, ekspresi anak itu terlihat murung.

Gyehyeon mengajak Kangmin duduk di atas bangku sambil menawarkan satu kaleng minuman soda, "Gimana kemarin?", tanyanya.

Kangmin terdiam, ekspresinya terlihat seperti akan menangis, "Hyung, aku ngerasa... aneh", ujarnya. Dia seperti bingung sendiri.

"Aneh gimana?", tanya Gyehyeon dengan sabar.

Kangmin menatap Gyehyeon ragu, "Nggak apa-apa, cerita aja", ujar Gyehyeon sambil merubah posisi duduknya supaya lebih nyaman.

Kangmin pun akhirnya bercerita kalau dia mulai merasakan perasaan yang aneh sejak pagi. Tadi pagi dia tiba-tiba langsung memeluk anak laki-laki kecil yang dia lihat di perjalanan ke sekolah, punggungnya sampai dipukul keras oleh Ibu anak itu. Terus tadi di kelas Kangmin tiba-tiba menangis saat melihat presentasi teman-temannya tentang "mimpi".

Entah kenapa Kangmin merasa dia seperti orang yang baru saja kehilangan mimpinya, tapi Kangmin tidak paham perasaan apa ini. Rasanya seperti perasaan orang lain tapi datangnya dari dalam dirinya.

"Itu ingatannya Ibunya Jae Min", ujar Gyehyeon setelah Kangmin selesai bercerita.

"Maksudnya Hyung?", tanya Kangmin bingung.

"Habis proses pengusiran, biasanya ingatan arwah yang diusir bakalan masuk ke medium. Kamu bakalan punya perasaan dan ingatan mereka sampai beberapa hari. Tapi habis itu hilang sendiri kok, tenang aja", ujar Gyehyeon sambil menepuk pundak Kangmin. "Ingatan yang masuk emang biasanya ingatan yang buruk", tambahnya pelan.

"Oh... gitu", ujar Kangmin.

Gyehyeon menatap Kangmin sedih, "Gimana? Udah mau mengundurkan diri?", tanyanya.

Kangmin menoleh kaget, "Hah? Kenapa mengundurkan diri?", tanyanya.

"Kalau kamu nggak kuat sama efek sampingnya, nggak apa-apa mengundurkan diri aja, aku sama Ibu masih bisa cari medium lain", ujar Gyehyeon. "Tapi sebelum itu aku mau minta tolong satu hal", tambahnya.

Kangmin tersenyum, "Aku nggak bakal mengundurkan diri kok Hyung", ujarnya. "Hyung mau minta tolong apa? Kalau bisa pasti aku bantu".

*

Sepulang sekolah Gyehyeon membawa Kangmin ke rumahnya tanpa sepengetahuan Ibunya. Mereka berdua terdiam sebelum menaiki tangga ke kamar Gyehyeon. Karena energi Yeonho yang kuat, sebelumnya sudah ada beberapa orang yang menjadi korban dan langsung terlempar jatuh begitu melangkahkan kaki menaiki tangga.

Gyehyeon mundur selangkah, "Kangmin-ah, kamu coba naik duluan", ujarnya.

Kangmin memiringkan kepalanya bingung, "Oke Hyung", ujarnya.

Gyehyeon menahan nafasnya saat Kangmin mulai mengangkat kakinya. Dia baru bisa bernafas normal saat Kangmin dengan selamat sampai ke puncak anak tangga. Gyehyeon langsung tersenyum lebar dan menyusul Kangmin.

HAUNTEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang