2. Menyebalkan

1.3K 180 33
                                    

♡Karma♡

Cerita ini bersifat FIKTIF(tidak nyata), sekali lagi FIKTIF! Cerita ini tidak bermaksud untuk menghina sebuah negara, organisasi, atau pihak apapun! Bila tidak suka boleh meninggalkan cerita, tidak perlu memancing keributan! Bila ada kata yang membuat sakit hati, saya memohon maaf sebesar-besarnya. Sekian terima kasih, Enjoy✨

Langkah kaki terdengar, lalu suara pintu terbuka dan tertutup... dan terbuka dan tertutup lagi. Terdengar air mengalir keluar dari keran, bath tub yang licin, dan suara kain bergesekan. Aku melihat tubuh Indonesia, telanjang bulat, pertama kali...

"PFFFTT–"

Suara tawa yang keras, serius aku tak bisa menahannya, tapi dengan cepat aku berhenti tertawa dan dengan cepat juga moodku berubah. Aku menggeser sabun-sabun yang diletakkan di sekitar wastafel hingga jatuh, aku membenci tubuh ini.

"PENDEK KALI!!!"

Untung saja aku bawa penggaris, aku akan ukur belalai kecil ini.... .... .... .... jadilah, 15 cm. Aku tidak mempermasalahkan alat vital ini, yang ku permasalahkan adalah tinggi badan tubuh ini!!! Cukup penismu yang 15 cm, badanmu jangan.

Ah sudahlah penis penas penis penas, gw mau mandi. Perlahan ku masukkan kaki mulus ini ke dalam air kutub utara, sudah biasa bagiku, tapi tidak bagi tubuh ini. Aku lupa kalau ini bukan tubuhku, seketika badan milik Indonesia menggigil, aku mematikan kerannya, memeluk diri sendiri dan tubuh ini karena kedinginan.

Aku menghidupkan keran itu kembali, tapi dengan air hangat, dingin banget bro tubuhnya ga tahan. Suhu air menjadi sedikit lebih hangat atau lebih tepat sudah menjadi suhu normal, barulah aku memasukkan diriku ke dalam lalu berbaring karena ini bath tub, mengkeren😎.

Tidak perlu waktu lama, aku bangun lagi, ambil sabun, gosok ke semua badan, selesai bilas dengan air, kembali berbaring... ah~ akhirnya bisa tenang dan jauh dari tugas sekolah bikin mencret, aku ingin tidur saja, terus menerus! Tapi aku tidak mau dicap mati...

Dahlah bangun aja, takutnya nanti ketiduran terus dicap mati beneran lagi, kan gw lagi telanjang bulat, ah bukan tubuhku tapi tubuh Indonesia... tapi ya yang malu gw... aku ambil handuk yang digantung di gantungan handuk yang tersedia, b-bau melati, bau kuntila- maksudku harum...

Aku menutup bagian tubuhku dengan handuk, laku keluar dari kamar mandi dan langsung menuju lemari. Hmm... bajunya bagus juga, bau duitnya juga lumayan, aku akan tampil sederhana saja hari ini, lagian aku cuma bakal di rumah aja kan?

Iya kan?

Aku mengambil kaos putih polos dan celana pendek, ah jangan celana pendek di rumah ini aku tidak sendirian, celana panjang hitam. Aku bukan fashionist, aku hanya orang biasa yang suka memakai baju yang menurutku nyaman untuk dipakai dan dipandang.

Ok, hp, hpku dimana. Oh, disitu, di meja kerja Indonesia. Kuhidupkan hpnya, buka passwordnya, seketika aku kaget melihat ikon whatsappku yang penuh dengan simbol nomor. Entah kenapa aku senang, hatiku gembira, tidak biasanya rame seperti... mungkinkah aku dimasukin ke grup kode nuklir oleh temanku?

Damn... kontak no.hp banyak, 70+ kontak menurutku sudah banyak apalagi 100+, maklum, saya wibu, jangan bully saya karena kontak saya tidak seperti kalian yang 100÷, duh kebagi... 100+.

Semua kolom chat memiliki topik yang berbeda-beda akan tetapi panggilannya tidak, @Akugantengehe a.k.a Indonesia. Indonesia, kurang ajar kau, kau ganti pula nama, bahkan pfpku! gimana nanti kalau grup kelas melihat pfp dan namaku terutama bio bertulis "personifikasi ganteng (pendek) dan keren Indonesia"... yang ada aku diejek orang gila berhalusinasi.

Lah grup kelasnya ga ada! Cuma ada grup keluarga ama kolom chat emak! Alhamdulilah, ga ada tugas~ aku tarik kembali kalimatku, terima kasih Indonesia♡

Yang ada sih cuma... grup keluarga, grup United Nations, grup ASEAN, kontak emak, sama kontak-kontak yang tidak kukenal... palingan personifikasi negara lain.

