1. Penculikan

139 5 2
                                    


⚠️ WARNING TYPO ⚠️

Reii tersadar dari pingsannya merasa tidak bisa membuka mulut dan tangannya terikat di belakang tubuh nya, mencoba melepaskan ikatan tersebut namun sia sia dia hanya membuang tenaga.

Dia berhenti sejenak dan mengingat apa yg terjadi.

Beberapa saat lalu:

Reiina gadis cantik yg memiliki rambut panjang terikat dan dua Surai terbelah dibagian depan wajahnya, berjalan keluar sekolah dengan sahabatnya Raiisa atau di kenal dengan nama Raii mereka berdua sering di sebut kembar hanya karna nama panggilan mereka sama (Reii & Raii) dan muka yg sama sama cantik di tambah mereka kemana mana selalu berdua sudah seperti anak kembar.

Teman temannya menyebut mereka "duo cantik kembar".

Saat Raii ingin menghampiri mobil jemputan yg ada di sebrang jalan.

"Bareng gua aja Reii..." Tawar Raiisa.

"Gk usah Raii lu dluan aja... Bntr lagi gua di jemput kok" ucap Reiina.

"Serius gkpp?".

"Iyaa udh dluan aja, kasian tuh doi lu dh nunggu lama" jawab Reii menggoda Raii karna yg menjemput nya kali ini adalah kekasih baru Raiisa.

"Beneran Reii?" Tanya lagi untuk memastikan.

"Duuuhh bawel bgt sii iya, dri pda gua jdi nyamuk ntr" ucap Reii dengan melirik Raii menggoda nya.

"Ih apa si" terlihat pipi Raiisa memerah karna malu.

"Haha, yaudh sana atiati yaa" ucap Reii.

"Yaudh, lu jg atiati ya kalo ada apa apa bilang, ok?" Jawab Raiisa lalu berjalan menuju mobil kekasihnya.

"Oke" jawab Reii mengangkat tangan nya dan membulatkan jari telunjuk dan jempolnya membentuk 👌.

Setelah Raii jauh dan lepas dari pandangan Reiina tiba tiba Reii merasa hantaman keras di leher bagian belakang nya membuat dia pingsan.

Flashback off.

Reii menarik nafas panjang dan menghembuskan mencoba menenangkan diri dan berusaha melepas tali yg mengikat tangannya, agar dia bisa kabur dari tempat itu.

Namun saat dia berusaha melepas ikatan di tangan itu 4 lelaki masuk ke dalam ruangan itu, ruangan yg rusuh banyak kardus kardus bekas, lantai yg kotor dan di penuhi darah darah yg sama sekali Reii tidak mengerti dia ada di mana...

Ran lelaki bermuka tampan mendekati Reii dan membuka lakban yg membuat Reii tidak bisa berbicara.

Ran membuka dengan lembut karna tidak seperti biasanya korban lelaki yg selalu dia hadapi kali ini wanita imut yg harus dia habisi.

"Udah sadar lu" ucapnya dengan mengelus lembut rambut Reii.

Namun Reii memalingkan mukanya agar tangan Ran turun dari kepalanya.

"Haha, dia cantik juga, yakin mau kita bunuh dia?" Ucap Rin mendekati Reii dan mengelus pipi Reii.

Lagi lagi Reii memalingkan mukanya dia risih jika lelaki tak di kenalnya memegangnya dengan tidak sopan, yaa walaupun lelaki yg di kenal juga pasti dia akan melawan namun kali ini dia tidak bisa bergerak karna tali yg melilit tangan dan kakinya menyatu dengan kursi yg dia duduki.

Love a Criminal [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang