AWAL CERITA

109 16 0
                                    

-


Dengan langkah gontai dia membawa dirinya merebahkan diri di atas kasur empuk yang sedari semalam tidak dia tiduri

Bermalam di kamar lain dan dengan orang asing membuat dirinya seperti menguras tenaga yang banyak

Bahkan kini belum lagi dia mendapati sang ibu memasuki kamarnya dengan sebuah nampan yang dibawa dari dapur

"Ibu kira kamu tidak akan pulang hari ini"karena dia pikir pekerjaan nattawin terlalu banyak apalagi mendekati hari valentine

"Tidak bu..anggap saja aku lembur karena mengais banyak uang hari ini"nattawin tertawa pelan sebelum mengambil nampan dan membawanya kepangkuan

"Sepertinya masakan ibu selalu jadi yang paling terfavorite"

"Makan yang kenyang ya ndok setelah itu kamu turun,bapak mu ingin berbicara"

"Bapak?bicara tentang apa lagi?studi?

"Sudah,kamu cepat habiskan sebelum dia marah karena kesal menunggumu terlalu lama"

"Baiklah.."setelahnya nattawin melahap sarapan paginya

Helaan nafas panjang begitu ketara di antara dua insan anak beranak di meja keluarga

Anak serta bapak tidak mau saling pandang karena perdebatan sekejap

Dia tau bahwa dirinya akan terus di paksa sebelum melanjutkan studi dan memunculkan niat di hatinya sendiri

"Pak tapi aku perlu berpikir dulu,mengejar pelajaran tidak semudah itu apalagi aku harus memahami statement negara asing"

"Bapak ada kenalan orang luar,kamu bisa berkompromi sama dia tentang bagaimana kelanjutan hidup kamu disana"

Dengan begitu nattawin tidak punya pilihan lain,dengan berat hati dia mengiyakan ucapan orang tuanya walau bagaimanapun dirinya menolak

"Kasih aku waktu sebulan untuk kembali berpikir"setelahnya nattawin bangkit dan pergi

"Apapun jawabannya,kamu harus mengikuti ucapan bapakmu"perkataan itu tidak lagi mau nattawin pikirkan kakinya terus saja melangkah pergi meninggalkan semua kalimat yang hampir membuat dirinya binggung,dengan begitu nattawin memilih duduk di ayunan belakang rumah menghilangkan rasa penat dan berkecamuk di pikirannya

-

"Ini bayaran kamu,pelanggan sangat puas dengan pelayananmu semalam"pim,sambil tersenyum manis didepan nattawin dan menjabat tangannya tanda berterima kasih

"Aku sudah berjanji pada diriku untuk tidak lagi setelah ini"ujar nattawin,namun begitu pim dibuat melotot

Ahh dia baru saja ingin nattawin melanjutkan pekerjaannya sebagai melayani pelanggan namun nattawin sendiri sudah mengundurkan diri

"Aku akan menjadi seorang barista saja kak"lanjut nattawin begitu dia melihat pim terkejut dengan ucapannya tadi

"Natta,kamu tau kan pelanggan banyak berminat sama kamu,bagi saya itu peluang yang bagus untuk kita mendapatkan lebih banyak penghasilan"jelasnya,dia membawa nattawin duduk di depan meja,sepertinya percakapan siang ini begitu serius

"Tapi bukan ini yang aku mau,dari awal sudah aku katakan aku hanya ingin bekerja sebagai pembuat minum bukan melayani pelanggan"

"Tapi dengan itu kita mendapati keuntungan yang besar"

"Untung untuk kak pim,untukku hancur"

"Bapakku seorang marsekal kalau bisa anaknya jangan jadi bajingan melayani orang demi mendapatkan uang,aku tau aku berniat melanjutkan studi di negara asing dan perlu banyak uang namun bukan dengan cara ini"

"Tapi natt.."

"Kak pim kalau memang aku sudah tidak diizinkan bekerja disini aku tidak masalah,aku tau harga diriku sudah dibeli orang lain semalam,dan untuk kedua kalian ya kalau bisa jangan lagi"
"Kasihan orang tua ku kak"sambungnya lagi,wajahnya sendu setelah pim membawanya kedalam pelukan hangat

Bahkan nattawin sendiri tau pim manusia yang baik walau kadang dirinya sering diperlakukan seenaknya tapi pim wanita yang memperdulikan setiap anggota pekerjanya

"Saya tidak akan memecat kamu hanya karena kamu menolak pekerjaan itu"pim menarik diri dan menggenggam kedua tangan nattawin

"Kamu masih bisa bekerja disini sebagai barista,jangan pernah berpikiran untuk mengundurkan diri apalagi marah pada saya"

Setelahnya mereka kembali berpelukan,pim juga tau natta lelaki berhati malaikat yang selalu mementingkan perasaan orang lain,penuh pesona dan ramai disenangi orang banyak

ℙ𝕌ℝℕ𝔸𝕄𝔸Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang