"Jadi cuma karena meremehkan cinta, lo jadi kena kutukan, Mik?" tanya Nila seusai Miko bercerita.
"Bukan meremehkan sih, lebih tepatnya kaya nggak menghargai gitu." sahut Miko membuat Nila bingung.
Miko menarik nafasnya sejenak, "jadi sebelum gue bisa berubah-berubah, banyak banget cewek yang suka saka gue, ngejar-ngejar gue, dan menyatakan perasaannya ke gue. Okelah gue hargai perasaan mereka. Gue pacarin deh tuh mereka semua biar adil tuh. Eh tapi malah ada yang sakit hati mungkin sama gue, dan hasilnya begini deh." jelas Miko.
Nila menggeleng-gelengkan kepalanya, "lagian lo juga aneh! Orang mah pilih salah satu dong! Bukan malah pacarin semuanya." komen Nila.
"Gue kan cuma mau adil aja." sahut Miko lagi.
"Tapi nggak segininya juga Mik. Ya udeh ah, gue mau mandi dulu. Keluar gih!" seru Nila seraya beranjak dari duduknya lalu mengusir Miko.
Miko pun melakukan hal yang sama. Kemudian ia merubah wujudnya sejenak sebelum melenggang keluar kamar.
Sesampainya di kamar mandi, Nila lantas melepas semua pakaiannya dan membersihkan tubuhnya. Setengah jam lamanya ia mandi, kini ia sudah memakai baju rumahnya dan melangkah keluar kamar mandi.
Setelahnya, ia langsung menuju meja belajarnya. Banyak sekali tugas yang harus ia kerjakan hari ini. Baru saja ingin mulai mengerjakan, tiba-tiba ponselnya berdering menandakan pesan masuk.
Adit: Hai La.. lagi apa?
Nila tersenyum sejenak melihat pesan dari Adit. Niatnya yang semula ingin mengerjakan tugas, seketika ia lupakan dan beralih ke kasurnya untuk tiduran sembari membalas sms Adit.
Nila: Lagi tiduran aja nih. Lo sendiri lagi apa Dit?"
sent.
Nila meletakkan handphone-nya sejenak.
ddrrt ddrrrt..
Adit: Lagi mikirin lo.
Nila membelalakkan matanya kaget. Oh my god, ini seriusan Adit? pikirnya.
Posisi tidurnya yang tadinya terlentang, kini ia rubah menjadi telungkup. Baru saja mau membalas sms Adit, tetapi handphonenya kembali bergetar.
Adit: Boleh gue ngomong sesuatu?
Entah kenapa Nila jadi deg-degan sendiri. Kira-kira Adit mau ngomong apa ya? Apa jangan-jangan mau nembak gue ya? Hahaha nggak mungkin banget Nil. ujarnya pada diri sendiri.
Nila: Mau ngomong apa?
sent.
Detak jantung Nila kembali berdetak kencang. Sebenarnya apa yang mau diomongin sama Adit?
Lima menit ia menunggu balasan pesan Adit. Namun kemudian handphone-nya bergetar lagi.
Adit: Gue sebenernya suka sama lo La. Hmm.. lo mau gak jadi cewek gue?"
Nila pun girang tak karuan. Ia berjingkrak-jingkrak di atas kasurnya. Senyuma lebar terus terlukis di wajahnya. Cowok yang ia taksir ternyata juga menyukainya.
Ini nggak mimpi kan? tanya Nila pada dirinya sendiri lantas menepuk-nepuk pipinya.
"Aw!!" pekik Nila lalu kembali bersorak girang karena artinya ia tidak sedang bermimpi.
Ia lantas kembali tiduran untuk membalas pesan Adit, tetapi tiba-tiba tangan seseorang menghentikannya.
"Ih apaan sih?!" kesal Nila melihat orang itu yang tak lain adalah Miko.
"Sejak kapan lo di kamar?" tanya Nila kaget melihat kehadiran Miko.
Miko belum menjawab pertanyaan Nila. Matanya masih sibuk membaca pesan masuk yang ada di hape Nila. Ia lantas melirik Nila dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Strange Cat
Teen FictionAda yang aneh! Setelah aku mempunyai kucing itu dan membawanya tidur bersamaku di kamar, entah kenapa aku merasa aneh. Seakan-akan bukan kucing yang menemaniku tidur, melainkan sosok cowok!