Prolog

88 12 7
                                    

Braak!!

Bunyi hantaman Sedan Altis yang menghajar pohon tua itu begitu mengagetkan siapapun yang kebetulan berada di lokasi. 

Malam itu hujan bagai menyiram bumi begitu deras, mungkin Sedan itu slip saat hendak menghindari laju bus yang datang dari arah yang berlawanan. Hingga tergelincir keluar dari aspal jalan dan menabrak pohon yang berjejer di pinggir jalan.

Orang - orang segera berhambur mendekat, hendak menyelamatkan korban sedapat mungkin, sebelum polisi dan ambulans datang.

"Sepertinya pengemudinya tewas di tempat!"

"Lihat wanita yang di sampingnya juga tewas,"

"Coba lihat di jok belakang!"

"Ya Tuhan!! Ada bayi!!"

Bagai terhenyak mereka saat melihat ada bayi masih terikat di Infant Car Seat, malaikat sepertinya melindungi bayi itu, hingga terselamatkan dari tabrakan maut yang menewaskan kedua orang tuanya. Infant Car Seat itu tidak hanya satu, tapi sepasang, tapi mereka tak menemukan bayi lain, mungkin bayi yang satu lagi sedang berada di pelukan ibunya di jok depan, mereka tak dapat melihat karena si ibu terhimpit kap mobil yang ringsek begitu dalam akibat tabrakan itu.

Orang - orang yang menolong, memutuskan untuk segera menyelamatkan bayi yang masih hidup, sementara sirene mobil polisi yang meraung - raung, datang semakin lama semakin mendekat.

*****

Sementara itu.....

"Keluar lo pelacur!"

Terdengar suara menggelegar dari dalam mobil yang mendadak berhenti di tengah jalan.

Hujan masih begitu deras mengguyur malam itu, tapi pria pemilik suara menggelegar itu melempar keluar seorang wanita muda dari mobilnya, hingga wanita itu tersungkur di aspal jalan.

"Heh! Raymon!! Tunggu!! Lo gak bisa seenaknya ngusir - ngusir gue kayak gini!! Brengsek!! Setan lo! Lo belom bayar gue, Raymon!!" Jerit wanita itu histeris.

"Goodbye, Raisa!!"

Baam!!

Pria yang disebut Raymon membanting pintu mobilnya dan langsung tancap gas melajukan mobilnya, meninggalkan Raisa si wanita kupu - kupu malam menyumpah - nyumpah dan basah kuyup di tengah hujan.

Akhirnya Raisa yang mencari tempat berteduh, hanya bisa mengutuk - ngutuk saat satu - satunya tempat berteduh yang dia temukan hanya jejeran pohon yang sudah diberi batas - batas line police, bekas lokasi kecelakaan Sedan Altis yang menewaskan pengemudi dan istrinya, kecelakaan yang menyebabkan  bayi mungil yang berhasil diselamatkan  menjadi yatim piatu.

Berbicara masalah bayi, saat itu, Raisa yang terpaksa berteduh di sana, justru sedang terusik dengan suara tangisan seorang bayi, yang jelas membuat Raisa bergidik.

"Busyet dah, bayi siapa yang nangis malem - malem gini? Hiiy bukan bayi jadi - jadian kan?" Gerutu Raisa sambil membetulkan rok mininya yang tersingkap terlalu ke atas.

Tangisan bayi yang begitu menyayat, membuat  hati nurani Raisa, walau dia bukan wanita baik - baik, terketuk juga untuk bergerak menjenguk ke dalam Sedan, menajamkan mata, mencari sumber suara.

"Sial! Apa itu yang bergerak - gerak di lantai mobil?" Raisa hampir terpekik saat memeriksa ke bagian jok belakang Sedan. "Ya Tuhan...,"

Kepala Raisa nyaris terbentur pinggiran Body Sedan saking kagetnya melihat sesosok bayi tergolek di lantai Sedan tersembunyi di bawah selimut, terpuruk di sudut lantai Sedan. Wanita muda itu buru - buru mengeluarkan bayi itu dari dalam mobil. Bayi itu masih hidup, hanya mengalami memar dan sedikit luka di tubuh dan kepalanya.

Raisa merasa tubuhnya begitu gemetar saat menggendong sang bayi, spontan berusaha melindungi karena hujan masih turun membasahi di malam yang sudah melewati dini hari itu.

"Gu - gue harus gimana? Bayi ini mo gue kemanain ya? Kasihan, tapi gak mungkin kan gue yang ngerawat bayi ini? Mo dianterin ke kantor polisi? Woah itu cari mati namanya,"

Raisa menatap bingung bayi yang masih menangis dalam gendongannya itu..



===================
Hello,

Welcome to cerita lama ku yang aku perbarui...hehehe

Genre genk motor yang full humor, kocak,  tapi ada baper n romance nya juga ya

Enjoy ya

Plis vote n komennya...

Dia Bernama RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang