X J U Z Q Z M (kunci F)

8.5K 888 85
                                    

Happy Reading...



Melihat indahnya senja
Angin yang berhembus menemani
Tak terasa hingga hilang dan tenggelam
Itu seperti sebuah kebahagiaan yang datang dan hilang dengan cepat
~dndianaaa~





Ayyara tak pernah membayangkan akan terjebak dalam kondisi ini. Ia yang awalnya hidup aman, sekarang berubah sembilan puluh derajat. Ia selalu di kelilingi oleh pria psycopath. Ia selalu terjebak dalam masalah yang tak ia buat, namun akhir masalah selalu tertuju padanya seolah ia yang membuat masalah. Ayyara selalu mengeluh dengan takdir yang di berikan tuhan padanya.

Rion kembali mencabut pisau yang menancap diperut Ares, kemudian hendak melayangkan nya lagi pada tubuh Ares yang terlihat lemah tak berdaya. Ayyara yang melihatnya sontak mencoba menghentikan pertikaian tersebut.

"Cukuppp... Hentikan Rion..."teriak Ayyara.

Teriakan Ayyara tak di hiraukan oleh Rion yang sudah terselimuti oleh api dan dendam.

Bless...

Pisau itu kembali tertancap, bukan di perut Ares melainkan di perut Rion. Ares membalikan tangan Rion yang memegang pisau ke perutnya sendiri.

Tes...

Darah mengalir dari perut Rion, lantai yang bersih kini sudah berwarna merah pekat.

"Cukuppp hentikan... Aku mohon!"teriak Ayyara sembari memejamkan matanya.

Pipi nya di basahi oleh air mata, tubuhnya sudah bergetar hebat karena takut. Perut nya begitu mual melihat darah berceceran di lantai. Ia begitu takut menyaksikan peperangan antar dua psycopath itu.

"kau memohon untuk kehidupan orang ini?"tanya Ares datar pada Ayyara.

"Aku mohon hentikan ini semua hiks...hiks..."ucap Ayyara sembari terisak.

Rahang Ares mengeras, emosi dikepalanya bertambah mendengar Ayyara memohon untuk pria dihadapannya.

Padahal Ayyara hanya memohon untuk menghentikan kedua nya, namun Ares salah paham. Kesalah pahaman tersebut membuat Boomerang untuk Ayyara.

Sret...

Ares menyayat perut Rion sedikit dalam secara perlahan membuat nya meringis.

Bles...

Pisau itu kini sudah tertancap di perut Rion tanpa perasaan Ares mengambil kembali pisau yang ada di perut Rion. Kemudian menusuk nya lagi terus berulang tetapi tak membuat nya sampai meninggal.

"Arghhhhhh..."

"Hentikan iblis!"

"Arghhhhhh"

Teriakan Rion yang kesakitan membuat Ayyara kembali histeris. Karena terlalu lama menangis Ayyara pun tak sadarkan diri di kursi. Bayangkan perutnya yang belum terisi apa pun sejak ia di culik hingga sekarang, di tambah mual karena melihat banyak darah berceceran siapa yang tak akan pingsan?.

"Arghhhhhhh hentikan bodoh!"teriak Rion.

"Kau yakin ingin membalas dendam atas kematian ayahmu?"tanya Ares tanpa ekspresi.

"Ayah tiri tak berguna seperti itu?"lanjut Ares.

"Kau tahu?"tanya Rion dengan raut muka terkejut.

Ares mendorong tubuh Rion hingga terduduk kebelakang. Ares bangkit meninggalkan Rion yang sedang melihatnya dengan tatapan heran.

SALVATOR [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang