Juni 2022
Ketika terbangun di pagi itu Jungkook menyadari bahwa dia sedang memeluk Jimin yang juga berada dalam dekapan hangatnya. Wajah mereka sangat dekat, dan jantung Jungkook memacu cepat . Membuat dirinya hampir tidak bisa bernafas . Sekian Senti hidungnya dan hidung Jimin bersentuhan, menghantarkan nafas masing masing . Ketika mata indah Jimin yang tertutup mulai resah , Jungkook yang terbangun lebih dulu tiba tiba menutup matanya .
Tepat setelah dia menutup mata justru Jimin membuka matanya . Mendapati wajah mereka bersisa satu Senti dengan hidung yang masih menempel ujungnya. Jimin terpana , tidak pernah terpikir sebelumya dia akan tidur bersebelahan apalagi dalam pelukan seperti ini .
Hatinya menghangat . Terlalu hangat dan berdebar . Jimin tidak pernah merasakan hal seperti ini . Jika boleh dia berharap sekali saja agar waktu tidak berjalan cepat . Sekali saja terus memandangi wajah ini.
Masih membuka mata Jungkook pikir Jimin akan menutup matanya kembali . Namun dia salah, saat membuka matanya , si hasel coklat itu berada tepat di hadapannya . Jungkook bangkit dengan cepat bersamaan dengan jimin yang juga bangun . Keduanya masih sama sama duduk dan terlihat sangat kikuk .
Jimin menggaruk tengkuk . Jungkook juga melakukan hal yang sama . Mereka berdua tersipu malu untuk sesuatu yang tidak begitu besar. Hanya karena ketahuan berpandangan dengan jarak yang dekat . Wajah Jimin memerah sama halnya Jungkook yang tidak tau harus bagaimana .
"Ku rasa . Itu .Maaf aku tidak sengaja memelukmu ". Jungkook berkata pelan .
Dan Jimin yang tidak melihat padanya hanya menganggukkan kepalanya . Yang lebih kecil bangkit lebih dulu sebelum akhirnya berbalik sebentar dan melihat Jungkook. "Aku akan menyiapkan sarapan. Jika. Jika Bomgyu bangun ajak dia keluar ".
Jimin dengan segera pergi . Sementara Jungkook ? Menguap sebentar sebelum akhirnya tersenyum . Dia menoleh untuk melihat adik dari Jimin yang masih tidur dengan nyaman . Namun dahinya mengerut ketika mendapati satu pria lagi tak ada disana .
Sementara di luar Jimin mengembangkan senyum dan menyapa Namjoon yang sudah bangun lebih pagi dari pada dirinya. Pria tampan berlesung pipi itu memakai apron dan sedang memasak sarapan .
"Kau sudah bangun ?". Namjoon Tersenyum penuh kedamaian . Dia melihat Jimin mendekat dengan wajah bare facenya . Sungguh dia Terlihat begitu imut . Terkadang Namjoon sedikit gemas . Namun dia sadar , ada jarak diantara keduanya yang tidak boleh di sebrangi . "Mau membantu memasak ?".
Jimin mengangguk kecil , lalu namjoon memakaikan apron pada Jimin yang bersiap mencuci sayuran . Perlakuan lembut Namjoon seperti suatu kebiasaan dimana dia tidak terkejut ketika pria itu membalik badannya dan memakaikan apron tersebut. Dia Memasukkannya pada kepala kemudian mengikat bagian pinggang.
"Aku tidak tau adonan pancake apakah kau bisa membantuku ? Campurkan saja bahannya. Aku akan mengaduknya setelah ini ". Namjoon selesai mengikat apron tersebut kemudian mengajak jimin untuk melihat apa yang sudah dikerjakannya namun tak kunjung selesai .
Tepung,gula , bubuk kayu manis dan berbagai bahan pancake sudah tersedia . Jimin masih diam ketika tangannya mulai memasukkan adonan tepung pada wadah kosong .
"Aku sangat suka pancake buatanmu. Rasanya sudah lama sekali . Dan seperti mimpi bisa merasakannya lagi ".
Jimin enggan menjawab dan hanya ber humh ria . Dia tidak juga melihat pada namjoon yang kini berdiri di sampingnya . Sebenarnya Jimin tidak tau bagaimana harus bersikap pada pria tampan itu . Karena Jimin tau perhatian Namjoon bukan perhatian pada teman biasa . Jelas Namjoon masih menyimpan perasaan padanya .
KAMU SEDANG MEMBACA
our secret story✅(jikook/Yoonmin)
Fiksi PenggemarRahasia besar diantara keduanya mulai terkuak di kantor tempat mereka bekerja. Jungkook tidak mencintai Jimin , dalam setiap hal yang Jimin lakukan , Jungkook sangat membencinya . Jimin seperti benalu dalam hidupnya , pernikahan sesama jenis ? Dia...