Miko Adrian

536 37 3
                                    

Nila terus menyantap makanannya dengan ekspresi heran. Wajah salah satu temannya selalu menatapnya dengan ekspresi bingung. Bahkan bukan hanya Nila yang merasa seperti itu, Mela, Kak Jingga, Kak Gio, Kak Rei, dan juga kedua orang tua Nila pun merasakannya.

"Lo kenapa Ti tadi ngeliatin gue sampe kaya gitu?" tanya Nila saat mereka semua sudah sampai sekolah.

Tia masih terlihat bingung. Ia melirik kanan kiri memastikan kalau pembicaraannya ini tidak terdengar siapa pun kecuali mereka bertiga. "Lo semalem tidur di sofa kamar kan?" dia malah bertanya balik.

Nila menganggukkan kepalanya, "kenapa emang?"

Terlihat Tia menarik nafasnya sejenak lalu menghembuskan secara perlahan, "emang kenapa sih Ti?" tanya Mela jadi penasaran.

"Gue rasa apa yang lo bilang bener deh." ujar Tia kemudian, langsung membuat Nila terkaget karena ia tau maksud ucapan sahabatnya itu.

"Jadi lo juga liat setan di kamar gue, Ti?" tanya Nila yang perlahan dijawab oleh Tia dengan sebuah anggukan.

"Ya ampun Nil.. serem juga ternyata kamar lo yak?" ucap Mela menanggapi.

"Tapi ada yang aneh!!" tambah Tia menarik perhatian kedua sahabatnya.

"Kenapa kucing lo nggak ada?!" tanyanya serius tetapi malah ditanggapi dengan elahan nafas.

"Apa hubungannya sama si Miko?!" tanya Nila jadi bingung sendiri. Orang kita lagi ngomongin setan yang ada di kamar, kok ini malah nanyain Miko.

"Ya gue ngerasa aneh aja gitu, lo kan tadinya tidur sama Miko, tapi tengah malamnya gue liat lo tidur sama cowok!!" jelas Tia, membuat Nila berteriak.

"Jadi itu setan nyaru jadi cowok Ti maksud lo?" tanya Nila tetapi Tia hanya mengangkat bahu.

Ada yang sangat menjanggal di benak Tia. Ia merasa curiga dengan Miko, si kucing yang selalu menemani Nila tidur. Ia bingung kenapa kucing itu tidak ada di saat cowok itu tidur di samping Nila? Bukan hanya itu, ketik Tia bangun pula, seketika cowok yang tidur bersama Nila pun menghilang, dan digantikan oleh Miko. Sebenarnya siapa Miko ini? batin Tia.

-----------------

Ternyata hal itu bukan hanya dilihat oleh Tia, diam-diam Mela pun menyaksikan hal yang sama. Di mana seorang cowok berpostur tubuh tinggi sedang mendekap Nila dengan lelapnya. Hampir saja Mela nyaris pingsan melihat hal itu.

Tetapi meski begitu, rasa penasarannya lebih tinggi ketimbang rasa ingin pingsannya. Ia melangkahkan kakinya mendekati Nila dan cowok itu. Wajah putih terlihat indah dengan bibir tipis merahnya. Cowok itu terlihat tampan meski dalam keadaan tertidur. Perlahan, tanpa sadar cowok yang sedang diperhatikannya tadi membukakan matanya. Iris mata yang memberikan warna coklat terang terlihat jelas menatapnya datar. Ia meletakkan telunjuknya tepat di depan mulutnya, mengisyaratkan agar Mela tidak mengeluarkan suara sedikit pun.

Seperti sedang terhipnotis oleh tatapannya, Mela pun tidak mengeluarkan suaranya sedikit pun. Kakinya perlahan mundur, saat cowok itu beranjak dari tidurnya dan mengunci Mela dengan sebuah tembok di belakangnya.

"Siapa lo?" tanya Mela dengan suara pelan nyaris tak terdengar.

Cowok itu menarik kedua sudut dibibirnya, melukiskan sebuah senyuman indh di wajah tampannya. Dan sukses membuat jantung Mela berdebar dua kali lebih cepat dari biasanya.

"Adrian! atau lengkapnya Miko Adrian." jawab cowok itu.

"Miko Adrian? Miko?!" tanya Mela terperangah mengingat nama depan cowok itu.

"Woy kenapa lo bengong?" tanya Nila membuyarkan Mela dari lamunannya. Mela sedikit terkaget sejenak, ia pun menggelengkan kepalanya berusaha mengenyahkan hipotesisnya mengenai cowok itu adalah Miko, si kucing Nila.

The Strange CatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang