MANTAN

Peresmian gedung baru

MANTAN

a story by
Ayya

Genre : Romance-Comedy
Rated : 19+

Cast :
Anina Rossalia
Abian Raflangkasa

Here we go!!
HAPPY READING ALL

•
•

“Peresmian gedung baru nan megah milik anak perusahaan Angkasa’Corps tengah berlangsung. Abian Raflangkasa selaku pemilik perusahaan,  kali ini terlihat ikut meresmikan. Gedung yang terletak di arah selatan Jln Braga ini, di gadang gadang akan menjadi kantor pusat yang sengaja Abian pindahkan, usut punya usut semua ini di karnakan, mantan pacar CEO muda itu tinggal di bandung, menjadi pemilik WO yang gedungnya tepat berada di sebrang perusahaan Abian. Apa benar seperti itu? mari kita lihat lebih lanjut.”

Kamera langsung terputar, setelah reporter tadi menyelesaikan openingnya. Menyorot toko kecil yang di sekelilingnya penuh dengan bunga. Di dalam ruangan yang hampir 80% kaca itu berisi banyak sekali gaun gaun indah yang terpajang.

Juga seorang wanita yang menyembunyikan tubuuhnya di bawah meja kerja. Mata kecilnya mengintip takut takut, melihat banyak sekali kamera dan suara ricuh reporter yang mengelilingi toko nya.

“Abian anjing! Lo udah jadi mantan tetep mau nyusahin gue ya?” desisnya penuh rasa dendam. Anina Rossalia, wanita muda yang baru saja memulai karirnya setelah kabur dari Jakarta karna ketahuan selingkuh dari Abian.

Wanita yang kerap kali di panggil Anin itu memang gila. Lelaki mapan dan tampan model Abian saja mampu membuatnya bosan.

Sementara di gedung baru sana, tepatnya di lantai 30. Seorang lelaki dengan jas hitamnya terdiam menatap kaca, berdecak kesal karna melihat puluhan wartawan makin gencar mengerubungi WO milik Anina. Ia mengambil ponsel di saku jasnya, menelpon asisten pribadinya untuk mengurus itu semua.

“Jadi bener ABIAN?!”

Suara melengking dengan nada marah itu membuat Abian terkejut. “Mami?” herannya, melihat wanita cantik itu menukikkan alisnya dengan tajam.

“Jadi bener? Kamu pindah kesini karna masih gamonin perempuan gak bener itu? dia itu ular abian! Dia selingkuhin kamu! Mami gak habis pikir,"

Abian mengusap telinganya, menghela napas sambil mengasihani telinganya yang mungkin dalam 30 menit kedepan akan panas mendengar Maminya berbicara.

“Jangan jangan selama ini kamu nolak perempuan pilihan mami, karna masih gamonin dia?” Abian menoleh singkat.

“Mami percaya?”

“Terus kenapa kamu pindah kantor? Segala nyuruh Arvian ngurus wartawan di kantornya Nina?” selak Maminya lagi, masih belum puas melihat raut wajah Abian yang seperti nya bertolak belakang dengan gosip yang berseliweran di media social.

“Bandung strategis, banyak—

“Jakarta lebih strategis.” Potong Maminya.

“Bandung adem.”

“38 lantai kamu full ac abian! Jangan bohongin mami terus. Jadi bener kamu masih gamonin Ayln?”

Abian mengusap telinganya lagi sembari menatap Maminya dengan pandangan lelah. “Mending kamu jujur sama Mami abian!” desak Maminya, menyuruh Abian mengakui hal yang tidak benar.

“Apa yang harus abian jujurin Mi? semuanya udah selesai. Perempuan itu bukan siapa siapa Abian lagi.” Abian bangkit dari kursinya, menghampiri sang ibu dan menuntunnya untuk duduk di sofa di ujung ruangan.