Prolog

1.1K 42 4
                                    

"Waaa Kak Jinggaaa!!" gadis itu berteriak kencang saat tubuhnya terasa diguyur seember air dingin. Sekujur tubuhnya pun seketika basah. Ia lantas beranjak dari tidurnya dan mendapati kakak terjahilnya sedang tercengir dengan riangnya.

"Kak apa-apaan sih siram aku pakai air malem-malem begini?!" bentak gadis itu sedikit kesal.

"Lo yang apa-apaan, jam segini masa udah tidur?!" balas Kak Jingga mulai terlihat garangnya.

Aku melirik sejenak jam di meja nakasku. Lalu kembali menatap kakakku dengan bibir manyunku. "Kakaaaakk!! Ini udah jam dua belas malem kak!! Jelaslah aku udah tidur. Besokkan aku sekolah!!" teriakku lagi.

"Manja lo! Cepet ikut gue keluar!!" kata Jingga seraya menarik tangan gadis itu dengan kasar lalu membawanya menuruni anak tangga secara perlahan.

"Kita mau ke mana kak? Udah malam nih. Besok aku ada ulangan." gadis itu masih berteriak. Ia bingung kenapa kakaknya ini bisa tiba-tiba jadi bertindak aneh seperti ini.

"Gak usah banyak tanya! Sekarang lo ikutin aja gue!!" gadis itu hanya menurut. Ia pun langsung diam tak banyak tanya lagi.

Di sudut sana sudah terlihat beberapa orang tengah memperhatikan dua kakak beradik itu. Sebuah senyuman mereka lontarkan satu sama lain sebagai sebuah tanda. Mereka pun langsung membuntuti Jingga dan adiknya.

"HAPPY BORTHDAY TO YOUUU NILAAAAAA!!!" teriakan pun terdengar bersamaan saat gadis bernama Nila dan juga kakaknya, yaitu Jingga, sudah berada di pekarangan taman belakang.

Dengan satu gerakan cepat, Nila mengubah arah tubuhnya. Seketika senyuman tak percaya pun mengembang di wajahnya. Semua keluarganya telah mengerjainya. Dimulai dari tadi minta dijemput. Bilangnya sih iya mau jemput, tapi setelah ditinggu hampir dua jam, tapi tidak taunya gak jadi jemput. Terus sorenya pas makan malam, semua makanan tiba-tiba habis ludes. Alhasil, Nila terpaksa menahan rasa laparnya. Dan tadiii, saat dia sedang asyik tidur di kasur empuknya, seember air pun membasahi sekujur tubuhnya. Dan ternyata semua itu sudah di setting sama semua keluarganya?! Benar-benar satu paket keluarga jahil.

"Huaa mamaaaa.." rengek Nila saat tahu mamanya juga ambil andil dalam hal ini.

"Maafin mama ya sayang, mama terpaksa nuruti rencana kakak-kakakmu ini, soalnya ini kan spesial, karena ini adalah ulang tahunmu yang ke tujuh belas tahun. Yang menandakan kalau kamu semakin dewasa." tutur mama disela memeluk putri bungsunya.

Nila mengangguk pelan. Ia sedikit tersenyum pada mamanya. "Udah deh.. Manja banget sih. Cepet nih tiup lilinnya!!" kata Kak Reihan, kakak pertama Nila, menyodorkan kue ulang tahun berukuran besar yang terdapat dua buah lilin bertuliskan angka 1 dan7 bertengger dengan sejajar, ke arah Nila.

Nila lantas menarik nafas dalam-dalam. Baru saja ingin meniup lilin itu, sebuah benda bulat membentur keras kepalanya. Dalam sekejap Kak Reihan langsung menarik kue tersebut menjauh dari Nila.

"Enak aja main langsung niup, rasain dulu nih..." seru Kak Gio, kakak kedua sekaligus kakak yang amat sangat jahil di keluarga ini, sembari menceploki kepala Nila dengan dua butir telur sekaligus.

Setelahnya, mama dan papa juga ikut mengerjai putrinya ini, bedanya mama dan papa Nila mengerjainya dengan sebungkus tepung terigu lalu disusul dengan sebotol air.

Lagi-lagi Nila memanyunkan bibirnya. "Huaaa kalian jahaaatt!!" jerit Nila lalu memeperkan sisa-sisa tepung dan telur yang menempel di tangannya ke salah satu anggota keluarganya.

-------------

Keesokkannya, dengan mengelap peluh keringat di pelipisnya, Nila mengambil sebotol air mineral yang dibelinya tadi. Kegiatan ekstra kurikuler yang dia lakukan hari ini, penguras penuh energinya. Berhubung ini adalah hari ulang tahunnya, banyak sekali teman-temannya yang mengucapkan selamat padanya. Ia pun membalas ramah berbagai do'a teman-temannya itu, tak lupa juga ia meng-amini-nya. Usai ekskulnya berakhir, Nila melangkahkan kakinya menuju ruang kelasnya.

The Strange CatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang