< 𝐏𝐑𝐎𝐋𝐎𝐆 >

259 18 4
                                    


Seorang gadis berjalan mengikuti seorang wanita di depan nya. Raut wajah wanita itu sama sekali terlihat tidak bersahabat. "Ini adalah kamar mu !" Ujar nya ketus ketika mereka berdua memasuki sebuah kamar ukuran 3x4 meter yang didalam nya hanya ada sebuah ranjang, lemari pakaian dan sepasang meja dan kursi.

"Ingat, pekerjaan mu di mulai pada pukul 5 dini hari. Di mulai dengan membangunkan para pangeran, membereskan kamar mereka dan mengingatkan jadwal sekaligus menemani mereka. Kau sudah mencatat apa saja yang tidak mereka sukai bukan ? Beberapa pangeran memilliki alergi terhadap beberapa bahan makanan, terutama pangeran kesembilan. Jangan sampai melupakannya jika tak ingin raja memenggal kepala mu". Gadis di belakang nya hanya mengangguk patuh, mendengarkan dan memastikan ia akan mengingat semua yang wanita itu katakan.

"Dan satu lagi, tetap ingat batasan mu dengan para pangeran, putra mahkota telah membunuh pelayan mereka sebelum nya karena berani menggoda saudara bungsu mereka" ujar wanita itu sebelum keluar dari sana dan membanting pintu nya.

Gadis itu mematung sejenak.

Ia memperhatikan seluruh sudut kamar kecil itu. Tak terlalu buruk untuk ukuran kamar seorang pelayan. Dia pun meletakkan tas lusuh nya di atas ranjang, membuka isinya dan mulai menyusun pakaian nya di dalam lemari kayu di sudut ruangan.

Oh, mereka sudah menyiapkan dress seragam nya di dalam lemari ini rupanya, lengkap dengan sepasang sepatu hitam. Hanya dress simple dan bukan pakaian pelayan yang penuh renda seperti yang ia lihat di tv.

"Syukur baju nya gk aneh-aneh..." gumam nya.

Lantas senyuman lega nya luntur ketika ia mengingat alasan yang membuat nya terpaksa bekerja disini.

seminggu yang lalu beberapa orang datang ke panti asuhan tempat ia tinggal selam 17 tahun. orang-orang berpakaian formal dengan jas hitam berdasi yang melekat leher mereka itu melihat-lihat isi panti asuhan dengan tatapan tak ramah. beberapa kali aerin dengar mereka berdecih melihat anak-anak asuh panti yang berlarian di depan mereka.

"tempat ini harus kosong dalam jangka waktu 48 jam"

kalimat itu membuat dirinya sontak terperanjat terkejut. salah satu dari mereka menyerahkan sebuah surat ber-kop kerajaan yang berarti itu surat resmi. bu hanin sontak hampir jatuh pingsan ketika membaca isi surat nya. aerin dan rayn dengan sigap menangkap badan sang ibu panti sebelum badan nya menyentuh tanah.

Di kertas itu tertulis bahwa, panti asuhan ini belum membayar pajak bangunan dan tanah selama 5 tahun. maka dari itu perdana menteri kerajaan mengeluarkan surat penggusuran panti ini.

"kita tak punya uang sebanyak itu untuk membayar nya nakk.." ujar bu hanin dengan nafas tersengal.

"jika anda tidak bisa membayar nya maka terpaksa tempat ini harus kami gusur" ujar pria berjas itu.

bu hanin sontak berlutut dan memohon pada para orang-orang utusan kerjaan itu agar tidak menggusur panti ini. ia bahkan rela mencium kaki salah satu dari mereka. rayn segera menarik bu hanin itu berhenti melakukan itu dan memeluk memenangkan nya.

"tolong beri kami waktu untuk melunasi nya-" ucapan rayn terpotong dengan pria berdasi itu yang langsung menyela nya.

"tidak ada lagi toleransi waktu, sang raja telah mengeluarkan keputusan mutlak bawa tempat ini harus di runtuh kan, kecuali ada orang yang mau mengabdi kan diri pada kerajaan untuk bekerja disana."

"AKU ! AKU AKAN MENGAJUKAN DIRI !!"

Ucapan spontan itu membawa nya ke kamar sempit di bagian sudut paling ujung istana. ia ingat bagaimana rayn dan bu hanin mengomeli nya semalaman penuh karena mengambil keputusan tanpa berpikir panjang.

ia pun memahami kenapa bu hanin dan rayn sebegitu khawatir dengan dirinya. kerajaan tempat mereka tinggal ini bukan la kerajaan yang seperti di film-film dongen putri dan pangeran. hanya para penguasa dan bangsawan yang di dengar suara nya disini. mereka yang hanya sebagai warga biasa yang hidup di pinggir atau pelosok kerajaan pun hidup dalam kemiskinan dan kesengsaraan.

pajak yang memberatkan, peraturan yang mengekang dan hukum yang lemah memperparah semuanya. rakyat sering mengalami kelaparan dan terjangkit penyakit.

namun kerajaan ini begitu terkenal di seluruh penjuru negeri. pasangan raja dan ratu negeri ini memiliki 12 pangeran dengan paras yang selalu di puja-puja. namun berbeda dengan paras nya yang menawan sifat mereka yang dingin dan kejam itu juga ikut dalam cerita-cerita mereka.

"mereka tega membunuh sang pelayan pribadi mereka hanya karena dia salah membawakan makan siang sang pangeran bungsu"

itu lah yang rayn katakan ketika ia tengah berkemas. aerin menutup lemari kayu tua itu setelah menata barang-barang nya. ia mengusap pigura foto berisikan dirinya dan anak-anak panti. ia mengusap foto itu pelan dan mencium nya lembut.

ia pun segera membaringkan tubuh nya ke ranjang kecil di sudut ruangan dan memejam kan mata nya.



'semoga besok akan jadi lebih baik'






TEU-HAAA !!!

ruu balik lagi bawa cerita baru~~~
kali ini cerita nya tentang kerajaan modern gitu.
jangan lupa vote dan comment yakk

dadahhh~~~

[𝐊𝐈𝐍𝐆𝐃𝐎𝐌] || 𝑻𝑹𝑬𝑨𝑺𝑼𝑹𝑬 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang