PART 3

14 8 0
                                    

Kangmin membuka matanya dan melihat kalau dia sedang ada di rumah sakit. Dia langsung teringat kondisi Gyehyeon dan berusaha berdiri. Kangmin terdiam begitu melihat Gyehyeon terbaring di ranjang di sampingnya.

Kepala dan tangan Gyehyeon terlihat di perban, dan wajahnya penuh luka. "Gyehyeon-Hyung", ujar Kangmin berusaha memanggil.

"Biarin Gyehyeon istirahat dulu Kangmin-ah", ujar Ibu Gyehyeon yang muncul sambil menyingkapkan tirai. "Sambil nunggu Gyehyeon bangun, Ibu mau ngomong dulu deh sama kamu".

"Aku bisa ngehangetin Gyehyeon-Hyung?", tanya Kangmin.

"Iya, biasanya kalau habis ngelawan arwah yang kuat, badan Gyehyeon dingin banget sampai hampir hipotermia. Tapi tadi waktu Ibu masuk, badannya udah hangat, dan Ibu lihat kamu megang tangannya terus", jawab Ibu Gyehyeon sambil tersenyum.

Kangmin tersenyum kecil, dia merasa senang karena bisa membantu Gyehyeon.

"Ibu harap kamu bisa tetap jadi medium kami dan ada sisi Gyehyeon buat bantu dia", ujar Ibu Gyehyeon.

Kangmin menganggukan kepalanya, "Iya Bu, tenang aja", jawabnya.

Untuk memberi waktu Gyehyeon beristirahat, Ibunya tidak mengambil job selama beberapa hari. Selama waktu itu, Kangmin terus datang ke rumah Gyehyeon setiap hari. Gara-gara ingatan hantu kakek itu, dia jadi hobi nonton film-film jadul yang masih hitam putih. Kangmin selalu datang sepulang sekolah sambil membawa ayam goreng. Setelahnya dia memakannya sambil nonton film bersama Yeonho.

"Kangmin-ah, kamu masih diejekkin temenmu nggak?", tanya Gyehyeon.

"Hah? Nggak kok Hyung nggak", jawab Kangmin asal, matanya masih fokus pada layar tv dan terlihat air mata mulai menggenang di matanya karena adegannya yang sedih.

"Kalau masih ada yang nggangguin, bilang aja ke Hyung ya", ujar Gyehyeon lagi.

Yeonho memukul mulut Gyehyeon pelan menyuruhnya untuk diam. "Aduh iya iya", ujar Gyehyeon kesal. "Serius amat sih berdua, aku nggak diajak", gumamnya.

Yeonho tertawa kecil di sebelahnya.

"Hyung aku pulang dulu ya?", ujar Kangmin sambil mengenakan tas punggungnya.

Yeonho mendorong punggung Gyehyeon ke depan, Gyehyeon berusaha menahannya. Yeonho mendorongnya lagi.

"Hyung anter pulang!", ujar Gyehyeon cepat.

"Hah?", tanya Kangmin bingung.

"Maksudnya, Hyung anterin pulang ya?", ujar Gyehyeon lagi dengan nada yang benar.

Kangmin tersenyum, "Nggak apa-apa Hyung, rumahku kan nggak jauh", ujar Kangmin sebelum melambaikan tangannya dan berjalan pergi.

Keesokan harinya di sekolah,

Gyehyeon melihat Kangmin di kantin, dia terlihat sedang membeli banyak sekali roti dan susu kotak, tangannya sampai penuh. "Kangmin-ah", panggil Gyehyeon.

Kangmin terlonjak kaget dan menoleh ke belakang, "Eh Hyung", ujarnya sambil tersenyum.

"Kamu buat apa beli sebanyak itu?", tanya Gyehyeon.

"Oh ini.... aku...mau ntraktir temen sekelas hehe", jawab Kangmin sambil tertawa awkward.

Gyehyeon menatapnya tidak percaya.

"Hyung, aku balik kelas dulu ya. Nanti pulang sekolah aku mampir ke rumah", ujar Kangmin sambil bergegas pergi. Gyehyeon hanya bisa menatap punggungnya yang semakin menjauh dengan khawatir.

Gyehyeon mondar-mandir di ruang tamu, dia dari tadi menunggu Kangmin datang. Hari sudah gelap tapi anak itu belum datang juga. Di belakangnya terlihat Yeonho juga memasang ekspresi khawatir. "Belum dateng juga?", tanya Ibunya yang keluar dari dapur.

HAUNTEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang