Happy Reading
•
•
•
•Merealisasikan sebuah kebahagiaan.
Akan terus mengharap jaminan.
Tidakkah kau lupa hidup tak selalu bahagia.
Ini takdir yang sudah di tentukan,bukan kau yang menentukan.
~by dndianaaaa~
"Eungghh." lenguh seorang gadis.
Gadis itu tersadar dari pingsan nya, matanya menjelajahi seisi ruangan yang ia tempati. Tempat ini begitu asing baginya, dinding yang di cat abu tua dan hitam, minim pencahayaan dan barang yang tersusun rapih di ruangan pun serba hitam. Siapa pun yang melihat ruangan ini bukan seperti kamar tetapi sebuah ghost palace.
Krek...
Suara pintu kamar terbuka menampilkan sosok pria yang sama seperti yang ia temui di gedung tua. Gadis itu meringkuk kembali di atas kasur dan kembali menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.
"Tak usah berpura-pura, aku sudah mengetahuinya."ucap pria itu mendekati kasur.
"Buka selimut nya gadis kecil."ucap pria itu yang sudah memegang selimut hendak membukanya.
Belum juga selimut itu tersibak, gadis itu langsung menggeser tubuhnya yang masih di tutupi selimut sehingga terguling ke bawah lantai.
"Jangan mendekat!"teriak gadis itu.
Dugh...
"Awhsss."gadis itu meringis sakit setelah terjatuh dengan selimut yang melilit tubuhnya seperti kepompong.
"Kenapa kau menghindariku gadis kecil?"tanya si pria menghampiri gadis itu yang terduduk di lantai.
"Aku bilang jangan mendekat!"ucap gadis itu.
"kenapa begitu?"tanya pria itu semakin mendekat.
Gadis itu mencoba melepas selimut yang melilit tubuhnya, namun usahanya gagal. Sungguh ia menyesal telah menyelimuti tubuhnya sampai melilit begini.
Tiba-tiba tubuhnya terasa melayang, pria itu mengangkat tubuhnya. Membawa tubuh gadis kecil itu duduk di sofa yang berada di kamar tersebut dengan posisi gadis itu duduk di pangkuan nya.
"Lepaskan aku!"ucap gadis itu memberontak.
"Diam lah, atau pisau itu akan hinggap di mulutmu!"ucap si pria menunjuk ke arah jejeran pisau yang tersusun rapih di lemari kaca kecil.
Ilustrasi.
Gadis itu pun diam tak memberontak seperti tadi. Gadis itu menunduk memikirkan bagaimana cara untuk kabur dari pria iblis itu.
"siapa nama mu?"tanya si pria.
Gadis itu masih terdiam tak menjawab pertanyaan pria itu. Matanya terus menatap ke arah pria itu, seolah terhipnotis akan ketampanan nya. Rahang yang tegas, alis yang tebal, hidung yang mancung, dan mata yang menyorot tajam seolah menghipnotis siapa pun yang menatapnya. Pria itu memiliki aura tersendiri yang membuat siapapun yang melihatnya akan menyukainya. Menutupi segala perilaku iblisnya dibalik wajah tampan nya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SALVATOR [On Going]
General FictionHollaaa!! Comeback membawa cerita baru nihh Belum ada deskripsi langsung baca aja!!