Jir pfpnya ga jelas semua, punya Indonesia juga sih... hmm aku penasaran... nama dan bio mereka seperti apa ya~ ini kesempatan sekali seumur hidup loh~~~

Aku akan melihat si... Ewewewe...? Ini siapa, goblok!? Sebentar, dari pfpnya... sepertinya ini Japan, mungkin loh ya.

"Anata brengsek~♡"

Loh kok ngamuk??? Duh ada yang salah ini, apalagi kalau bukan ajaran sesat Indonesia. Mana ada orang marah, bilang brengsek pakai emot lope! Entah apa yang ditanyakan Japan dan dijawab oleh Indonesia, aku tidak mau tanggung jawab. Sudahlah cek yang lain aja.

Buset "<3"... titid, pfpnya juga membagongkan, yang satu ini lebih membingungkan dari sebelumnya. Serius, ini siapa semua goblok, udh namanya ga jelas, pfpnya tidak mencerminkan dirinya sendiri...

"Penis amongus♡"

HEH!? HAH!? MAKSUD EMOT LOPE APAAN, COEQ GEH. SUS.

Dhlah sesat semua, ga mau lanjut, bodo amat kalau ngespam karena ga dijawab chatnya.

Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari luar.

"Tuan Indonesia, waktunya sarapan."

Akhirnya, aku lemes gara lihat bio orang doang.

"Baiklah!"

Aku meletakkan hpku kembali diatas meja kerja sang pemilik tubuh, lalu berjalan menuju pintu dan membukanya, menutupnya lagi pastinya. Tercium bau harum, hmm~ aku ga sabar mau makan sarap– ... Indomie, bruh. Kukira makanan bintang 5 atau apalah... tapi gpplah bersyukur saja...

"Terima kasih, Qil" Ucapku.

"Sama-sama, tuan Indonesia~" Balas Aqil.

Aku menyantap Indomie dengan lahap, aku tau tidak akan kenyang tapi siapa peduli? Setidaknya perutku terisi sesuatu.

Tiba-tiba sebuah pertanyaan muncul di benakku, aku tinggal sendirian bersama Aqil dan Othman doang? Mending tanya saja, seperti ungkapan itu, malu bertanya sesat di jalan.

"Man, Man" Panggilku pada Othman.

"Ya, Tuan?" Respons Othman.

"Disini, di rumah ini, hanya kita bertiga kah yang tinggal?" Tanyaku.

Othman tertegun, matanya terbelak tidak percaya. Aqil pun ikut tertegun, dia menatap Othman, Othman menatap balik. Aku bingung dengan sikap mereka berdua, aku menatap Othman lalu Aqil. Aqil menetralkan emosi, ia batuk untuk meringankan tenggorokannya lalu menatapku.

"T-Tuan... sepertinya anda lupa... bukan karena faktor usia... yang seperti anda bilang tadi. a-apa perlu saya... p-panggilkan dokter?" Tanya Othman.

Ha? Gw cuma nanya loh! Bukannya minta teleponkan dokter!

"Ya, Tuan Indonesia! Ini demi kesehatan anda..." Lanjut Aqil.

Serius, ha!? Rude! gw cuma nanya siapa yang tinggal selain gw ama kalian berdua, bloon!

"Maksud kalian apa!? Saya tidak minta diteleponkan dokter, saya nanya! Siapa yang tinggal disini selain saya dan kalian berdua! Ngerti nggak sih!?" Ocehku.

Sontak mereka langsung salah tingkah, mereka pun menjaga sikap mereka.

"M-maafkan kami, Tuan Indonesia! m-maksud kami sebenarnya baik... tapi nampaknga cara penyampain kami tidak sopan..." Ucap Othman sambil menunduk, diikuti Aqil yang juga menunduk.

"Sudahlah, aku tidak peduli, jawab saja pertanyaanku!" Perintahku.

"Tuan TNI, tuan... Tuan TNI sudah pergi sebelum anda bangun..." Ucap Othman.

Pantesan, rasanya seperti ada yang kurang. Ternyata dia sudah pergi kerja duluan toh, yasudah semoga dia bekerja dengan baik.

"Begitu, terima kasih"

"Sama-sama, tuan"

Apa aku harus menemuinya? Tidak, tidak mau, pergi ke Al##mart saja tidak berani apalagi ke lokasinya. Ah... world meeting juga... hah~ aku jadi kepikiran dengan hal itu terus menerus, padahal aku sudah bilang aku tidak akan peduli tapi world meeting... world meeting, selalu bergentayangan di benakku! Aku ga bisa ngilanginnya! Aku mau nangis!

Sudahlah makan dulu miemu baru menangis.

-Nyotterz(Sabtu, 07/05/22)

♡Karma♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang