Juni 2022
Meski sakit ada kewajiban yang harus dia jalani. Jimin harus bangun , harus demi adiknya yang membutuhkan banyak biaya .
Tubuhnya lemah , matanya bergulir memperhatikan baju yang di kenakannya sepertinya berbeda dengan baju yang di kenakan olehnya sebelum tertidur setelah minum obat . Jimin tidak sadar Apa saja yang terjadi padanya. Tetapi dia mengingat bayangan ketika Jungkook membuka bajunya dan mengantikannya dengan pakaian baru. Namun sewaktu Jungkook mendorongnya membuat Jimin sedikit berpikir.
'ah. Tidak masalah Jimin . Dia stright . Dia tidak tertarik dengan dada datar dan bokong'.
Isi hati Jimin merutuki diri sendiri . Jimin jelas tau bahwa Jungkook hanya sebatas membantunya . Hanya sebatas itu .
Seperti biasa suara panggilan handphonenya tidak mungkin yang lain. Sudah pasti mungkin bomgyu. Tetapi kenapa harus sepagi ini ? Jimin melihat pada dinding kemudian menghela nafas panjang . Baru pukul tujuh . Dan jam sembilan dia harus bekerja.
Tetapi tanggung jawabnya sebagai seorang kakak bukan hanya sekedar memberikan uang . Tetapi perhatian yang Bomgyu inginkan .
Dia menggulir dan menjawab dengan ekspresi yang di paksa melebarkan senyum walau jelas mungkin adiknya itu tidak akan melihatnya .
"Eomma ". Jawab Jimin dengan suara lemah .
'JIMIN!!! HIKS .BOMGYU OTTOKHAE !'.
Jimin bangkit berdiri walau sempat hendak jatuh . Tangannya berpegang pada kursi mencoba untuk menetralkan nafas karena kepalanya terasa sangat sakit .
"Aku . Akan datang . Tenanglah eomma".
Suara serak Jimin mungkin tak terdengar . Tapi satu afeksi sedang memperhatikan bagaimana Jimin berusaha bangun dan meraih jaket nya dengan segera meninggalkan kamar , sedangkan Jungkook menatapnya heran ketika hendak masuk membawa bubur untuknya .
"Jimin, Kau mau kemana ? " .
Pria bermata Bambi itu menaruh mangkuk dengan cepat dan berlari mengejar langkah Jimin yang terlihat begitu gesit. Belum sempat sampai di pintu tangan jimin tertarik ke belakang. Dan sang suami mendapati jimin hampir menangis.
"Maafkan aku jungkook. Jangan hari ini ya. aku harus mencari Bomgyu sekarang". Jimin melepaskan tangan Jungkook dan berlari dengan sangat cepat meninggalkan Jungkook yang terlihat bingung. Namun pria bermata bambi itu dengan sigap berlari ke dalam rumah mencari kunci mobil kemudian secepat itu pula setelah mengambil jaketnya dia berlari menghidupkan mesin dan mengejar jimin.
Jungkook mungkin khawatir dengan apa yang terjadi, selain itu jimin masih dalam keadaan sakit. Tidak seharusnya dia berlarian seperti itu. Tidak jauh dia melihat jimin maka jungkook menghentikan mobilnya disamping pria yang mencoba menghubungi seseorang.
"Naiklah jimin". Kata jungkook sembari menurunkan kaca jendela, jimin pun tidak memikirkan banyak hal, hanya menuruti apa yang Jungkook perintahkan untuknya.
"Baiklah Taehyung. Terimakasih banyak". Tepat setelah mengatakan itu Jimin duduk di samping Jungkook dan menarik Seatbelt .
Sebenarnya Jimin tidak mengatakan apapun mengenai kemana mereka akan pergi . Jungkook juga tidak tau namun melihat Jimin seperti itu pastinya dia sedang Mengkhawatirkan keluarganya. Jadi tujuan pertamanya adalah rumah Jimin terlebih dulu.
Lama dia bersama Jimin. Pria bermata Bambi itu tidak bisa menenangkan Jimin. Si cantik berwajah pucat itu menggigiti kukunya. Tak menghiraukan dirinya yang mungkin berulang kali menoleh dan memandanginya. Tetapi lambat laun Jimin semakin menggigiti kuku lainnya walau kuku Jimin sudah pendek.
KAMU SEDANG MEMBACA
our secret story✅(jikook/Yoonmin)
FanfictionRahasia besar diantara keduanya mulai terkuak di kantor tempat mereka bekerja. Jungkook tidak mencintai Jimin , dalam setiap hal yang Jimin lakukan , Jungkook sangat membencinya . Jimin seperti benalu dalam hidupnya , pernikahan sesama jenis ? Dia...